20.15"Mau kemana lo?" tanya seseorang yang tak lain adalah kakak laki-laki Nara yaitu Kim Doyoung, yang lebih akrab di panggil bang Doy.
"Mini market,"
"Nitip dong," ucap Doyoung sambil menaik turunkan alis nya.
"Beli aja sendiri." kemudian Nara meninggalkan Doyoung yang saat ini sedang menatap nya kesal. Namun Nara tidak menggubrisnya ia langsung menutup pintu rumahnya.
Untuk sampai ke rumah Nara memang harus memasuki gang yang cukup besar, jarak rumah Nara ke mini market pun cukup dekat.
Setelah selesai, Nara pun tidak langsung pulang dirinya nongkrong dulu di kursi yang terdapat di depan mini market sambil menikmati makanan dan minuman yang telah ia beli tadi.
Alasan kuat Nara tidak langsung pulang ialah karena Nara tau kakak nya pasti akan menghabiskan semua jajanan yang ia beli. Dirinya hanya akan di sisakan sedikit, padahal ia yang membeli. Ditambah Nara ingin mencari udara segar di malam hari.
Saat Nara sedang menikmati makanan nya sambil memainkan ponsel, seseorang tiba-tiba saja mengagetkan dirinya.
"Dor!!" Nara seketika terperanjat dan langsung melihat siapa yang mengagetkan dirinya itu.
"Heh kaget bangsat!" kesal Nara saat tau siapa orang yang telah mengagetkan dirinya. Dan orang tersebut adalah Haechan. Memang rumah Haechan cukup dekat dengan rumah Nara hanya beda blok saja.
"Hahahha, kasian amat jomblo nongki sendirian aja," ejek Haechan.
"Lah lo sendiri ngapain malem-malem keluyuran. Sendiri lagi,"
"Di suruh beli garem sama emak," kali ini Haechan sudah duduk di kursi yang ada di hadapan Nara, dan tak lupa tangan nya sembari kesana kemari ikut nyomot makanan milik Nara.
"Lah gak ada warung emang deket rumah lo?"
"Di suruh beli kesini katanya biar lebih elit aja dikit," langsung di ikuti gelak tawa Nara yang menganggap ibu nya Haechan sangat receh. Dan Nara tentu saja tidak percaya ibu nya Haechan berkata seperti itu.
"Halah itu mah alesan lo aja. Mau numpang wifi kan lo?" ucap Nara. Lalu di balas cengiran Haechan.
Hening beberapa saat, sampai akhirnya Nara teringat akan sesuatu, "Chan lo kalo ke kantin kan suka lewatin ruang olahraga tuh. Lo pernah ngerasain sesuatu yang aneh gak sih?" tanya Nara sedikit serius.
Haechan menjawab dengan santai, "Biasa aja tuh."
"Tapi Chan tadi pagi gue ngerasa ada yang gak beres tau,"
"Pas gue lewatin tu ruangan gue ngerasa ada yang liatin gue gitu dari dalem jendela," lanjut Nara yang sekarang bisa merubah ekspresi Haechan yang awalnya biasa saja menjadi lebih serius.
"Lo jangan lewat sana lagi deh kalo mau ke kantin. Lewat mana kek lewat taman sekolah atau lewat belakang sekolah gitu jangan lewat lapangan." memang untuk menuju ke kantin siswa bisa melewati taman sekolah dan lapangan yang otomatis melewati ruangan olahraga dan ruangan lainnya termasuk beberapa ruang kelas untuk murid tingkat akhir.
Tapi jarak yang paling dekat untuk menuju ke kantin memang lebih enak lewat lapangan. Dan tidak sedikit pula yang memilih melewati taman sekolah untuk menuju ke kantin.
"Emang kenapa Chan? Lo tau sesuatu?" cercah Nara.
"Pokoknya lo jangan lewat sana deh,"
"Tapi kan kalo ada jadwal eskul gue suka ngambil bola ke ruangan itu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCANE | Lee Jeno
Mystery / Thriller[COMPLETED] "Tentang jiwa yang terpisah dengan raga.Tentang Engkau yang mencari kebenaran atas kematian yang tak wajar." Bisakah aku melihatmu lagi?ㅡArcane. [12-2021] #4 in Thriller [090222] #3 in Thriller [040322] #2 in Thriller Terdapat; - Kekeras...