● Hal yang Tak Diinginkan ●
💬💬💬
Lorong khusus ruang naratama nampak sepi, seorang gadis berjalan berbalik arah, rambut-nya yang terikat ponytail bergerak ke kanan dan ke kiri seiring dengan langkah kakinya, kini sorot mata tajam gadis itu tertuju pada laki-laki di depan.
"Gue gak butuh saran dari lo." Perkataannya cukup membuat Seungmin tersenyum miring kemudian mengendikkan bahu. Yeji tak peduli, ia sudah cukup kesal karena Hyunjin.
"Bertingkah sewajarnya aja, sebelum gue mulai curiga sama lo."
Sebuah senyuman terukir di wajah Yeji, "Kalau ini menyangkut kejadian yang menimpa Hyunjin, lo salah orang. Gue gak tau apapun tentang gimana dan siapa," jelas Yeji kemudian ia berbalik badan dan bergegas pergi.
"Sst! Lo curigain Yeji juga? gak mungkin lah Min, Yeji itu tunangannya Hyunjin."
"Who knows?"
16.00 PM
Empat orang gadis berkumpul, lalu datang seorang lagi, membawa nampan berisi camilan dan minuman. "Lesu banget muka lo semua," komentar Lia seraya meletakkan nampan di tengah-tengah meja dan segera diserbu keempat temannya.
"Udah mumet sama tugas."
"Tugas hanya nambah beban hidup gue, beranak pinak terus."
"Hidup ini melelahkan."
"Capek punya teman ambis."
Begitulah sahutan dari empat orang gadis yang berselonjor di atas karpet bludru kamar Lia. Mendengar keluh kesah itu Lia tersenyum simpul, "Santai aja, gak usah buru-buru. Tuh, kalian nikmati camilannya."
"Eh Li, selesai nugas, gue boleh liat-liat taman bunga lo gak?" tanya Chaeryeong, mata bulatnya penuh dengan harapan.
"Gue mau main golf, boleh?" kini Ryujin yang bertanya.
"Kalau gue mau renang, boleh kan kak?" tanya Yuna seraya mengedip-ngedipkan matanya.
"Oke, silakan. Kalian bebas mau ngapain aja."
"Yeji? lo gimana?" yang dipanggil hanya menggeleng pelan, "Gue mau pulang aja," sahut Yeji.
Mereka mengangguk serempak dan kembali melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda karena obrolan singkat.
17.30 PM - Rumah
Dengan langkah malas Yeji menaiki anak tangga menuju kamar tidurnya, entah mengapa energi Yeji serasa terkuras habis, ia tidak berselera makan walau lapar, tubuhnya sangat lemas, ia mengantuk.
Setelah meletakkan tas, Yeji memaksakan diri untuk langsung mandi, setelah itu ia berencana tidur, guna mengisi kembali energinya.
"Ngantuk banget, astaga!" geram Yeji kesal pada dirinya sendiri. Berulang kali ia menguap, Yeji berjalan dengan mata setengah tertutup menuju kamar mandi.
Selang tiga menit, Yeji sudah menuntaskan kegiatan membersihkan diri. Ia pun bergegas menuju tempat tidur lalu merebahkan tubuhnya yang sudah sangat lelah itu. Perlahan matanya mulai menutup, tapi segera terbuka kembali.
Tangan kanan Yeji meraih Hp yang terletak di atas nakas, di samping tempat tidurnya, jemarinya dengan cepat mengetik di atas keyboard Hp. Selesai dengan Hp, barulah Yeji seratus persen menuju alam mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SC-1| Complicated
أدب الهواة#Series C Namanya Hwang Yeji, sosok gadis cantik yang berasal dari keluarga kaya. Ayah Yeji adalah seorang dokter ahli saraf sedangkan ibunya merupakan model terkenal. Namun, kehidupannya tidak seindah status kedua orang tuanya. Ditambah lagi, pert...