"Tunggu!!"
Semuanya menoleh ke asal suara.
"Kita hentikan saja."
Jaehyun yang sedari tadi berdiri menonton dengan tangan yang ia lipat di depan dada. Kini tangan itu ia turunkan.
Dirinya membuang napas sekilas. Dan menunduk dengan tangan ia kepalkan seperti sedang meyakinkan diri sendiri akan keputusan yang telah ia ambil.
Jaehyun menatap Yuta. "Kita sudahi saja Yuta."
Yuta yang mendengar hal itu seketika amarahnya memuncak. Ia tidak percaya jika Jaehyun bisa mengambil keputusan bodoh seperti itu dengan usaha yang telah mereka lakukan sampai sejauh ini.
Yuta menarik kerah baju Jaehyun. Matanya memerah menuntut penjelasan.
"Jelaskan padaku, apa alasanmu?" Desisnya.
Jaehyun hanya diam saja.
"Jawab aku! Jangan bilang kau merasa kasihan pada adikmu itu?"
Jaemin menatap Jaehyun. Apa alasan kakak angkatnya itu membatalkan ini semua. Jaehyun mengasihaninya? Apa Jaehyun sudah sadar bahwa selama ini dirinya salah paham dan kelak ia tidak mau menyesal karena telah membunuh orang tidak bersalah?
Berbagai pertanyaan hadir di benak Jaemin.
"Kau memang pengecut Jaehyun. Ini kedua kalinya kau ketakutan seperti pria lemah! Apa kau akan mengulangi kesalahanmu lagi seperti empat tahun yang lalu?!"
"Cepat bicara Jaehyun!!"
Berbarengan dengan teriakan Yuta, Kun dan Hendery yang bertugas berjaga di area luar berlari tergopoh-gopoh masuk kedalam.
"Di depan ada polisi!!"
Yuta melepaskan cengkraman di kerah baju Jaehyun. Ia mendengus. "Sial."
Ia menatap Jaehyun dengan amarah yang masih bergejolak. Kemudian dirinya menyuruh semua anak buahnya segera membawa senjata mereka dan pergi dari tempat itu lewat pintu belakang.
Mereka sangat cepat. Semuanya di bereskan apapun yang berkaitan dengan mereka. Jangan sampai ada jejak yang bisa membuat posisi mereka terancam.
Mereka semua terlihat seperti sudah pro dan terbiasa dengan situasi mencekam seperti ini.
Setelah semuanya beres, mereka pergi meninggalkan Jaemin yang masih di posisi awal. Begitupun dengan Jaehyun, Ia tidak ikut pergi. Dirinya hanya mematung melihat teman-temannya yang berusaha melarikan diri secepatnya.
Biasanya ia pun akan seperti itu, tapi entah kali ini dirinya tidak bisa apa-apa.
"Kau ikut denganku!" Yuta menarik tangan Jaehyun kasar sebelum akhirnya mereka pergi meninggalkan Jaemin sendiri.
Beberapa detik kemudian, muncul beberapa anggota polisi dengan kostum lengkap tidak lupa dengan senjata yang mereka bawa.
Setelah itu muncul Haechan dan Renjun dibelakang. Mereka berlindung dibalik punggung polisi untuk berjaga-jaga.
Tapi saat melihat keadaan yang hanya menyisakan Jaemin, mereka langsung berlari menghampiri Jaemin dan mencoba melepaskan ikatan di kaki dan tangannya.
Tidak lama terdengar suara tembakan dari arah luar. Sepertinya itu anggota polisi lainnya yang mendapati kelompok Yuta sedang berusaha kabur.
Jhonny selaku pimpinan pasukan dan juga om dari Haechan itu menurunkan senjatanya, begitupun anak buahnya.
"Sial. Kedatangan kita diketahui." Desisnya.
Ia mengambil handy talky yang ada di samping celana seragamnya.
"Bagaimana disana?"
"Mereka berhasil kabur Pak." ujar seseorang diseberang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCANE | Lee Jeno
Mystery / Thriller[COMPLETED] "Tentang jiwa yang terpisah dengan raga.Tentang Engkau yang mencari kebenaran atas kematian yang tak wajar." Bisakah aku melihatmu lagi?ㅡArcane. [12-2021] #4 in Thriller [090222] #3 in Thriller [040322] #2 in Thriller Terdapat; - Kekeras...