64.00

436 39 13
                                    

Pukul 19.00 PM

Seorang gadis baru saja terbangun dari tidur panjangnya, perlahan kaki jenjangnya melangkah keluar dari kamar, berjalan beberapa langkah menuju ruang tengah untuk mencari seseorang yang telah membawanya ke tempat ini.

"Hyunjin," panggilnya pelan dengan suara khas bangun tidur.

Matanya mengerjap berulang kali, jari telunjuk yang ia tekuk mengusap pelan kelopak mata kanannya.

Sunyi. 

Tidak ada suara apapun selain suara jarum jam. Kakinya terus melangkah sampai ia menemui orang yang dicari. Ternyata Lelaki itu sedang duduk di sofa, matanya menatap lurus ke arah jendela apartemen, dan kedua tangannya saling meremas satu sama lain. 

Seperti ada yang sedang mengganggu pikiran laki-laki itu.

Tanpa banyak bicara, gadis itu mendudukan dirinya tepat di sebelah Hyunjin, kemudian memeluk lengan Hyunjin dari samping kanan dan sontak membuat empunya menoleh kaget.

"Loh.. udah bangun ya," ujar Hyunjin yang beralih memberikan bahunya sebagai sandaran untuk gadis di sebelahnya.

Gadis itu mengangguk pelan, kemudian ia mendongak menatap Hyunjin. "Lagi mikirin apa?" tanyanya.

Hyunjin kembali melihat gadis tersebut, tangan kirinya mulai sibuk mengelus sayang surai panjang itu. "Yeji, can't i?" tanya Hyunjin sembari menatap lekat kedua bola mata tunangannya.

"Uhm?"

"Hugging you so tight tonight, without any reasons," pinta Hyunjin. 

Mendengar permintaan itu, sempat membuat Yeji berpikir sejenak dan setelahnya ia mengangguk pelan, mengizinkan Hyunjin untuk memeluknya. Ia hanya merasa, saat ini hal itulah yang sangat Hyunjin butuhkan.

---

"Gue yang traktir!" seru Ryujin saat dirinya berada di dekat Chaeryeong.

"Gue gimana?" celetuk Yuna tak terima.

Ryujin berpikir sejenak, lalu menggeleng yakin. "Lo minta sama Lia aja, gue mah mau menghibur sahabat gue yang lagi galau," ujar Ryujin cepat dan kemudian menarik pelan lengan Chaeryeong menuju salah satu restoran sushi kesukaan mereka.

"Kali ini gue bakal membangkitkan mood lo."

"Hari ini lo gak usah mikirin Han dulu, kita bersenang-senang aja, ok?" celoteh Ryujin yang membuat Chaeryeong tersenyum tipis.

"Eh Ryu, lo pacaran sama Felix?" celetuk Lia tiba-tiba yang membuat Yuna dan Chaeryeong berteriak kaget.

"Sumpah demi apa?!" pekik Yuna lalu menutup mulutnya. Ryujin hanya menyengir dan tersenyum kikuk.

"Maaf nih, tapi gue gak setuju," lirih Chaeryeong dan Lia berbarengan.

Ryujin menaikan satu alisnya, ia merasa tak terima dengan ucapan kedua temannya.

"Lo pikir aja deh Ryu, kenapa tiba-tiba? dia yang nembak atau lo? gue rasa sih dia, gak mungkin lo, karena dia pasti akan nolak," gumam Chaeryeong.

SC-1| ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang