"Yeji, mulai detik ini kita pacaran," final Hyunjin. Deretan kata itu sukses membuat mata Yeji membola dan diam seribu bahasa.
"Ji?" panggil Hyunjin pelan saat melihat Yeji hanya diam saja.
"Gak mau!" tolak Yeji ketika ia sudah sadar.
"Lo bilang gue boleh minta apapun asal bukan permintaan yang aneh-aneh. Gak boleh ingkar."
"Lo gak usah mencari kesempatan dalam kesempitan dong!"
"Gue punya dua opsi. Satu, jadi pacar gue. Dua, janji sama gue, lo gak akan pernah ninggalin gue," ujar Hyunjin memberi dua pilihan pada Yeji.
Yeji tampak berpikir sejenak, "Gak keduanya. Permintaan lo gak ada yang lain apa? minta gue rangkum materi biologi kek atau apa gitu yang lebih masuk akal."
"Apa susahnya sih untuk stay sama gue?" dengus Hyunjin.
"Sulit! you never know what will happen in the future."
"Gue cuma mau lo bareng terus sama gue, gak akan pergi ninggalin gue dengan alasan apapun kecuali mau kejar cita-cita lo, tapi itu bukan berarti kita pisah."
"Gak!" tolak Yeji.
"Bisa gak sih, lo kabulin aja permintaan gue, hah?!" bentak Hyunjin tiba-tiba yang membuat Yeji terkesiap.
Mata Yeji mengerjap, kedua tangannya mengepal disisi tubuh. Sekelebat pertengkaran Dad dan Mom tiga tahun silam terlintas, membuat dada Yeji mulai terasa sesak.
Hyunjin yang baru menyadari tindakannya refleks memalingkan wajah dan menyisir rambutnya kebelakang, "Ji, ma-"
Yeji bergegas pergi begitu saja menjauh dari Hyunjin, saat bianglala sudah berhenti berputar dan pintu terbuka.
"Yeji, tunggu dulu!"
"Maaf Ji, gue gak maksud bentak lo!"
Rugi.
Yeji menghilang dari pandangan Hyunjin ditengah keramaian pasar malam, kaki Hyunjin terus berlari dan matanya menelisik setiap bagian mencari sosok gadis itu.
***
Untuk yang kelima kalinya Yuna harus menaiki tangga rumah menuju lantai dua, tepatnya di kamar Ryujin.
Cklek
Tidak ada perubahan, posisi Ryujin masih sama, yaitu berbaring tertelungkup diatas tempat tidur dengan kepala yang dimiringkan ke kanan, seluruh tubuhnya ditutupi selimut tebal, hanya bagian kepala yang terlihat.
Kali ini Yuna memutuskan untuk duduk di sisi tempat tidur kakaknya itu. "Kak, makan dulu kali, gak usah galau terus."
Ryujin diam.
"Makan malam kali ini enak loh, ada ayam, nasi, ada apapun yang kak Ryujin suka. Cake sama es krim juga ada di kulkas, tadi Mama pulang bawa itu."
"Kak..."
"Lo aja," sahut Ryujin lemas.
"Lo itu udah gak makan dari siang, paginya pun lo makan jam delapan, kak. Gak laper? atau lo lagi diet? kalau lagi diet pun, metode diet lo salah tau!" tutur Yuna.
"Gue terlalu lelah."
"Udahlah, gue tau kakak itu kaget bahkan masih gak percaya kan kalau kak Felix yang ngelakuin itu semua. Tapi ya kak, lo gak boleh nyakitin diri lo sendiri kayak gini." Terkadang disaat-saat seperti ini, Yuna bisa berubah menjadi perempuan yang jauh lebih dewasa dari Ryujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SC-1| Complicated
Fanfiction#Series C Namanya Hwang Yeji, sosok gadis cantik yang berasal dari keluarga kaya. Ayah Yeji adalah seorang dokter ahli saraf sedangkan ibunya merupakan model terkenal. Namun, kehidupannya tidak seindah status kedua orang tuanya. Ditambah lagi, pert...