04.00

356 65 14
                                    

Jam menunjukan pukul 04

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam menunjukan pukul 04.00

Yeji terbangun dari tidur panjangnya, selesai meluangkan waktu untuk berkumpul bersama di rumah Shin siblings ia bergegas pulang, mengganti pakaian lalu tertidur tanpa menikmati makan malam.

Alhasil dirinya terbangun karena lapar. Rancauan kecil terus keluar dari mulut gadis bersurai hitam kecoklatan itu. Ia mulai menuruni anak tangga, tangan kanannya bertumpu pada railling tangga stainless bertema klasik modern rumahnya, tujuannya ya agar ia tidak terjatuh karena penerangan yang minim.

"Yeji."

"Uh?"

"Udah bangun? Gue udah buat sarapan untuk lo."

Suara lembut itu lagi, samar-samar matanya melihat siluet laki-laki yang sangat familiar.

Gadis yang dipanggil menggumamkan nama seseorang dengan tak percaya, "Hyu-Hyunjin?"

"Ayoo ji, gue tau lo laper kan?"

Dengan cepat Yeji mengangguk, kaki jenjangnya gesit menuruni anak tangga lalu berjalan menuju dapur.

"Maaf ya gue cuma potongin buah, habisnya gue bingung sarapan pagi lo apa."

"Y-ya?"

Ini bukan mimpi kan? Hyunjin ada di dapur rumahnya sekarang? Mungkin saja Hyunjin yang sedang mengalami koma di rumah sakit adalah mimpi buruk terpanjang Yeji.

"Ji."

"Um?"

"Sekali aja, lo mau kan ke taman bunga sama gue? Kita jalan bareng, gue gak minta yang aneh-aneh kok. Gue cuma mau habisin waktu berdua sama lo. Cuma kita berdua."

Yeji terdiam mendengar permintaan Hyunjin, rasa bersalahnya menyeruak kembali hingga membuat dadanya terasa sesak.

"Sayang? Kamu udah bangun?"

Spontan Yeji membalikan tubuh, ada daddy yang sedang menatap dirinya disertai senyuman manis.

"Eh? Dad. Aku laper, jadi-"

"Dad, kenapa udah rapi gini? Ada urusan mendadak di perusahaan ya?"

Jaebum menggeleng, "Engga nak, ehm.." Jaebum berpikir sejenak, apa ia harus memberi tahu Yeji pagi-pagi begini? Apalagi Yeji sedang lapar.

drrttt

"Hallo, gimana keadaan Hyunjin?"

Yeji mengerutkan dahi lalu ia kembali melihat ke arah dapur, tidak ada siapapun disana, potongan buah? Nihil.

Apa ini? Kenapa terasa sangat nyata?  bagaimana bisa Yeji mengalami halusinasi seperti itu.

"Okok, gue kesana." Sambungan telepon terputus, Jaebum segera memasukan handphone kembali ke kantong jaket dan beralih menggenakan jaketnya.

SC-1| ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang