13. Terbongkar

1 0 0
                                    

Hai, Geo kembali lagi nih wkwk.

Yuk langsung baca 👇


Traggg deg deg deg

Geo berlari kencang menaiki  lima lantai untuk ke ruang klub sastra. Semua ekstrakurikuler di Horikoshi hari ini sudah dibuka dan inilah pilihan Geo, gabung di klub sastra. Karena hanya ekskul ini yang bisa bantu Geo dalam mendalami dunia sastra, dengar-dengar ekskul ini sepi peminat, mereka lebih pada mengincar klub fotografi atau di animasi, maklum. Tapi tak apa, Geo malah suka daripada keramaian.

Sebetulnya disuruh datang tepat jam 15.00 sore, namun sialnya perut Geo pake mules dan ya, jadi harus memakan waktu berapa menit di toilet.  Memang ya, disaat kita sudah siap akan sesuatu lalu tiba-tiba mules tanpa diundang, percaya deh itu hal paling menyebalkan di dunia.

Fiuhhsss

Geo menghembus napas kelelahan, menyeka keringat dengan punggung tangannya saat sudah sampai di depan ruangan klub sastra yang pintunya tertutup.

Geo telat lima belas menit, semoga ia nggak kena semprotan marah-marah dari Kakak kelasnya.

Geo memegang gagang pintu itu, dan membukanya pelan.

"Permisi, saya Geova__"

"Masuk!" titah seseorang yang ada di dalam.

Geo melangkah sedikit-sedikit, sampai akhirnya kakinya menetap di depan meja yang sudah ditempati satu perempuan bermarga Jepang dan dua orang laki-laki. Yang bikin Geo terkejut salah satu laki-lakinya adalah Kak Hoon. Kok dia bisa di sini??

"Siapa namamu?" tanya Perempuan bermarga Jepang itu, wajahnya yang putih, matanya sipit menyeluruh serta bulu matanya yang lentik. Namun satu, wajahnya nggak ada senyumnya sama sekali.

"Geovani, Kak."

"Kenapa terlambat??"

"Maaf, tadi ada kendala di toilet."

"Hmmm." Perempuan itu memain-mainkan pulpen dengan gerakan lincah di jarinya. "Saya tidak suka keterlambatan, oke hari ini kamu masih dimaafin. Untuk selanjutnya tidak," peringatnya.

"Kamu boleh duduk."

Geo mengulang lagi permintaan maaf sebesar-besarnya, kemudian langsung ambil duduk di depan Hoon.

Perempuan itu duduk di tengah-tengah, memulai pembukaan klub sastra 2019.

"Oke, untuk kalian berdua selamat datang di Klub Sastra!" ucapnya menyambut baik.

Tunggu, Geo sedikit bingung.

"Ini, serius? Anggota dari kelas sepuluh cuman dua orang aja? Apa belum ada yang datang lagi?"

Perempuan itu mengangguk sedih. "Iya, kalian berdua aja. Udah jadi kebiasaan kok, di Horikoshi hanya klub ini yang sepi peminat."

"Meski sepi, tapi di setiap festival budaya karya kita selalu yang paling ditunggu," tambah Hoon, Geo hanya melirik.

"Iya, jadi dibikin seru aja ya," ujar perempuan itu.

Geo dan satu cowok kelas sepuluh yang belum Geo ketahui namanya hanya mengangguk.

"Oke lanjut, jadi perkenalkan nama saya Sakura Asahi dari kelas 11 m 5. Jadi saya di sini sebagai ketua dari klub sastra. Saya pindahan dari Osaka," ucap si ketua klub sastra; Sakura.

"Oke, nama saya Junghoon, kalian boleh panggil Hoon saja. Saya di sini sebagai wakil." Kini Hoon memperkenalkan dirinya. Geo hanya membuang muka pura-pura tuli.  Geo masih ngambek jangan lupa!

End Mission (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang