Happy reading >.<
Byur
Kantin yang awalnya ramai kini hening pun tercipta. Seolah baru saja kedatangan iblis. Sedangkan korban yang disiram Jessie menggunakan air cuka, bergeming tanpa suara.
Sifat Jessie yang suka menindas, kembali hidup setelah lama dinyatakan mati.
Beberapa manusia yang berada di kantin hanya bisa menyaksikan, bahkan ada yang diam-diam sudah merekam. Beberapa siswa lainnya ada yang ngacir ke kantor untuk mengadu.
Perlahan tapi pasti, Chelly berbalik badan menghunus tatapan tajam pada Jessie. "Jess kamu____"
"Lo apa-apaan?" Belum sempat Chelly memprotes, Jessie sudah lebih dulu melanjutkan aksinya. Menarik kerah baju Chelly hingga kaki cewek TK itu berjinjit.
"Geo salah apa sih sama lo? Cuma karena dia deket sama Zahid lo sampe segitunya lukain dia HAH?" Jessie memperkuat tarikan kerahnya. "Lo jahat tau gak?!"
Meski takut, Chelly memberanikan diri menatap mata Jessie. "Kamu kenapa sih? Datang-datang nuduh, jahat, Geo, maksud kamu apa?"
"Ini semua rencana lo kan?"
"Ren-rencana apa?"
"Hidup Geo hancur, Geo menderita, puas kan rencana lo berhasil? Iya?"
Semua tuduhan tanpa bukti yang Jessie sudutkan, membuat emosi Chelly berkecamuk. Tuduhan ini benar-benar mempermalukan harga dirinya.
Chelly yang tak terima lantas bertindak, ia mendorong dada Jessie hingga tarikannya lepas, maju selangkah sambil membawa botol saos.
"Kamu____"
Sebelas siswi dari SMA di sekitar Jakarta, menjadi korban pencabulan. Pelakunya remaja laki-laki berusia tujuh belas tahun.
Berita yang disiarkan di televisi itu, membuat suasana kantin sunyi, Chelly yang awal hendak bertindak, melihat televisi dengan sejuta jurus diam.
Jessie mendekat, membisikkan sesuatu di depan telinga Chelly. "Dan salah satu korbannya Geo, puas kan sama rencana murahan lo itu?"
Botol saos yang Chelly genggam terjatuh, belingnya berterbangan ke sembarang arah. Chelly menunduk dengan tangan bergetar.
"Geo salah satu korbannya?" tanyanya pelan.
"Iya."
Chelly langsung menarik bahu Jessie, menatap wajah Jessie panik. "Jessie sumpah Chelly nggak tau apa-apa, soal itu, Chelly juga nggak tau. Chelly juga ikut kaget lho dengernya," katanya sungguh-sungguh.
Melihat kekagetan dari ekspresi Chelly, membuat Jessie mengernyit sedikit ragu dengan dugaannya.
Tapi Jessie nggak salah dong menduga ini bagian rencana Chelly, ingatkan kemarin cewek itu ngomong apa?
Chelly memegang kedua bahu Jessie, menatapnya berkaca-kaca. "Sumpah bukan Chelly, Chelly emang sebel sama Geo, tapi Chelly juga nggak sejahat itu." Chelly mengelap air matanya. "Dan rencana yang Chelly bilang, Chelly nggak betul-betul ingin lakuin. Ini cuma ancaman Chelly aja. Tolong percaya Jessie sama Chelly."
Oke sepertinya Jessie harus lebih teliti lagi, Jessie berbalik meninggalkan kantin.
Jessie bersumpah, pelakunya harus merasakan hal yang lebih menyakitkan dari yang Geo alami sekarang.
Bagaimanapun, Geo jugalah temannya Jessie.
💨💨💨
KAMU SEDANG MEMBACA
End Mission (END)
Fiksi RemajaLewat pertemuan di kelas multimedia, Zahid dan Geo berhasil membuktikan bersahabat lawan jenis tanpa melibatkan perasaan bisa terjalin langgeng. Juga lewat misi dari seseorang untuk menyelamatkan masa depan mereka keduanya jadi semakin akrab melewat...