Part 28

208 33 3
                                    


Rumah minimalis berlantai dua itu kini kedatangan dua gadis yang membuat Abimanyu terkejut sekaligus senang.

“Bim, Luna mau ngomong serius sama ayahmu. Kita minggir dulu yuk. Jajan es di supermarket depan yuk,” rengek Resti.

“Mau ngomong apa sih?” Abimanyu penasaran.

“Ayok, nanti aja kita gabungnya. Sekarang kita beli cemilan sama es krim dulu. Oke?”

Abim menyerah dan membiarkan Luna berbicara pada ayahnya. Aluna duduk di sofa abu-abu dengan wajah sedikit tegang.

“Ada apa Luna?” tanya Juna penuh aura kebapakan.

“Ini ... ini soal mbak Runi, Om. Tadi, Luna dikasih tahu sama kak Jeno, temennya kak Narendra soal ... soal Om Adrian.”

“Adrian?” Juna semakin penasaran.

Aluna mengangguk. “Iya, kak Jeno bilang kalau sebenarnya om Adrian cuma bohongan sama mbak Runi.”

“Maksudmu?”

Aluna menyerahkan ponselnya pada Arjuna. Dua sosok muncul di dalam video.

“Ini, namanya Runi. Dia mantan tunangan adikku. Kamu harus bantu aku buat nyembuhin luka dia. Aku siapin semuanya, tugasmu tinggal ngelakuin apa yang aku suruh. Oke?”

“Nggak mau. Aku mau kita balikan, kamu tinggalin aja suami kamu. Aku bisa ngerawat kamu dan dua anakmu. Kamu janji kan mau hidup sama aku? Sekarang aku udah sukses Cass, aku bisa nyukupin semuanya yang kamu mau.”

“Kalau misi ini berhasil, baru deh nanti aku pikir ulang. Aku mau liat seberapa besar pengorbananmu.”

“Apa? Pengorbanan? Kamu tahu, aku bahkan ninggalin Alma demi kamu. Kamu yang jelas-jelas menghianati aku dengan tiba-tiba nikah sama Arjuna, masih aku tunggu. Kamu masih nggak percaya seberapa besar cinta aku ke kamu? Aku bahkan sampai sekarang masih nunggu kamu. Sekarang aku sudah sukses, aku punya segalanya yang Arjuna punya. Hidupku lebih mapan dari suami kamu. Apalagi yang kamu cari?”

“Kau tahu kan aku tidak pernah mencintai dia. Aku hanya membutuhkannya.”

“Katakan, katakan apa yang harus aku lakukan?”

“Masuk ke kehidupannya, coba rayu dia. Kau harus membuatnya jatuh cinta lagi. Dan itu akan membuat rasa bersalahku berkurang. Dia anak baik dan polos. Kau boleh lakukan apapun, asal dia bisa jatuh cinta lagi.”

“Lalu? Kalau aku berhasil, kau akan kembali padaku?”

Senyuman wanita itu terlihat penuh keyakinan, dia mengubah posisinya ke pangkuan sang pria.

“Aku akan memberikan apapun yang kamu mau. Kita bisa bersama setelah itu, asal kau bisa membuat Arunika jatuh cinta padamu dan melupakan segala hal tentang Clark.”

“Oke, aku akan melakukan semuanya. Aku akan membuktikan seberapa besar cintaku padamu.”

Kecupan manis berbalas pagutan yang menuntut menyudahi obrolan dua orang yang duduk di pojok ruangan kafe tengah malam dalam sinar redup temaram.

Video berakhir empat menit kemudian. Aluna menatap wajah Arjuna yang jelas berubah mimiknya.

“Om Juna, apa Arjuna yang dimaksud di video itu Om?” tanya Aluna.

Arjuna menggeleng. “Runi belum tahu soal video ini?”

“Belum Om, aku nggak tega mau ngomong sama mbak Runi.”

Arjuna terdiam, tangannya mengetik sesuatu di layar ponsel Luna sebelum mengembalikan benda itu.

“Om, Luna boleh minta sesuatu?” tanya Luna.

CAMEO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang