Mereka nyungsep ke pohon pisang. Dan menghebohkan warga seketika. Kirain tuh ada kecelakaan maut.
Eh taunya?
Kalau diingat-ingat lucu juga sih. Zahid dan Chelly dibantu oleh pedagang gorengan yang kebetulan buka angkringan di sekitar. Mereka diobati karena beberapa kakinya yang lecet, juga dikasih makan gorengan gratis. Empati orang Indonesia tuh setinggi itu ya?
Chelly seketika kapok dan nggak akan mau lagi dibonceng sepeda sama Zahid. Padahal tadi yang ngebet banget siapa coba?
Tapi benar deh, hari ini tuh berasa semua kegundahan Zahid lenyap dalam sehari berkat menghabiskan waktu bersama Chelly.
Kira-kira bocah gemas itu lagi apa ya?
Kak Chelly : Hai ganteng
Ah panjang umur, Zahid yang baru selesai mandi mengusap rambutnya dengan handuk lalu duduk di kasur.
Ngomong-ngomong tadi mereka bertukar nomor. Zahid yang meminta sih sebenarnya...
Zahid : Hello cantik
Kak Chelly : Kamu harus tanggung jawab
Zahid : Emang aku apain kamu?
Kak Chelly : Aku masuk angin ^_^
Zahid : Suruh keluarlah anginnya ^_^
Kak Chelly : Gimana tuh??
Zahid memutar bola matanya tak habis pikir. "Eh gini aja make nanya."
Kak Chelly : Mana di rumah kosong (+_+)
Ini anak tuh penderitaannya banyak banget ya? Nggak dibolehin jadi dokter, kesepian, kependekan, kesunyian, besok apa lagi?
Untuk memastikan Chelly benar lagi sakit atau cuma ngibul doang, Zahid coba memvideo call Chelly. Dan langsung diangkat, dari sebrang sana Chelly lagi tiduran serta yang bikin Zahid kaget bibir cewek ini memutih.
"Lo beneran sakit?"
Chelly mengenyampingkan rambutnya ke belakang telinga. "Kamu kira Chelly ngibul ya?"
"Lo kan emang tukang ngibul," ceplos Zahid, Chelly hanya mendelik tajam.
"Jahat banget." Chelly bangkit membuka selimut, mengubah posisinya menjadi duduk.
Zahid dapat melihat, anak ini betul-betul sakit. "Eh gue ganggu ya?"
"Nggak papa."
"Lo mending istirahat," suruh Zahid tak tega melihat Chelly yang sepertinya lemas sekali. "Besok gue ke rumah lo deh," lanjutnya tanpa berpikir dulu, Zahid terdiam seketika, kenapa mulutnya tiba-tiba ngomong gitu?
"Serius??" tanya Chelly tak percaya.
"Heem... iya."
"Chelly tunggu besok," katanya girang.
"Ya udah tidur."
"Siap Bos!" Chelly pun langsung memejamkan matanya sampai terlupa belum mematikan sambunganya.
Zahid yang tadinya hendak mematikan sambungan jadi terurungkap tatkala melihat Chelly sudah tertidur pulas. Ia mengamati setiap inci wajah cewek mungil ini, ada banyak gambar luka yang terlukis dari garis wajahnya. Bukan luka bakar, melainkan luka batin. Sejak tadi Chelly bercerita Zahid sudah dapat menangkap kesedihan dari cewek ini alami, makanya waktu Zahid mengajaknya keluar dia sampai sesenang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Mission (END)
Novela JuvenilLewat pertemuan di kelas multimedia, Zahid dan Geo berhasil membuktikan bersahabat lawan jenis tanpa melibatkan perasaan bisa terjalin langgeng. Juga lewat misi dari seseorang untuk menyelamatkan masa depan mereka keduanya jadi semakin akrab melewat...