41. Bergantung?

0 0 0
                                    

Happy reading ;)

"Yasera tapi ini jelek banget."

Sebelum tangan Yasera tergerak membuka pintu kantor, ia mengangkat satu jarinya. "Ingat kata Pak Reno?"

"Saya lebih menyukai orang yang tidak bisa namun ia berusaha, dari pada tidak bisa namun sudah menyerah duluan." Jelas Geo ingat betul kalimat ini, Pak Reno guru desain grafis suka mengatakannya ketika jam pelajarannya berlangsung.

"Nah itu tau kan? Pak Reno tuh nggak nilai dari segi bagus atau jeleknya. Tapi yang dia nilai dari usaha kitanya Geo."

Geo menggerakkan cepat tugas flipbook buatannya yang amburadul menurutnya. Masih setengah ragu mengumpulkan tugas itu dikarenakan tidak sebagus yang lain. Geo memang tidak begitu pandai menggambar.

Yasera menyentuh flipbook Geo. "Pak Reno bisa lihat kang mengerjakan ini penuh usaha. Sampai begadang kan? Hargai kerja keras kamu Geo."

Dalam sekejap rasa minder Geo sirna. Iya betul, ia harus menghargai usahanya. "Oke ayo kita kumpullin."

Mereka berdua menginjakkan kaki di kantor guru. Di kantor hanya ada Pak Luthfi ; guru kimia. Karena memang ini lagi jam mengajar jadi sepi.

"Permisi," salam Yasera.

"Iya masuk aja."

"Mau kumpullin tugas desain, Pak." Yasera meletakkan kedua flipbooknya di meja Pak Reno, setelah sudah mereka langsung bergegas ke meja Pak Luthfi untuk menyalaminya.

"Oh iya Geo,"

"Kenapa Pak?" Geo berbalik.

"Nilai kamu Minggu ini bisa menyamai Zahid," katanya membuat Geo setengah tak percaya.

"Maksudnya? Nilai saya sama Zahid sama?"

Pak Luthfi mengangguk. "Saya bilang kan apa Geo, tidak ada istilah orang bodoh. Adanya orang malas berusaha. Jadi kamu paham kan sekarang?"

Geo mengangguk dengan senyum bahagia yang terbit dari bibirnya.

"Tingkatkan lagi belajarnya, Geovani," pesan Pak Lutfhi.

Geo memberi hormat, antusiasnya berkobar. "Siap Pak, makasih banyak."

Sampai di luar, senyum Geo belum juga pudar sedetikpun. Hal itu membuat Yasera juga ikut bangga. "Selamat Geo, kamu berhasil."

"Yasera..." Geo memeluk tubuh Yasera dengan perasaan meletup-letup tak keruan.

Jadi ini balasan dari sebuah usaha? Rasanya jauh lebih bahagia dibanding diberi hadiah mewah.

"Thanks Yasera, kedepannya gue mau berjuang lagi. "

"Itu baru sahabat aku."

💨💨💨

FESTIVAL BUDAYA 01 OKTOBER

Serempak ketiga anggota klub sastra menghadap lurus, membaca tulisan yang baru di tulis Sakura di papan tulis.

"Tiga Minggu lagi, Horikoshi ada festival budaya," katanya memberi tahu.

Pernah nonton anime atau film Jepang? Pasti nggak asing kan sama yang namanya Festival budaya? Ya, setiap satu tahun sekali Horikoshi selalu mengadakan festival budaya yang acaranya harus dibuat meriah sedemikian rupa. Tiap masing-masing klub harus menjual karya mereka di festival nanti, tak lupa berbagai perlombaan diadakan beberapa. Juga yang paling ditunggu adalah berbagai pertunjukan menarik diadakan. Pokoknya festival budaya adalah acara paling dinanti bagi semua murid di Horikoshi, karena ini setahun hanya sekali.

End Mission (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang