Update lagi (. ❛ ᴗ ❛.)
Selamat membaca, teman-teman ^^
Geo mengambil buku hariannya di laci. Ia duduk lalu membuka lembaran demi lembaran buku itu. Setelah melihat halaman berikutnya, Geo tidak meneruskan, dan menetap di halaman itu.
My Dream school. Tohoku university of Japan.
Goals yang ia tulis lima tahun yang lalu.
Geo merenung sesaat. Pikirannya kembali berselancar akan masa depannya nanti.
Apakah bisa?
Masih dengan pertanyaan yang sama, jawabannya simpel kok. Jika saja kamu berusaha keras pasti mimpi itu akan terwujud.
Tok tok.
"Geo, Papah masuk ya?" izin Papah dari balik pintu.
"Iya masuk aja Pah."
Papah muncul dari balik pintu, berjalan ke arah Geo membawa plastik dengan ukuran yang besar.
"Papah sudah urus administrasi sekolah kamu tadi siang, nih sudah di kasih bajunya kata Guru kamu besok bisa langsung di pakai."
Geo mengambil satu almamater berwarna biru tua, almamater yang sejak SMP sudah ia idam-idamkan ingin segera memakainya. Dan sekarang, ia berhasil mengenakannya almamater itu, menjadi pertanda bahwa ia sudah sah jadi salah satu bagian dari murid Horikoshi.
Saat almamater berukuran selutut itu sudah terpasang di tubuhnya. Geo berdecak mengagumi dirinya yang sangat cocok memakai almamater itu. Ia sungguh seperti anak sekolahan yang ada di negeri Jepang.
"Udah cocok belum jadi anak SMK?" Geo menghadap ke Papah meminta pendapat.
Papah yang sejak tadi hanya melihati, jadi terkekeh."Kurang tinggi aja."
Geo memukul bahu Papah kesal, nggak bisa apa ya menyenangi anak dikit?
"Dahlah," pasrah Geo, tak akan pernah mau meminta pendapat Papah lagi kalau ujung-ujungnya malah dapat cibiran jahat.
Rasanya ada yang kurang kalau belum mengambil gambar. Maka dari itu Geo mengambil HP-nya dan membuka kamera mulai berfoto-foto. Tak meladeni Papah yang sejak tadi masih berdiri di kamarnya.
Papah hanya geleng-geleng, tak terasa putrinya kini sudah tumbuh besar dan sebentar lagi jadi anak kuliahan. Rasanya belum tega melepas Geo begitu saja.
Tiba-tiba matanya tak sengaja menangkap sebuah foto yang tertempel di buku diary Geo yang terletak di meja.
Foto Tohoku university.
Papah ingat betul, waktu Geo masih kelas lima SD Geo pernah menunjukkan buku itu padanya.
Flashback on.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Mission (END)
Teen FictionLewat pertemuan di kelas multimedia, Zahid dan Geo berhasil membuktikan bersahabat lawan jenis tanpa melibatkan perasaan bisa terjalin langgeng. Juga lewat misi dari seseorang untuk menyelamatkan masa depan mereka keduanya jadi semakin akrab melewat...