29.00

191 40 9
                                    

Guyuran air hujan terasa begitu sejuk. Tidak akan ada yang tahu, jika memutuskan untuk menangis dibawah hujan, begitulah isi pikiran Chaeryeong yang kini menatap keluar kaca jendela cafe caffe milik Ibunya.

"Chaer, gak pulang?" tanya salah satu barista perempuan.

 "Lebih suka disini, masih belajar juga kak," sahut Chaeryeong diiringi senyum manis.

"Oke, lanjut belajar aja."

Chaeryeong mengangguk, lalu menyeruput segelas air hangat. Ia berupaya menguatkan diri, dan menyadari bahwa ini adalah risiko yang harus ditanggung, ia harus kuat jika pada akhirnya hubungannya dengan Han harus berakhir. 

Namun, hal yang jauh lebih Chaeryeong takutkan adalah persahabatan kekasihnya. 

Mantan pacar ada, tapi tidak ada yang namanya mantan sahabat. 

"Chaer, tryout udah di depan mata, lo harus fokus belajar! Lo harus ingat, tujuan lo belajar untuk memperbaiki kehidupan lo," monolog Chaeryeong. 

Walau keluarga Chaeryeong sangat berada, tapi Chaeryeong tidak bisa selamanya mengandalkan orang tua dan bersembunyi dibalik label keluarga kaya. Sehingga, ia harus berusaha dari sekarang, dan satu-satunya hal yang bisa Chaeryeong lakukan adalah belajar dengan giat dan rajin.




My Universe

Hyunjin mengekori Yeji yang menaiki anak tangga, setelah sampai diatas mereka sama-sama terdiam. 

"Thanks, udah mau nemenin gue disini," lirih Yeji.

Respons Hyunjin hanya berupa anggukan kecil dan dehaman singkat, "Kalau ada apa-apa panggil aja," ujar Hyunjin.

"Oke." 

Baru saja Yeji hendak melangkah, suara guntur kembali mengagetkannya bahkan hingga menyebabkan lampu mati. Hal itu membuat Yeji spontan memeluk Hyunjin yang berada di sebelah kanannya.

Dengan tenang Hyunjin meronggoh saku celana, mencari Hp untuk menghidupkan flashlight. "It's okay Ji," bisik Hyunjin.

"Tuh terang," ucapnya lagi yang mengarahkan Hp ke seluruh penjuru ruangan.

Perlahan Yeji mendongakan kepala menatap Hyunjin yang melihat ke sekitar ruangan, "Tetap aja gue takut- Hyunjin!" pekik Yeji karena kaget matanya kena sorotan flashlight.

Brakk

"Yeji!" teriak Hyunjin tak kalah kagetnya, Hp-nya jatuh entah kemana dan sepertinya flashlight tadi tak sengaja di-klik sehingga Hp itu tak terlihat di tengah kegelapan.

"Loh, flashlight Hp lo mana?!"

"Lo yang jatuhin hp gue!"

"Salah lo! siapa suruh ngagetin gue pakai ngarahin ke muka gue," dengus Yeji tak mau kalah.

"Gue kan mau mastiin yang ngomong beneran lo atau yang lain," sahut Hyunjin.

"Hyunjinn! gak usah ngomong gitu."

Hyunjin menghela napas gusar, "Sekarang gimana? gue gak liat apapun, cuma dengar suara lo. Lo cari Hp lo sana ji, atau hidupin lilin," perintah Hyunjin.

"Kok jadi gue?" tanya Yeji tak terima.

"Ya kan lo tuan rumahnya, masa lo gak hafal dimana letak barang-barang lo."

SC-1| ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang