18. Telat

78.6K 7.7K 223
                                    

Pagi ini Lera bangun telat, ia melakukan segala ritual sebelum kuliah dengan terburu-buru. Ini semua salah Dito yang kemarin malam membuatnya tak bisa tidur dengan nyenyak.

Pagi-pagi juga orang itu sudah pergi keluar tanpa membangunkan Lera. Entah kemana orang itu pergi Lera bodoamat, yang terpenting sekarang adalah berangkat kekampus. Lera berlari menuruni anak tangga.

Untung saja ayahnya sudah berangkat dan bundanya mungkin pergi ke pasar dengan bi Murni. Jika kedua orang tua Dito sudah pulang sejak malam resepsi mereka waktu itu.

Hingga saat ia tiba digarasi ponselnya berbunyi, menampilkan kontak nama Eva disana.

"Kenapa Va?" tanya Lera.

"Lo dimana sih Ra?! Dosennya mau dateng nih."

Lera segera menaiki motornya dan memakai helm full face nya. "Gue otw." selepas mengatakan itu Lera langsung menyalakan motornya dan pergi kekampus.

Tapi tunggu. Sepertinya ia tadi menjatuhkan kertas kecil dari kantung kemejanya, tapi biarlah ia tak perduli karna untuk mengambil kertas saja jika sudah terburu-buru itu menurut Lera membuang-buang waktu.

Ngebut.

Tentu saja Lera tengah ngebut seperti orang kesetanan, meskipun ia tak melanggar lampu merah lagi. Tetap saja ia menancap gas motor dengan kecepatan tinggi.

Lupakanlah jika suami Lera itu adalah polisi, karna sekolahnya lebih penting. Sebenarnya keselamatan diri dan sekolah sama-sama penting, tapi jika dibanding dengan ceramah ayahnya ia memilih untuk mengutamakan sekolah dari pada dirinya sendiri.

15 menit berlalu.

Waktu yang sangat singkat untuk menuju ke kampusnya, padahal jarak rumah dan kampus itu lumayan jauh.

Sampai diparkiran Lera segera turun, melepas helmnya dan berlari sekencang mungkin menuju kelas.

"Hah huhhh huhh aduh dosennya udah dateng." gumam Lera setelah sampai didepan pintu kelas sembari mengatur nafasnya.

Biarlah, ia pasrah saja jika dosennya itu mengadu pada ayah. Toh ini juga gara-gara menantu dadakannya.

Tok tok

"Permisi pak, maaf saya terlambat." ucap Lera setelah membuka pintu dan mendapati dosennya yang tengah duduk manis.

Dosen itu menoleh lalu mengangguk kecil. "Tiga menit Alera. Kamu telat tiga menit." ujarnya.

Lera mengangguk lalu menundukkan kepalanya. "Maaf pak."

"Baik. Silahkan duduk, lalu jawab pertanyaan saya secara lisan."

Sekali lagi Lera mengangguk, ia berjalan menuju bangkunya yang terletak disamping Eva.

"Tumben si rajin telat. Emang ngapain aja tadi malem?" tanya Eva tanpa ada beban.

Lera yang baru saja duduk langsung melemparkan tatapan maut pada Eva. Bisa-bisanya temannya baru datang malah diberi pertanyaan konyol seperti itu.

°°°°

~Pukul 14.30 Wib

Selesai dengan matkulnya, Lera memutuskan untuk pulang. Moodnya benar-benar rusak hari ini, bangun kesiangan, dateng telat ditambah lagi dengan nilai matkulnya dikurangi karna ia telat tiga menit.

Ohh ayolah, hanya tiga menit saja ia telat. Ini pun pertama kalinya, nilainya langsung turun saja. Tak ada toleransi gitu? Tidak.

Memang dulu ia pernah ditilang oleh Dito yaitu orang yang menjadi suaminya sekarang, tapi dulu itu ia tak jadi terlambat karna dosennya tak jadi datang. Jadi fine-fine aja meskipun kelakuan kebut-kebutan itu menjadi sia-sia.

Jodohku Polgan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang