Happy reading:^)
Agak panjang nih
"Peristiwa insiden Bendera di Hotel Yamato pada tanggal?"
"19 September 1945." -Geo
"Betul!"
"Yeay."
"Satu lagi."
"Serangan umum 1 Maret 1949 terjadi di kota?"
"Den___"
"Yogyakarta!" -Zahid
"Yes menang!" seru Zahid heboh. Tersenyum puas mendapati skorsnya lebih tinggi daripada Geo.
Sedangkan Geo hanya mengerucutkan bibirnya mau tak mau menerima kekalahan dari Zahid.
Pagi ini walaupun hari libur, Zahid tetap mengajak Geo belajar. Mau hari libur mau hari biasa, yang namanya belajar ya tetap belajar. Pikir Zahid sih gitu.
Dan tadi, Zahid mencoba mengetes kemampuan Geo dengan menantangnya cerdas cermat. Meski permainan ini dimenangkan oleh Zahid, tapi Zahid tetap merasa bangga, semakin ke sini perubahan yang terjadi pada Geo terlihat. Dari game cerdas cermat tadi sudah kelihatan Geo mempelajari materinya sungguh-sungguh.
Tidak terasa sudah mau akhir bulan dan sebentar lagi misi pada Geo akan segera selesai. Rasanya, Zahid belum mau mengakhiri ini.
"Hushh." Zahid melemparkan tubuhnya di sofa.
Begitupun dengan Geo, memiringkan kepalanya di atas meja. Keduanya sama-sama larut dalam pikiran masing-masing. Bingung mau melakukan apa lagi.
"Malem Minggu, mau jalan-jalan Ge?" tanya Zahid.
Geo menoleh semangat, sudah lama ia nggak jalan-jalan. "Ayo mau Za."
"Keluar kota? Ke Jepang? Korea?" goda Zahid nyeleneh.
"Pake google earth, aja Za," Geo tersenyum manis dengan kesabaran diujung tanduk. Geo kira Zahid serius mau ngajak jalan.
"Iya-iya, gue ganti baju dulu."
Zahid pun ke kamar, membuka lemari dan mengenakan sweater biru yang jarang ia pakai.
Tring.
Papah : Za, tolong anter flashdisk Papah ke sekolah ya.
"Ge, anterin flashdisk Papah dulu ya ke sekolah," izin Zahid saat sudah diruang tamu.
"Oke, ayo."
Mereka pun keluar dari rumah Zahid, Zahid mengunci pintunya terlebih dahulu lalu langsung menyalakan mesin motornya.
💨💨💨
Kaki Geo melangkah di gedung SMP menjulang tinggi dengan ciri khas bangunannya yang mewah berwarna biru muda. Di setiap sisi koridor terdapat macam-macam jenis tanaman juga beberapa foto yang terpajang di setiap sudut koridor. Dan ada etalase besar berisi piala, sertifikat, juga beberapa penghargaan yang diraih oleh sekolah ini. Kelihatannya SMP ini, terbilang elite dan khusus untuk orang-orang berada saja.
"Za Papah lo di sini jadi guru apa?" tanya Geo menyentuh tanaman yang terletak di tembok, sesekali iseng memetiknya.
"Papah ngajar biologi, tapi jadi wali kelas juga."
Mereka memasuki ruangan ke tiga di lantai dua, yang mana tempat Zean berada. Zahid membuka pintunya dan mendapati keberadaan Zean lagi sibuk dengan berkas-berkas.
"Pah?"
Zean menengok. "Sini masuk."
Zahid memberikan flashdisk sesuai perintah Zean. "Ini hari libur, Papah ngapain di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
End Mission (END)
Teen FictionLewat pertemuan di kelas multimedia, Zahid dan Geo berhasil membuktikan bersahabat lawan jenis tanpa melibatkan perasaan bisa terjalin langgeng. Juga lewat misi dari seseorang untuk menyelamatkan masa depan mereka keduanya jadi semakin akrab melewat...