Happy reading ಥ‿ಥ
3 hari kemudian
Cewek itu, cewek pirang, cewek irit ekspresi, sudah-sudah tidak perlu menyebutnya dengan istilah lebay lagi. Karena kalian sudah 'kan siapa yang dimaksud? Jessie Mey, seorang dalang yang ternyata berada di sekitar tanpa disadari.
Jessie, dia menjadi sosok yang kejam karena memiliki masa lalu yang menyedihkan. Mengetahui fakta dia dan Bunda ditelantarkan oleh Papah. Meski tau dosa yang dilakukan Papah ini terdengar begitu jahat, namun Jessie tidak pasrah begitu saja.
Karena memiliki hak, dia pun coba merebut kembali apa yang sudah menjadi haknya. Muncul fakta baru, di mana Papah Berubah dan menelantarkannya karena lebih memprioritaskan keluarga pertamanya. Lebih memberi kasih sayang penuh terhadap anak pertamanya yaitu Zahid.
Ini sangat tidak adil baginya! Kecemburuan tinggi itulah, Zahid yang tidak tahu menahu dijadikan korban. Agar Papah mau kembali lagi padanya. Niat Jahat tak berujung itu membuat keadaan kian merumit.
Sekarang Jessie tidak mau memikirkan itu lagi, terlalu membuang waktu. Gadis berambut pirang sebahu itu berjalan santai di belokan gang-gang kecil sambil menjilati ice cream coklat tanpa rasa malu. Berharap segera sampai rumah karena ingin menghabiskan waktu sorenya streaming film favorit.
Saat dibelokkan terakhir, langkahnya terhenti, es krim tak berdosa itu terjatuh meleleh di aspal. Mereka saling tatap selama beberapa detik, sorot sendu dari kedua mata itu, sama-sama menyimpan rindu amat dalam.
Namun ingatan kuat perlakuan Papah, membuat Jessie mendesah berat. Bagaimanapun Papah jahat. Ia tidak mau berurusan lagi dengan orang ini. Ia ingin hidup bebas membakar semua masa suramnya.
"Tolong jangan menghindar lagi," cegah Zean penuh permohonan. Jessie auto tidak jadi melangkah.
"Papah yakin kamu belum sepenuhnya kan benci sama Papah? Hati paling dalam kamu masih mengharapkan Papah kan Mey? Buktinya kamu masih mau memanggil Papah dengan sebutan seperti dulu?"
Jessie terdiam menyadari hal itu, tapi ego tinggi Jessie menghalangi.
Zean mengeluarkan surat bersampul keemasan, mengangkatnya seakan ada kisah dibalik surat itu.
"Ini surat yang Bunda buat sewaktu kalian memutuskan untuk pergi dari Papah. Kamu yakin nggak mau tau isinya?"
Sial, taktiknya barusan berhasil Jessie dilanda penasaran.
"Ikut Papah, mau ya?" Mata Zean, mengharapkan jawaban terbaik.
Tidak ada jawaban lain selain mengangguk.
Sejauh apa semesta memisahkan. Ikatan orang tua dengan anak akan selalu terhubung. Selama apapun waktu yang terlewat.
💨💨💨
Aku sama Jessie pamit, maaf sudah sering merepotkan. Aku sadar, aku tidak pantas berada di tengah-tengah kalian. Jangan cari aku sama Jessie. Aku hanya mau mulai hidup baru dengannya. Surat cerainya, jangan lupa ditanda tangani, ya.
-Amanda 2008
Tanpa sadar Jessie meremas surat itu. Ada perasaan kecewa, juga emosi yang yang bercampur mengetahui fakta yang sesungguhnya.
Selama ini Bunda bohong.
"Papah selalu coba cari kamu Mey, di mana pun itu. Sayangnya tidak pernah ketemu. Sekarang Papah bersyukur bisa ketemu kamu lagi dengan keadaan sehat." Mey, adalah panggilan kesayangan yang Zean buat khusus untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Mission (END)
Teen FictionLewat pertemuan di kelas multimedia, Zahid dan Geo berhasil membuktikan bersahabat lawan jenis tanpa melibatkan perasaan bisa terjalin langgeng. Juga lewat misi dari seseorang untuk menyelamatkan masa depan mereka keduanya jadi semakin akrab melewat...