CHAPTER|Forty four

19 5 3
                                    


Flashback

"Jen!" Mark menepuk bahu Jeno yang tengah menyembunyikan wajah diantara lipatan kedua tangannya di atas meja.

Mark menarik sembarang kursi yang ada di dekatnya. Ia pun terduduk dengan kedua tangan di depan dada.

"Masalah Yeri?" ujarnya.

"Jangan sebut nama itu." Sahut Jeno.

"Udahlah, Jen. Lo itu ganteng, banyak banget cewek yang mau sama lo. Lo tinggal milih aja, bro,"

"nggak bisa, Mark!" Ia mengangkat kepalanya, menatap Mark dengan raut muka putus asa.

"Yaudah gini aja deh. Selagi dia belum pake cincin di jari manis, lo masih bisa buat dapetin dia," Mark menaik turunkan alisnya.

"Masalahnya dia udah jadi pacarnya si Jaehyun. Lo kek nggak tau aja itu cowok kayak gimana."

"Jadi lo takut sama Jaehyun anak kelas 3 itu?"

Jeno mengedikkan bahu. "Bukan takut, tapi gue nggak mau cari masalah."

"Helehhhh alasan!!"

--

Bel pulang berbunyi, Jeno berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya.

Matanya tak sengaja menangkap sosok Yeri yang tengah berdiri dengan  mata yang fokus menatap handphone digenggamannya.

Jeno berusaha bersikap biasa saja. Ia berjalan terus tanpa menghiraukan keberadaan Yeri. Ia pun sampai di parkiran dan memakai helmnya.

Saat ia akan menyalakan motor, bahunya ditepuk dari arah belakang. Jeno menoleh dan ia sedikit terkejut saat melihat Yeri yang telah berdiri dibelakang dengan senyuman yang terukir disana.

"Jeno lo mau langsung pulang?"

Jeno hanya mengangguk.

Yeri memainkan ujung seragamnya tanpa berbicara kembali. Jeno pun mengernyit.

"Kenapa?"  tanya Jeno.

"Gue boleh minta bantuan lo?"

"Apa?"

"Temenin gue beli kue ulang tahun buat Jaehyun."

Mendengar hal itu hati Jeno terasa sakit.

"Kenapa nggak sekalian aja sama pacar lo?" ujar Jeno sedikit dingin.

Yeri menarik napasnya. "Ya, masa sama orangnya langsung? Gue kan mau bikin surprise. Biar romantis dikit gituloh," jelas Yeri diikuti kekehannya.

"Lo nggak keberatan kan, Jen? Kalo lo nggak bisa, gapapa gue bisa naik taksi aja,"

Jujur saja, Jeno ingin menolak. Ia tidak mau hatinya lebih sakit lagi. Tapi, saat ia melihat langit sekilas, cuaca cukup mendung ditambah waktu telah memasuki sore hari. Ia tidak mau jika gadis pujaan hatinya kesusahan sendirian nantinya.

"Oke, naik." Jeno menyalakan motornya. Yeri pun tersenyum bahagia lalu naik ke atas motor Jeno.

-

Beberapa menit berlalu, Yeri baru menemukan kue yang akan ia beli setelah Jeno mengekor dibelakangnya. Mendengarkan setiap ocehan Yeri yang kurang suka terhadap desain kue ulang tahun yang ia lewati. Sesekali Yeri pun meminta pendapat Jeno, tapi Jeno hanya memilih sembarang dan tidak banyak bicara.

Diperjalanan menuju basecamp Jaehyun, hujan turun dengan deras.

"Jeno hujan!"

Akhirnya mereka berdua berteduh untuk sementara. Jeno melihat tubuh Yeri sedikit menggigil karena ia hanya memakai seragam sekolah. Jeno pun melepas jaket yang ia pakai lalu diberikannya pada Yeri.

ARCANE | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang