Setelah kejadian di rooftop rumah sakit itu, semuanya berjalan sesuai jalannya masing-masing.
Yuta dan komplotannya berhasil ditangkap. Walau sempat melarikan diri pasca pengepungan waktu itu. Beberapa hari kemudian beberapa komplotannya berhasil diamankan. Sedangkan Yuta 2 hari setelahnya ditangkap saat ia akan pergi ke luar negeri.
Siapa lagi yang membocorkan hal tersebut? Tentu saja Lucas dan Kun yang menjadi tumbal saat teman-temannya yang lain berhasil kabur.
Yuta yang dibawa oleh polisi untuk diminta keterangannya itu menatap tajam Lucas dan Kun yang ia lewati saat menuju ruangan introgasi.
"Nakamoto Yuta. Tidak lulus SMA, kemudian membentuk sebuah organisasi tak penting. Mencuci otak anak dibawah umur untuk berperilaku dan bertindak kejahatan."
Johnny, polisi yang tengah membaca latarbelakang Yuta menatapnya dengan datar.
"Kenapa, Yuta....?" ada semburat kekecewaan di mata Johnny.
"Kau tidak usah peduli kepadaku. Cepat selesaikan, agar aku segera keluar dari ruangan pengap ini." dingin Yuta.
"Mengapa kau lakukan ini semua?"
"Bukan urusanmu."
Johnny menarik napas dalam-dalam. "Dulu, kau tidak seperti ini. Aku terkejut saat aku ditugaskan untuk mencari seorang buronan, yang ternyata itu kau."
"Kau temanku sejak kecil yang selalu aku percaya. Mengapa kau seperti ini?"
"Kau terlalu banyak bicara. Aku muak! Langsung ke intinya saja. Kau ingin mengejekku karena aku gagal, begitu, kan?!"
"Kau berhasil menjadi profesi yang kau inginkan. Sedangkan aku, dikeluarkan dari sekolah, padahal masih banyak anak berandalan sepertiku. Tapi kenapa hanya aku yang dikeluarkan?!"
"Aku baru kepikiran, mengapa tak ku bunuh saja kepala sekolah sialan itu." Yuta menyunggingkan senyumnya. Ia seolah senang mengucapkan kalimat tersebut.
"Tapi kau diberi kesempatan untuk masuk kembali. Mengapa kau menolak, Yuta?"
Yuta tersenyum smirk. "Aku tidak sudi menginjakkan kakiku di sekolah itu lagi. "
"Lantas, sejak saat itu kau kemana? Aku mencarimu, sampai saat ini aku tidak tahu alasanmu menghilang."
"Kau tidak perlu tahu. Aku hanya benci berada di rumah. Untuk apa tinggal bersama keluarga yang hancur. Ditambah pendidikan ku ikut hancur."
"Maka dari itu, kau senang melihat orang lain hancur dan terpuruk?" tebak Johnny.
Yuta tidak menjawab, ia hanya terkekeh sembari memainkan cangkir berisi teh hangat yang ada dihadapannya.
"Jadi, kau yang berusaha membunuh anak bernama Lee Jeno itu?"
"Jaehyun. Lihat saja pistol yang ia pakai waktu itu. Terdapat sidik jarinya disana. Semua barang bukti ada padamu, bukan?"
"Anak itu, 4 tahun lalu berhasil diamankan. Dan ia mengaku hanya menembak satu kali, sedangkan luka pada tubuh korban terdapat dua luka tembak. Tapi tak lama, anak itu berhasil kabur dan menjadi buronan. Apa kau terlibat dalam semua ini, Yuta?"
"Aku hanya membantu saja." acuh Yuta.
Johnny mengepalkan tangannya. "Lalu, siapa pelaku yang menembak untuk kedua kalinya?"
Yuta tidak menjawab, ia menatap Johnny, lalu tertawa.
"Jawab, Yuta!"
"Kau ingin mendengar sebuah jawaban yang jujur?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCANE | Lee Jeno
Mystery / Thriller[COMPLETED] "Tentang jiwa yang terpisah dengan raga.Tentang Engkau yang mencari kebenaran atas kematian yang tak wajar." Bisakah aku melihatmu lagi?ㅡArcane. [12-2021] #4 in Thriller [090222] #3 in Thriller [040322] #2 in Thriller Terdapat; - Kekeras...