ANNOUNCEMENT⚠️
Cerita ini murni berasal dari saya, fikiran, ide,dan semuanya. Jika ada kesamaan, baik itu nama tokoh, alur, karakter dan sebagainya, ini tidak ada unsur kesengajaan.
23/11/2021
•••••••••
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu yang berulang kali, membuat sang empunya kamar mau tidak mau harus segera membukanya, jika tidak ingin mendengar raungan harimau betina di pagi hari ini.
Pintu kamar yang tadinya tertutup, kini terbuka lebar. Menampakkan wanita paru baya dengan muka datarnya.
"Adek udah ba—"
"Iya, Ma Nizar udah bangun gara-gara gedoran pintu dari Mama. Bisa gak sih Ma kalau bangunin Nizar itu gak usah gedor-gedor pintu? Nizar ngerasa kayak maling ayam yang ketangkap basah," dengusnya kembali menuju kasur.
"Makanya jangan nunggu Mama gedor pintu kamar adek dulu, baru adek mau bangun." Naya—mama Nizar, mengikuti anaknya dari belakang. Melihat anaknya kembali ke tempat tidurnya, Naya buru-buru menahannya. "Itu kenapa Adek ke tempat tidur lagi? Adek mau bolos kuliah lagi?" Tanyanya seolah menyindir.
"Nizar mau lanjut tidur sebentar, Ma. Lagian, ini juga masih pagi-pagi buta, Ma."
Mendengar itu, dengan cepat Naya menyingkap gorden yang tepat berada di depan Nizar. Terlihat matahari semakin meninggi dan sinarnya yang mulai menyelinap di sela-sela fentilasi jendela, membuat Nizar mendengus kesal.
Bukan hanya itu, bisa dilihat dari jendela kamar Nizar, ada banyak cewek yang mendongak ke lantai atas, tepat di kamar Nizar. Apalagi saat gorden tersebut disingkap, sekumpulan cewek-cewek itu seperti mendapat hidayah lewat jendela.
"Masih pagi-pagi buta yah? Udah sana buruan mandi! Tuh liat pacar-pacar Adek udah lama nunggu di bawah."
Nizar bergegas melangkah ke arah jendela. Bukan untuk melihat cewek-cewek itu, tapi memastikan matahari yang semakin meninggi. "Shit! Nih matahari gak bisa di sogok apa? Gak bisa di ajak kerja sama banget." Nizar menggerutu dengan suara pelan.
Melihat pemandangan indah dari kejauhan, sekumpulan cewek-cewek tersebut histeris. Bagaimana tidak, pasalnya Nizar sedang bertelanjang dada di balik jendela yang bening.
"Adek ngomong apa?" Nizar menggeleng cepat. "Yaudah, sana buruan mandi habis itu kuliah. Adek jangan terus-terusan bolos kuliah, Adek gak tau kalo bayar kuliah itu mahal?"
"Tau, Ma. Tapi Nizar masih ngantuk nih." Memang benar-benar, mata Nizar masih ingin terlelap. Buktinya Ia kembali tertidur tanpa mempedulikan muka Naya yang sudah memerah.
"ADEK, BANGUN!!" Suara wanita paru baya itu menggema di seluruh penjuru rumah.
"5 menit lagi, Ma." Teriak cowok itu dengan mata yang masih terpejam.
"5 menit, 5 menit. Mama tau, 5 menit versi Adek itu lama. Bagaikan nungguin es batu mencair di freezer kulkas." Gerutu Naya menarik selimut yang dikenakan putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaruza ✓
General Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] "Dalam islam, pacaran itu dilarang dan haram hukumnya. Kalau perihal jodoh, itu sudah diatur oleh Allah dan tentu saya punya. Entah itu dia yang tertulis di Lauhul Mahfuz atau maut." Jauza menjelaskan panjang lebar. "Lauhu...