Happy reading, maaf kali ini agak pendek.
"Males pulang deh"
Karina yang disamping Lia menoleh. Keduanya sekarang berdiri didepan gerbang sekolah, nunggu dijemput Ajun. Sebenarnya Karina tau jelas alasan sepupunya itu malas pulang. Kakek atau eyang mereka. Karina juga malas sebenarnya.
"Mau jalan jalan dulu?" Tawar Karina.
"Em bol-" "Karina"
Omongan Lia terpotong. Kedua gadis itu langsung menoleh kearah si pemanggil yang ternyata Yoshi.
"Bisa ngobrol sebentar?" Tanya Yoshi.
Karina menggaruk tengkuk, "Duh gue mau pulang sama Lia"
Peka, Lia langsung menggeleng.
"Eh gapapa gue mau ke toko buku, kalian duluan aja. Dah"
"Eh Lia!!"
Ngga mempedulikan Karina, Lia sudah jalan duluan ke halte di dekat sekolah mereka. Akhirnya mau ngga mau Karina mengiyakan ajakan Yoshi.
Sementara itu, Lia akhirnya bener-bener ke mall. Ke toko buku juga, walau aslinya ngga pengen beli apapun. Lia cuma jalan-jalan karena malas pulang, malas bertemu eyang dan ibunya. Dia pengen cari udara segar.
"Kemana ya?" Bingung Lia.
Akhirnya Lia cuma keliling-keliling, sampai matanya menangkap sosok yang sangat dia kenal.
"Ibuk?"
Iya. Yang Lia lihat itu Jihan. Baru beberapa langkah mau mendekat, Lia berhenti. Seorang laki-laki datang dan menggandeng ibunya.
Memutar arah, dengan buru-buru Lia berjalan keluar mall itu.
.
.
.
.
.
.
Yuna jalan sambil menarik paksa Ningning ikut dengannya, saat ini mereka sedang disebuah toko kue yang sekaligus membuka kursus membuat kue.
"Ih sumpah, ngapain sih kesini?" Protes Ningning.
"Ya belajar bikin kue lah" jawab Yuna.
"Dih mendadak banget"
Memang tadi sepulang sekolah Yuna langsung menarik Ningning kesini, katanya pengen belajar buat kue. Sebenarnya yang diajak semua, tapi yang bisa cuma Ningning. Itu juga Yuna maksa.
"Udah deh gausah protes, mending ikut gue juga. Paling dirumah lo nangisin kak Gian lagi" ucap Yuna.
"Dih kata siapa"
"Heleh, tadi pagi papasan sama kak Gian aja lo mau mewek"
"Pengen ngumpat deh"
Mereka masih terus berdebat, sampai ngga sadar ada seorang perempuan menghampiri mereka.
"Dek, ada yang bisa dibantu?"
Yuna dan Ningning langsung menoleh. Tapi bukannya menjawab, Yuna malah diam aja. Ningning jadi heran.
"Yun? Heh!" Ningning menyenggol Yuna.
"Ha? Ah iya kita mau belajar bikin kue, Tante(?)" Ragu Yuna dibagian akhir.
Perempuan itu tersenyum, "Panggil tante Jani. Yaudah ayo biar tante yang ajarin kalian"
Akhirnya Ningning dan Yuna beneran belajar membuat dan menghias kue. Dan setelah ngobrol mereka jadi tau kalau ternyata Jani ini pemilik toko kue ini.
"Wah cantik" Ningning memuji kue buatannya sendiri. Diatasnya ada nama Hanan dan coklat bentuk babi, kata Ningning sih 'mirip abang'.
"Keren juga punya gue" Yuna menunjukkan miliknya. Kuenya ditulis nama Randi, tapi ditambah bentuk emosi 😈.
"Haha punya kalian bagus semua kok, ayo sekarang masukin kotak" ucap Jani.
"Makasih tante."
Jani mengangguk, "Oh iya nama kalian siapa?"
"Ningning tante"
"Kamu?" Jani melihat Yuna.
"Yu...Ayu. Ayu tante"
"Ha? Mana lo kan Yun-emh"
Yuna membekap Ningning, "berisik Ning"
Jani cuma melihat kedua gadis itu heran.
"Bundaaaaa"
Ketiga orang yang sibuk dengan kue itu menoleh. Seorang anak SMP masuk. Jani langsung menyambut anak itu.
Ditempatnya Yuna pura-pura sibuk menghias kuenya, padahal sudah selesai. Sementara Ningning melihat temannya itu heran. Kenapa juga temannya ini bohong? Aneh banget.
.
.
.
.
.
.
Cklek
"Bapak?"
Lia masuk kedalam rumah ayahnya, yakin Bobby ada dirumah karena mobil ayahnya ada di garasi. Tapi setelah di cek kemana mana Bobby ngga ada juga. Sampai di halaman belakang, dia melihat ayahnya lagi telepon.
"Bapak?"
Bobby menoleh lalu menyuruh anaknya itu duduk dan diam sebentar. Menurut, Lia duduk dikursi dan menunggu. Setelah sepuluh menit, Bobby selesai.
"Kenapa Lia?" Tanya Bobby.
Lia menunduk, "Lia mau nanya"
"Nanya apa?"
"Itu, ibuk beneran selingkuh?"
Bukan jawaban, tapi elusan di kepala yang Lia dapat.
"Bisa dibilang gitu, tapi ngga juga. Orang yang sama ibuk kamu itu dulu cinta pertamanya, tapi mereka dulu putus karena ngga direstui eyang kamu. Nah ibuk ketemu bapak, ngga direstui juga sih. Tapi bapak lebih berani kan? Bawa kabur ibu kamu haha",
"Tetep aja ibu salah" balas Lia.
"Iya emang. Tapi bapak juga salah, bapak tau bapak cuma pelarian ibuk kamu selama ini. Tapi tetep aja maju" Santai Bobby, "Nah makanya jangan terlalu benci ibuk kamu, bapak juga salah. Pacarnya ibuk kamu juga baik, ganteng orangnya. Walau gantengan bapak sih"
"Aneh bapak mah" cuma itu tanggapan Lia. Ya gimana, mana ada orang yang mendukung istrinya dengan orang lain. Ada sih, bapaknya.
Ya Allah apa ini wkwk. btw, Yuna kenapa tuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Momogi Squad [AESZY]
Fanfiction[LENGKAP] "Emang kita gak selalu akur, tapi momogi squad itu sembilan. Ngga kurang, ngga lebih"- Yeji Mengandung: biasxbias, crackpair, ooc, uwu, kegajean, bahasa kasar. Start: 6 April 2021 End: -