CHAPTER|Ten

38 15 8
                                    


Yuk komen!

_________________

Keesokan harinya Haechan memutuskan untuk pergi kerumah Jaemin. Karena hari ini tidak ada kegiatan apapun. Sekolah libur, dan ia tidak memiliki jadwal lain untuk keluar.

"Mau ngapain Chan kesini?"

"Minum soju  sama lo," Jaemin menggeplak kepala Haechan pelan. "Kita masih SMA jingan."

"Weh santai dong santai," Haechan terkekeh geli sambil mengusap kepalanya.

"Yaudah masuk. Tunggu aja di halaman belakang ya," ucap Jaemin mendahului Haechan. Ia berjalan menuju kamarnya.

"Lah biasanya juga suka dikamar,"

Jaemin menghentikkan langkahnya, "Gue masih normal ya babi."

"Ckckck yaudah gue tunggu dibelakang..."

"...eh tapi kok dibelakang sih? Dibalkon ajalah ya?"

"Turutin aja sih Chan!" Geram Jaemin karena ia terus-terusan gagal memasuki kamarnya untuk mengganti baju.

"Nanti dibelakang gue ngapain sendirian,"

"Jadi babu rumah gue. Potongin tuh rumput dibelakang udah mulai tinggi." ucap Jaemin berlalu memasuki kamarnya.

Seketika Haechan merutuki dirinya sendiri. Ia bergumam sambil berjalan menuju halaman belakang.

"Nyesel gue nyesel. Kenapa harus nanya!"

...

Tak lama dari itu Jaemin pun menyusul Haechan ke halaman belakang rumahnya. Mereka duduk santai diteras yang menghadap ke taman yang ada didepan mereka. Kebetulan di halaman belakang rumah itu terdapat taman yang selalu Jaemin rawat bersama ibunya secara bergantian.

"Gue kesini mau ngomongin sesuatu Jaem,"

Jaemin menoleh. Tak lupa mulutnya terus mengunyah makanan ringan yang ia bawa tadi dari kulkasnya.

"Soal apa?"

"Nara," Jaemin menghentikkan kegiatannya begitupun Haechan.

"Lo ada ide?"

Haechan menghela napasnya pelan, "Itu yang sekarang lagi gue pikirin. Lo gimana?"

"Mmm... Kalo menurut gue sih kita deketin aja dulu Nara yang palsu itu kayak biasanya. Seolah kita gak tau apa-apa,"

Haechan mengangguk mengerti kemana arah tujuan Jaemin, "Boleh juga. Terus temen Nara yang satunya lagi gimana?"

"Yang hantu cowok itu? Siapa sih namanya? Jeno ya?" dibalas anggukan Haechan.

"Bingung gue sebenernya. Kita gak tau latar belakang dia kayak apa, dia mati karena apa. Terus tiba-tiba kita harus cari tau kebenarannya, bahkan kenal sama dia pun baru kemarin sore." lanjut Jaemin.

Belum sempat Haechan menjawab, kakak laki-laki Jaemin menghampiri mereka.

"Eh ada tamu,"

"E-eh iya bang hehe,"

"Dari tadi Chan?"

"Lumayan lah," Haechan dengan kakak laki-laki Jaemin itu memang cukup akrab karena ia tau Haechan adalah teman sekelas Jaemin dan Haechan pun sering bermain ke rumahnya.

"Tumben kak ada dirumah. Biasanya sibuk mulu," ucap Haechan berbasa-basi.

"Gue mau manfaatin hari libur gue aja. Orang sibuk susah ada waktu istirahatnya," canda Jaehyun.

Jaehyun merupakan anak pertama sedangkan Jaemin anak kedua sekaligus bungsu. Saat ini ia adalah mahasiswa semester akhir. Maka tidak heran jika ia sangat sibuk untuk  menyelesaikan semua aktivitas yang bersangkutan dengan kuliahnya.

ARCANE | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang