Hai ^^
Selamat membaca ya.
Zahid juga remaja pada umumnya yang memiliki kisah percintaan. Namun istilah cinta seperti sudah tidak cocok disebut sekarang karena itu sudah pupus sejak dirinya pindah ke Jakarta. Kehidupan setelah putus baru saja dirasakannya saat ini.
Zahid pikir dengan dia pindah ke kota lain ingatannya akan bergeser berangsur-angsur membaik namun nyatanya, tidak semudah perkiraan. Sulit. Tepatnya setiap malam berbagai penyesalan dan kenangan-kenangan saat bersama rumah dulunya kembali menyerang, berkali-kali pula Zahid menendang serangan itu malah makin gencar menusuk ingatan . Sekarang, usiran apa yang tepat agar masa lalu itu seenggaknya berdamai?
"Ra, kayaknya aku nggak bisa lanjut." Zahid menahan napasnya walaupun ada kelegaan saat pernyataan ini akhirnya keluar.
Sementara sosok Adara yang berada dihadapan, kini, masih berstatus pacar Zahid hanya bergerak-gerak susah payah tidak mau bereaksi. Zahid yang paham ini ulahnya, menggenggam tangan Adara.
"Pantesan kemarin kamu peluk kenceng banget, kamu ajak jalan lebih jauh, karena kita mau udahan ya?"
Napas yang tersendat-sendat saat mengatakan itu membuat Zahid makin terpukul.
"Papa ajak pindah ke Jakarta Ra, seterusnya aku nggak balik lagi ke sini."
"Gimana sama tujuan kita, UGM? "
Kedipan mata Zahid menandakan adanya putus asa.
"Kamu kan tau sendiri, Papa? "
"Zahid, aku bisa samperin kamu kok tiap libur. Aku bisa jaga diri di sini demi kamu asal jangan udahan."
"Nggak semudah yang kamu pikir, sayang."
"Masa dari banyaknya, harus aku yang kena? "
"Aku nggak mau kamu kecewa..."
"Zahid, jangan." Adara tersungkur parau, ditatapnya kedua mata Zahid sebagai bentuk permohonan agar laki-laki itu membatalkan pernyataannya barusan.
"Besok aku anter ya, besok kita beli kain untuk wisuda kamu, besok kita main seharian oke?? "
Yah, setiap masa ada orangnya. Begitu pun alur cerita, terkadang adanya pemindahan tempat membuat kita sadar bahwa takdir akan selalu berpindah-pindah sampai kelak menemukan jodoh.
Besok harinya Adara masih gencar dengan segala permohonan agar hubungan mereka tetap sama tanpa adanya jalan akhir; putus. Namun, Zahid tetaplah Zahid bulat dengan keputusan. Sekali iya makanya akan tetap sama. Kue bentuk love itu pada akhirnya terbelah. Nggak lama setelah selesainya mereka, Zahid lihat dengan mata telanjangnya sendiri, Adara sudah punya yang baru. Nama si baru bahkan terpajang di Bio Instagram milik Adara.
Dengan begitu, inilah hukum yang harus Zahid telan mentah-mentah.
🌻🌻🌻
Bagi Zahid yang tidak boleh diusik dalam hidupnya adalah, pertanyaan, Mau jadi apa? Fisika, dan brownies cochlate. Namun salah satu dari itu ada mengusiknya pagi ini.
Brownies coklat yang mama sudah siapkan semalam tumpah, berserakan dan sudah kacau, ulahnya siapa lagi kalau bukan cewek berkuncir dua karet micky mouse alias Geovani?
Tadi Brownies ia tinggalkan sebentar di meja karena dia mau cuci tangan. Eh pas balik lagi wadah brownies itu sudah terbalik naas di lantai tepat di depannya berdiri Geovani dengan ekspresi sok kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Mission (END)
Teen FictionLewat pertemuan di kelas multimedia, Zahid dan Geo berhasil membuktikan bersahabat lawan jenis tanpa melibatkan perasaan bisa terjalin langgeng. Juga lewat misi dari seseorang untuk menyelamatkan masa depan mereka keduanya jadi semakin akrab melewat...