Momogi Squad [AESZY]

Bertambahnya Masalah

Hari ini aku bener-bener campur aduk perasaannya mulai pagi:') Banyak banget kabar dan berita yang bikin jedag jedug wkwk.

Btw sebelum mulai,

Mas ultimateku mau nikah:') Gimana ini? Tetep lanjut aja sama Jisoo disini jadi ortu Lia, or kita buat pisah? Kalau kalian tetep mau bobsoo gapapa komen aja. Biar tetep. (Lumayan konflik eh astagfirullah)

Sudah seminggu sejak Giselle diskors. Momogi squad sering kerumahnya agar Giselle ngga merasa kesepian. Seperti sekarang, momogi squad sedang dirumah Giselle. Tadinya Giselle mau menolak mereka, tapi ngga jadi karena teman-temannya memaska.

"Udah gausah terlalu dipikirin kak, pasti cepet ketemu kok orang yang upload" Yuna memberikan minuman soda ke Giselle.

"Kalo ketemu nanti gue tonjok itu orang"- Ryujin

"Mau ku kasih eeknya ddongi!!"- Ningning

Sementara yang lain pada sibuk emosi, Giselle malah diam saja sejak tadi. Ngga mood untung menjawab dan bercanda.

"Kak Gi jangan diem aja dong"- Chaeryeong

"Ha?" Giselle melirik Chaeryeong, "Ngga kok"

"Gi, tenang aja. Kita bakal bantu cari siapa yang nyebar itu ke sosmed" Karina ikut menenangkan Giselle.

Winter mengangguk, "lagian apa salahnya ke club, kan kita anak muda ya bandel bandel gapapa lah sekali kali. Gue juga pengen ke club sih hehe"

Plakk

Yeji memukul kepala Winter dengan buku ditangannya, "keep halal sister, Abi umi kalo tau bisa dimasukin pesantren lo"

Mereka semua ketawa mendengar ucapan Yeji. Giselle juga ikut tertawa. Diam-diam Giselle bersyukur, dia memiliki teman yang tulus dan benar-benar peduli padanya.

"Tapi gi"

Semua orang langsung mengalihkan atensi ke Lia yang barusan membuka suara. Menunggu kelanjutan kalimat Lia.

"Lo ada curiga ke orang ga? Yang mungkin bisa aja nyebar itu"

Mereka semua seketika berubah ke mode serius. Benar juga, kemungkinan bisa jadi orang yang menyebar ini adalah orang yang punya dendam atau ngga suka padanya.

.

.

.

.

.

.

Sekitar jam setengah lima sore teman-teman Giselle pulang. Sekarang tinggal Giselle sendiri. Gadis itu berbaring dikasurnya sambil sesekali mengecek hape, berharap mendapat pesan dari seseorang atau bahkan jika mungkin sebuah panggilan video. Tapi nihil, tidak ada sama sekali.