Cklek
Krek
Seulas senyuman untuk menyapa kehadiran Seulgi di ambang pintu, "Kamu sendiri?" sapa Seulgi membuka pembicaraan.
Pertanyaan itu hanya dijawab dengan anggukan kecil, sejujurnya saat ini Hyunjin ingin menyendiri karena hatinya sedang terluka.
Satu kalimat yang terlontar pelan dari bibir Yeji terasa begitu menyiksa Hyunjin, kalimat itu bagaikan pisau tumpul yang menggoyak hati.
"Ma, Hyunjin mau sendirian dulu, kasih aku waktu untuk sendiri ya," lirih Hyunjin membuat Seulgi mengerutkan dahi, tidak biasanya Hyunjin meminta waktu seperti ini.
"Iya sayang, maaf ya kalau mama ganggu waktu kamu. Kalau ada apa-apa bisa langsung hubungin mama."
"Iya, makasih ma." Tanpa basa basi lagi, Seulgi segera pergi meninggalkan Hyunjin sendiri. Perlahan kepalan tangan Hyunjin terbuka menampilkan benda perak berbentuk lingkaran disertai ukiran nama di dalamnya.
"Kembaliin ke gue setelah perasaan gak berguna lo itu hilang untuk selamanya."
Lagi-lagi Hyunjin mengepalkan tangan, berusaha menahan gejolak di hatinya. "Ok, kalau emang itu yang lo mau, Ji."
"Akh," rintih Hyunjin spontan menutup mata dengan rapat dan memegang kepalanya, hal itu menyebabkan benda yang semula berada di genggamannya terjatuh entah kemana.
Terlihat tangan yang saling beradu, dan kemudian tubuh Hyunjin terdorong kebelakang melewati pembatas, pikirannya mulai kosong, ia mulai pasrah dengan apapun yang akan terjadi.
"Hyunjin!"
Brakkk
Seluruh tubuhnya terasa sakit, kesadaran perlahan lahan mulai memudar. Suara bising terdengar kacau lalu kedua kelompak mata Hyunjin perlahan mulai tertutup.
Mata Hyunjin terbuka lebar, kenapa hanya memori itu yang terus berputar-putar dan datang tiba-tiba?
Setelah menyadari benda dalam genggamannya menghilang, mata Hyunjin membola kembali. "Jatuh dimana ya?" gumamnya.
Perlahan Hyunjin meraih elbow stick miliknya, dengan sangat berhati-hati Hyunjin mulai menurunkan kedua kaki dan berjalan perlahan mencari cincin milik Yeji yang tak sengaja ia jatuhkan.
"Ini?"
Hyunjin mendongakkan kepala lalu menoleh ke belakang, "Jaemin?"
---
Sejak tadi Yeji hanya diam sambil menatap ke arah jendela mobil, pikirannya cukup kalut selama perjalanan pulang bersama Dad. Jaebum yang melihat putrinya hanya berdiam diri jadi merasa khawatir.
"Ji, mau beli es krim gak?" tawar Jaebum yang sama sekali tak digubris.
Ckitt
"Dad!" pekik Yeji kaget. Matanya membola menatap Jaebum yang juga menatapnya seolah bertanya 'kenapa? ada yang salah?'
Yeji menggeleng pelan, "Kenapa berhenti tiba-tiba?"
"Ada kucing lewat," sahut Jaebum singkat sambil menunjuk ke arah kucing yang sudah berjalan ke pinggir. Perlahan Yeji menghembuskan napas lalu mengangguk paham.
"Kamu kenapa, sayang?" tanya Dad lembut, penuh dengan perhatian.
"Yeji... merasa bersalah sama Hyunjin, apa Yeji terlalu kasar ya dad? Gak seharusnya kan Yeji maksa Hyunjin untuk gak suka Yeji?" Setelah meluapkan isi hatinya, Yeji menunduk sembari meremas jemarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SC-1| Complicated
Fanfiction#Series C Namanya Hwang Yeji, sosok gadis cantik yang berasal dari keluarga kaya. Ayah Yeji adalah seorang dokter ahli saraf sedangkan ibunya merupakan model terkenal. Namun, kehidupannya tidak seindah status kedua orang tuanya. Ditambah lagi, pert...