Bagaimana menumbuhkan cinta jika cinta sang kakak saja cukup? Ambigu dalam artian cinta sebab masa lalu kemarin telah memberikan goresan luka begitu mendalam.
Hari terus berganti dan kemarin adalah sebuah masa lalu yang memang dituntun harus lebih baik dari hari yang kita jalanin sebelumnya. Begitupun dengan kenangan meskipun puluhan bahkan ribuan kenangan telah ada menjadi angan tentang hari kemarin.
Mengingat kejadian di sekolah itu terasa begitu tak percaya bahwa orang tersebut akan mengubah diri ini jauh lebih baik dari hari kemarin. Keinginan ingin menjadi orang pintar, berani, mandiri dan berwawasan luas kini terasakan berkat seseorang.
Mengubah banyak hal tapi tidak dengan hati. Benih cinta tidak tumbuh sejak pertemuan awal. Di mana seseorang akan merasakan itu setelah cukup lama bersama bahkan dari pertemuan awal. Meskipun saat ini beberapa beranggapan mereka adalah sepasang kekasih tetapi mendengar kenyataannya tidak, tidak ada hubungan lebih selain pertemanan.
Tidak hanya pada diri, tetapi sahabat atau teman baik selama ini juga turut bahagia dengan kedekatannya bersama seorang idaman. Sama halnya, tidak ada hubungan spesial dibalik keakrabpannya kecuali sebagai teman antara senior dan junir. Hanya itu saja. Meskipun begitu mereka berdua senang melakukan aktivitas bersama.
Benar membahagiakan melihat keduanya dapat tersenyum puas setelah lama tidak seperti itu. Meskipun cercaan dan hinaan masih saja terdengar dari orang yang merasa berkecukupan. Berhasil membuatnya jatuh setelah berususah paya bangkit. Tapi tidak dengan rasa semangat pada sepasang saudara ini.
Anak yatim piatu yang menahan diri dari pahit kehidupan, lika-liku kesulitan bersama alam semesta tak mendukung. Ditinggal oleh seorang ibu dari dunia disaat masih ingin merasakan sebuah kehangatan pelukan. Ditinggal pergi oleh seorang ayah ketika masih haus didikan untuk membentuk suatu karakter. Tak ada keluarga dekat memberi semangat, mungkin karena orang tua terlahir sebagai anak tunggal. .
Perih! Sangat terasa perih tanpa darah. Disaat orang lain ditinggal oleh orang tuanya maka keluargalah mendekat memberi semangat hidup. Melihat anak-anak seusia sedang bermain dan liburan bersama keluarga.
Tidak apa, Lindo sudah cukup untuk Belin kecil. Maha Kuasa selalu memberi keadilan untuk hambanya. Buktinya Retha dikirim menjadi sahabat setelah sekian lama tak memiliki teman, kak Rayan dan kak Kevlar juga ada menjadi teman sangat membantu, mengajari dan berbagi ilmu.
Bukan hanya itu saja, bahkan kedua teman kak Rayan juga baik meskipun dulu mereka telah menjadikan seperti mainan Kevlar karena dare konyol. Itu dulu, masa lalu sudah terlupakan dan termaafkan.
"Dek, kamu kenapa melamun!" Byurr! Seketika Belin berdiri dari duduk sesaat tangan lembut menepuk pundak. Lamunan tadi kini membuyar semua.
"Ah, itu, ta-tadi Belin nggak sadar aja, tiba-tiba melamun." Perempuan imut itu gelegapan. Entah sejak kapan motor tua yang Lindo kendarai tadi telah sampai ke sekolah.
"Ah, ternyata udah sampai, Kak!" seru Belin langsung saja turun dari motor.
"Kamu sih ngelamun mulu 'kan nggak sadar." Lindo menoyor pelan kening adiknya. Membukakan helm dari kepala.
Belin menyengir bagaikan kuda, "Namanya juga ngelamun Kakak. Belin nggak sadar dong."
"Emangnya apa yang kamu pikirkan, Dek? Kamu takut? Kalau seperti itu nggak perlu, nggak usah khawatir dengan usahamu hari kemarin-kemarin. Sekarang kamu harus fokus ujianmu minggu ini."
"Nggak kok, Belin cuma mikirin gimana jadinya Belin tanpa Kakak? Bagaimana kalau Kakak nanti ninggalin Belin? Apa Belin bisa hidup tanpa Kakak?" ujar Belin menatap Lindo lamat-lamat. Semua itu adalah ketakutan mendalam oleh seorang gadis sepertinya. Cukup orang tuanya saja telah pergi meninggalkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELINDA (END)
Teen FictionLelah. Satu kata yang menggambarkan diri seorang Belinda, gadis remaja yang harus melalui pahitnya kehidupan. Membungkam air mata yang harus tergantikan oleh senyum merekah untuk terlihat kuat menghadapi keadaan. Banyak yang membenci, menghina, men...