2. Misi

162 87 48
                                    

Menetap di rumah kedua adalah mimpi seorang siswa.
Diterima di sekolah impian merupakan keberuntungan.
Yang dibutuhkan hanya bangku dan meja untuk bersandar.
Untuk semua orang yang sedang berjuang.
Raihlah dan kejar mimpi kalian.
Dunia ini luas, tanpa ujung dan tanpa batas.

Dunia ini luas, tanpa ujung dan tanpa batas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- HAPPY READING -

Di hari yang sama para murid-murid baru sekolah SMA Angkasa sedang menjalankan MOS terakhir mereka seperti halnya Clara. Para murid-murid sedang mengerjakan tugas-tugas yang super duper aneh dari para senior yang pasti bakal jadi aib yang tak terlupakan.

Jadwal MOS terakhir kali ini adalah meminta tanda tangan dari para senior, dimana itu adalah perintah lansung dari Viky yang katanya demi mempermudah pengenalan dengan para OSIS "Silahkan buat daftar tanda tangan dari para kakak senior minimal 20 tanda tangan lebih banyak lebih bagus dan jika kurang akan mendapat hukuman dan akan diberikan tambahan tugas yang artinya belum dapat pulang jika semua itu belum diselesaikan...  Paham?" ucap Senior Leny dan dibalas kata 'Paham' dengan serempak oleh para murid.

Baru beberapa menit para siswa mendapat tugas, dan kini mereka sudah berbohong-bondong memburu tanda tangan dari para Senior, sementara Clara, Vita, dan Nay mereka lebih memilih duduk berteduh di bawah pohon sambil memegangi bukunya.

"Yuk minta tanda tangan, kalo ga entar di hukum lagi" ucap Vita.

Sungguh mendengar itu membuat Clara malas,  ia sangat malas jika harus antri di deretan para siswa hanya untuk mendapatkan satu persatu tanda tangan dari para Senior "kalian duluan aja deh nanti gue nyusul."

"Yaudah yuk Nay" ucap Vita.

"Kuy" balas Nay.

Sedangkan Clara yang ditinggal pergi kedua sahabatnya hanya duduk dan terus meminum air mineral yang dia pegang tidak tahu kenapa ia merasa sangat haus "Cowok tadi? Matanya.. Ck, mungkin cuma perasaan gue" gumamnya mebuang jauh-jauh fikiran yang membunya overthinking tidak jelas seperti saat ini. Setelah cukup lama ia merasa sebuah jari-jari seseorang menepuk punggungnya, membuat lamunya seketika buyar "Hoi jangan ngelamun" tagurnya lantas ikut duduk.

"Kak Viky! Ih ngagetin! kakak ngapain?" kesal Clara disertai tanya.

"Kerjain tugas lo!" perintahnya.

"Malas antri" jawab Clara acuh.

"Kalau malas kapan kelarnya tu tugas hah? lo mau pulang terakhir?" tanya Viky.

"Bodoamat tar Clara kan bisa kabur" jawab Clara watados.

"Bego bener" ucap Viky memukul pelan kepala Clara dengan buku yang dibawanya "nih.. " kemudian Viky mengulur kan buku itu dan memberikannya kepada Clara.

"Apa in.." ucapan Clara menggantung lantaran saat membuka buku itu terdaftar semua tenda tangan dari para Senior sontak membuatnya terkejut "Hah? Ini...  Ini buat Clara" tanya Clara tak percaya.

NYCTOPHILIACTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang