Aneh yah, cinta bisa merubah
seseorang hanya dalam sekejap.
____Sejak sore tadi, Nizar tak henti-hentinya tersenyum memandangi ponselnya. Sampai malam pun, Ia tak henti-hentinya senyam-senyum sendiri di sofa kamarnya.
"Ngapa tuh anak nyengir-nyengir sendiri?" Najwa yang kebetulan lewat di depan kamar Nizar yang pintunya tak di tutup, keheranan. Namun, Ia hanya mengangkat bahunya acuh, lalu masuk ke kamarnya yang kebetulan berada tepat di depan kamar Nizar.
"Kalau gue telfon, diangkat gak yah?" Nizar mencoba menimbang-nimbang apakah Ia harus menelpon atau tidak.
"Tapi ini kan udah malam, takut Jauza keganggu."
Mulut berkata lain, jari bertindak lain. Jarinya malah tanpa sengaja menekan tombol memanggil, padahal niatnya adalah untuk mematikan ponselnya.
"Astaga, kok malah kepencet sih?!" Tanpa sadar, keringat dingin sudah memenuhi pelipisnya. Baru kali ini keadaannya seperti ini saat menelepon cewek. Mungkin karena ketidaksengajaan.
Ia hendak mematikan sambungannya, tapi Jauza sudah keburu mengangkatnya. Nizar hanya bisa tepok jidat, tak habis pikir dengan jarinya ini.
📲 "Assalamualaikum, maaf dengan siapa?"
📱"Nghh! Ja-Jauza, ini gue Nizar."
📲 "Oh kak Nizar, ada apa kak?"
Nizar gelagapan tak tahu mau menjawab apa. Suara Jauza di telefon ternyata sungguh sangat merdu.
📱"I-ini, gue cuman ngetes apa lo udah save nomor gue atau belum."
📲 "Maaf kak, saya baru pegang hp. Ini nanti saya save."
Nizar tersenyum sumringah.
📱 "Ohiya, sekalian gue pesen gorengan 100 ribu yah untuk besok pagi."
📲 "Alhamdulillah, baik kak. Kalau begitu, saya izin matiin telfonnya yah kak. Assalamualaikum."
📱"Iya, good evening."
Ingin sekali Nizar jingkrak-jingkrak saat selesai telfonan dengan Jauza. Sepertinya malam ini dia akan tidur nyenyak dan mimpi indah, soalnya hari ini dia sangat-sangat bahagia.
Bahkan, telepon masuk dari Abay tak Ia hiraukan saking bahagianya. Kini, Ia beralih berlompat di atas king size bed-nya untuk mengekspresikan kebahagiaannya.
"Adek? Adek ngapain loncat-loncat di situ?"
Kedatangan Naya mengagetkan Nizar. "I—itu, Ma. Nggak ada apa-apa kok."
Naya berkerut. "Nggak ada apa-apa? Terus kenapa loncat-loncat gitu? Di atas kasur lagi."
"Namanya juga bahagia. Mama gak ngerti bahagia deh. Udah sana mama turun, papa udah nungguin tuh di bawah!" Nizar memegang kedua bahu mamanya, lalu menyuruhnya keluar dan menutup pintu serta menguncinya dari dalam.
"Kenapa tuh anak?" Naya geleng-geleng kepala heran.
•••••
Keluarga dibuat heran dengan kelakuan Nizar pagi ini. Seperti Najwa yang baru saja keluar kamar mandi terheran-heran sebab untuk pertama kalinya melihat Nizar membersihkan kamar dan tempat tidurnya. Bukan itu saja, Nizar bahkan menyiapkan pakaian yang akan dipakai Najwa nanti.
"Tumben lo rajin. Dalam rangka apa lo beresin kamar gue?" Bukannya menjawab, Nizar malah menaikkan jempolnya lalu pergi. Hal ini Justru membuat Najwa semakin merasa kalau Nizar itu aneh.
![](https://img.wattpad.com/cover/281202353-288-k454130.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaruza ✓
Fiksi Umum[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] "Dalam islam, pacaran itu dilarang dan haram hukumnya. Kalau perihal jodoh, itu sudah diatur oleh Allah dan tentu saya punya. Entah itu dia yang tertulis di Lauhul Mahfuz atau maut." Jauza menjelaskan panjang lebar. "Lauhu...