Sesi Curhat

1.3K 229 30
                                    

Maaf ya baru bisa update sekarang:') btw sebelum mulai, ada yang ikut po album itzy sama aespa?




Lima motor terparkir didepan gerbang rumah Lia, pemiliknya ya pasti momogi squad. Hari ini mereka berencana menjenguk Lia karena beberapa hari ini Lia ngga masuk sekolah. Alasannya sakit. Tapi ngga ada yang keluar. Mereka jadi heran. Bahkan ibu Lia ngga mengangkat telepon dari Karina.

"Sttt sttt oyy"

Ryujin melihat kesana kemari, merasa ada yang memanggilnya.

"Oyy disini, disebelah"

Ryujin menoleh kesamping, "Anjir setan" kagetnya.

Ya gimana ngga kaget. Yang Ryujin lihat Lio duduk diatas pagar rumah sambil metik mangga.

(Pagar yang tembok ya)

"Kenapa Ryu?" Tanya Yeji.

Bukannya menjawab, Ryujin malah menunjuk Lio.

"Buset, monyet ragunan lepas apa gimana" komentar Karina.

"Ye kurang ajar. Nyari Lia kan?"

"Kok tau?" Kali ini Yuna yang ngomong.

"Karena kau tel-

"JULIO BURUAN METIK MANGGANYA!!"

Belum selesai Lio ngegombal, eh diteriakin bundanya dari dalam rumah.

"eh buset nyai ngamuk. IYA BUNDA BAWEL!!"

Yuna dan yang lain lihat-lihatan, mereka memutuskan pergi aja. Daripada meladeni orang ga jelas kan.

"Heh mau kemana" cegah Lio, "Lia didalem noh. Masuk aja"

"Eh? Dirumah lo? Kak Lia?" Winter memastikan.

"Iya neng."

Akhirnya mereka berdelapan masuk, menarik Chaeryeong yang sejak tadi melamun. Kumat ngebug-nya:') Didepan pintu rumah mereka diam, bingung siapa yang mau mengetuk pintu.

"BUN!! ADA TEMANNYA LIA NIH!!"

Tiba-tiba Lio teriak lagi dari pagar. Membuat mereka kaget.

"Fix sih ini dari ragunan lepas kesini"- Giselle.

"Mirip Tarzan"- Ningning.

.

.

.

.

.

.

Sekarang mereka semua sudah berkumpul dikamar Lio yang ditempati Lia. Sejak tadi Lia cuma diam saja. Jadi yang lain juga diam. Tapi kalau dilihat, keadaan Lia emang ngga baik.

"Maaf ya bikin kalian khawatir" akhirnya Lia buka suara.

"Gapapa kak. Itu tandanya kita sayang kakak" jawab Winter.

"Kita bawa jajanan banyak nih, mau dibuka?" Tawar Giselle yang langsung disetujui.

"Tadi sebenernya bawa buah juga, tapi kita kasih tante. Lo mau Li?"- Yeji

Lia menggeleng, "Kalian aja"

"Lo juga makan lah" Karina maksa Lia megang salah satu jajanan.

Akhirnya mereka makan jajanan yang mereka bawa itu bareng-bareng, sambil ngobrol dan cerita. Untungnya makin lama Lia jadi semangat lagi, ngga lesu. Dia juga ketawa lepas.

"Eh iya, Ningning gimana kemaren? Maaf ya gajadi dateng" Lia minta maaf.

Ningning yang sedang minum langsung meletakkan botolnya, "Gapapa kak. Udah selesai hehe"

"Kok bisa?" Kali ini Yuna kepo.

"Kak Gian udah minta maaf, dia dateng kerumah"

"Ohh-EH GITU DOANG?! Ada baku hantam ga? Si Hanan pasti pengen nonjok Gian tuh, tapi dia mana tega" Ryujin malah memanfaatkan kesempatan buat ngediss Hanan:')

"Bapak gue sama bapaknya Gian yang berantem" jawab Giselle santai.

"LAH KOK BISA?!" Chaeryeong yang sejak tadi ngebug tiba-tiba ngegas.

"B aja kali. Kaget gue"- Karina

"Hehe maaf. Lanjut"

"Ya gitu deh"

Akhirnya Giselle menceritakan kalau sebenarnya ayahnya dan ayah Gian itu teman. Kaisar yang ngga terima anaknya dibikin nangis malah marah-marah ke ayahnya Gian, dan ternyata Gian itu dijodohin. Ayah Gian ngga tau kalau Gian dekat dengan Ningning.

"Gausah kaget kalian, keluargaku kan emang banyak drama" Ningning bercanda.

Mereka lalu mulai cerita random lagi, ada juga yang curhat. Dan Lia cuma menyimak. Sedang menimbang haruskan dia bercerita ke teman-temannya?

"Kak gue mau cer-

"Gue mau cerita"

Ucapan Yuna terpotong oleh Lia. Dan semuanya langsung memperhatikan Lia. Membuat Yuna sedikit kesal, cuma sedikit. Dia juga ingin tau dan khawatir dengan Lia.

"Orang tua gue mau cerai" ucap Lia.

Dia menjelaskan persis seperti yang dia dengar dari percakapan orang tuanya. Ditambah dengan pemikirannya dan perasaannya. Lia bahkan bercerita katanya Bobby-ayahnya- keluar dari rumah kemarin.

Karina yang disebelah Lia langsung memeluk sepupunya itu. Sebenarnya dia sudah tau tentang permasalahan keluarga Lia. Beberapa hari lalu, buleknya-Jihan- datang kerumah dan bilang ingin bercerai. Dan setelah tau alasannya, jelas Suhendro marah besar ke Jihan. Karina yang mau kedapur ngga sengaja mendengar semuanya. Tapi dia tetap diam, menunggu Lia sendiri yang bercerita.

"Welcome to the club darling~" -Giselle

"Kak Lia harus kuat ya" Ningning menyemangati.

"Nah. Lo punya kita, kalo ada apa-apa bilang aja" kali ini Yeji.

"Bener. Biar Ryujin ada gunanya"

"Heh musim dingin, kok jadi gue?!" Ryujin ngga terima.

Mereka lalu ketawa, dan berpelukan. Cuma sebentar, tapi rasanya cukup.

"Lo harus jaga kesehatan kak, liat tuh pucet gitu. Jangan sakit-sakit lagi, kita khawatir"

Lia mengangguk menanggapi Chaeryeong.

"Kerumah gue yuk" ajak Karina.

Lia menimbang sebentar, dia sudah hampir seminggu dirumah Lio. Ngga enak juga ke orang tua Lio dan warga sekitar. Akhirnya Lia mau ikut kerumah Karina.

"Yaudah deh. Gue kerumah lo aja"

Sementara itu, Yuna sejak tadi diam. Dia cuma menyimak pembicaraan teman-temannya. Sedang ngga ingin terlibat. Dia melihat Ningning, apa dia cerita ke Ningning saja? Ah tapi Ningning masih sedih karena kak Gian pasti.

"Gue harus cerita ke siapa" lirih Yuna.









See you again~
Maaf kalo makin lama makin bosenin:')

Momogi Squad [AESZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang