Makasih yang udah spam komen dan vote cerita ini💚.
.
.
Sepulang sekolah Haechan dan Jaemin memutuskan untuk pergi menjenguk Nara di rumah sakit. Mereka sempat mengajak teman-teman yang lainnya tapi kebanyakan dari mereka sudah memiliki urusan masing-masing karena memang Haechan dan Jaemin mengajak mereka secara mendadak.
Akhirnya yang ikut menjenguk Nara hanya Haechan,Jaemin,Arin ,Chenle dan Jisung.
Sesampainya di rumah sakit mereka langsung menuju ruang inap Nara. Di sana mereka menemui ibu nya Nara yang sedang berjaga dan juga Doyoung yang datang untuk ikut menjaga Nara menemani ibu nya. Sang ayah? Sudah tentu ia terpaksa harus bekerja, semalam sempat ikut menjaga Nara tapi keesokan harinya dirinya terpaksa harus pergi keluar kota untuk menyelesaikan pekerjaan nya yang sempat terhenti karena mendapat kabar Nara mengalami kecelakaan.
Setelah sampai di depan kamar pasien mereka langsung menyapa Doyoung yang sedang duduk membisu. Mereka belum bisa masuk secara bersama-sama hanya di perbolehkan maksimal dua orang saja untuk melihat keadaan pasien di dalam.
"Bang gimana keadaan Nara?" tanya Haechan langsung. Mereka cukup akrab karena rumah mereka yang tidak terlalu jauh ditambah mereka sering bermain game bersama.
"Masih koma," jawab Doyoung. Kemudian menoleh kepada Arin, "Arin ya? Sorry gak sempet bales chat kamu, semalem keadaan Mama drop banget, gak sempet buka hp sampai sekarang," lanjut Doyoung.
Arin mengangguk mengerti, "Gak papa kak."
Akhirnya mereka memutuskan untuk masuk ke dalam secara bergantian. Kali ini Arin dulu yang masuk sendiri.
***
Setelah perkenalan itu, Nara merasa dirinya tidak sendiri lagi, sekarang ia mempunyai teman yang menemani nya untuk sementara sembari menunggu dirinya bisa kembali lagi ke dalam tubuhnya.
" Boleh tanya gak?" ucap Nara kepada Jeno.
"Hm?"
"Maaf sebelumnyaㅡ tapi lo kenapa bisa meninggal? Dan kenapa masih ada di dunia, bukannya orang yang udah meninggal itu akan langsung ke akhirat ya?" cercah Nara.
Jeno menatap Nara, "Terus kenapa kamu masih ada di dunia ini? Bukannya kamu juga sudah meninggal?" Jeno malah balik bertanya.
Nara menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, "Udah gue bilang gue itu belum meninggal! Entah kenapa gue kepisah dari tubuh gue. Apa mungkin karena gue lagi koma?" heran Nara yang menunggu jawaban dari Jeno. Tapi Jeno hanya menggelengkan kepala nya.
"Kalo jiwa mu sudah terpisah dengan raga mu, itu berarti kamu sudah mati," ucap Jeno keukeuh,membuat Nara semakin overthingking. Tapi Nara yakin dirinya belum meninggal karena sudah jelas dirinya melihat bahwa tubuh nya masih bernapas.
"Gue yakin, gue belum meninggal!" ujar Nara tidak kalah ngotot dari Jeno.
"Yasudah terserah kamu saja." Jeno meninggalkan Nara. Otomatis Nara mengikuti nya karena dia takut jika harus berkeliaran sendiri di rumah sakit itu. Ia takut bertemu dengan hantu lain yang menyeramkan.
"Hei lo! Ehㅡmaksud gue Lee Jeno!" teriak Nara karena langkah kaki Jeno begitu cepat.
"Lo belum jawab pertanyaan gue tadiㅡ" belum sempat Nara menyelesaikan perkataan nya, ia melihat teman-teman nya di kejauhan yang sedang berjalan menuju kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCANE | Lee Jeno
Tajemnica / Thriller[COMPLETED] "Tentang jiwa yang terpisah dengan raga.Tentang Engkau yang mencari kebenaran atas kematian yang tak wajar." Bisakah aku melihatmu lagi?ㅡArcane. [12-2021] #4 in Thriller [090222] #3 in Thriller [040322] #2 in Thriller Terdapat; - Kekeras...