CHAPTER|Three

80 23 11
                                    

Yuk semangat spam komen nya

Jangan lupa vote dan share juga ya

Makasih❤️

_______________

Setelah bel pulang berbunyi, Nara tidak langsung pulang dirinya masih kepikiran dengan apa yang di katakan Jaemin tadi. Bahwa ada hantu yang menyukai dirinya.

Nara terkekeh geli, "Giliran ada yang suka tapi beda alam. Gini amat kisah percintaan gue," ucap Nara bermonolog. Ia melihat sekitarㅡ sepi hanya ada beberapa siswa dan guru yang masih ada kepentingan di sekolah.

Saat ini Nara tengah berada di taman sekolah. Ia duduk di tembok cukup panjang yang sengaja di buat untuk duduk para siswa agar merasa nyaman saat berada di taman tersebut.

Sebenarnya Nara tidak ada kepentingan eskul atau pun hal lain yang berkaitan dengan sekolah, tapi dirinya ingin memastikan sesuatu. Bukan Nara namanya jika gampang percayaㅡ apapun dan siapapun.

Sampai akhirnya pak Chanyeol menghampiri dirinya, "Loh Nara kok masih di sekolah sekarang kan gak ada jadwal eskul basket?" tanya nya, lalu duduk di sebelah Nara.

"Hehe masih ada keperluan di sekolah pak tadi habis piket di kelas mampir dulu ke taman cari udara segar," ucap Nara berbohong. Karena tidak mungkin juga dirinya memberitahu pak Chanyeol apa tujuan dirinya belum meninggalkan sekolah.

Pak Chanyeol mengangguk mengerti. Lalu Nara teringat sesuatu, siapa tau guru nya itu mengetahui tentang ruangan olahraga yang sebenarnya.

"Oh iya Pak, boleh nanya gak?" lalu pak Chanyeol pun menoleh kemudian mengangguk dengan wajah yang mengisyaratkan seperti berbicara ' mau tanya apa? '

Nara pun langsung menanyakan hal yang membuat dirinya penasaran akhir-akhir ini. Kebetulan Nara juga cukup akrab dengan pak Chanyeol karena dirinya sering mengobrol juga ketika sedang ada jadwal eskul.

"Jadi gini Pak, bapak tau gak asal usul ruangan olahraga pernah ada apa gitu?"

Pak Chanyeol berpikir sejenak, "Asal usul nya itu kalo gak salah dari semen, pasir, batu bata terus di kolaborasikan jadi deh ruangan olahraga,"

Nara membuang napas nya kasar, "Pak serius dong ah!" ia menampakkan ekspresi frustasi nya. Kemudian di susul tawa pak guru yang masih cukup muda itu, "Lagian kamu nanya nya juga gitu, ya saya jawab gitu lah," ucap pak Chanyeol merasa benarㅡ untung tampan jadi masih bisa dimaafkan.

Nara membuang napas nya kembali. Benar juga dirinya memberikan pertanyaan yang kurang tepat.

"Iya sih. Tapi maksud aku tuh pak, kayak pernah ada kejadian apa gitu di ruangan itu di masa lalu?"

"Oh kalo itu sih bapak kurang tau soalnya kan bapak masih baru juga jadi guru olahraga disini," ucap pak Chanyeol. Nara pun mengangguk setuju karena memang baru beberapa bulan pak Chanyeol menggantikan guru olahraga di sekolah Nara.

Pak Chanyeol pun sempat menanyakan kenapa dirinya menanyakan hal tersebut tapi Nara menjawab tidak ada apa-apa. Ia memutuskan untuk tidak memperpanjang topik tersebut.

Dan tak lama pak Chanyeol pun berpamitan meninggalkan Nara karena dirinya masih ada sedikit pekerjaan di atas meja nya yang harus ia selesaikan segera.

Nara pun menghela napas nya pelan, ia tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan.

Tidak lama dari itu ia pun melangkahkan kaki nya menjauh dari taman, berjalan menyusuri koridor sekolah sampai akhirnya dirinya sampai di lapangan dan ia langsung menuju ke suatu tempat.

Disini lah sekarang Nara berdiri, di depan pintu ruang olahraga yang dimana sudah Jaemin larang dirinya untuk tidak ke ruangan tersebut bahkan sekadar melewatinya.

ARCANE | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang