5. Juice Spill

98 79 19
                                    

Hai semua..
Selamat membaca...
Semoga suka...

Kring...

Bel berbunyi menandakan jam makan siang, membuat para pelajar mulai keluar dari kelas masing-masing. Seperti halnya Clara, gadis itu tengah duduk di kursi kantin bersama temannya menunggu temannya yang lain membawakan pesanan mereka.

"Vita lama banget si" ketus Ney tak sabaran, pasalnya dia sudah benar-benar lapar akan tetapi orang yang dimintai mengantre untuk makanan mereka tak kunjung datang menghampiri.

"Tunggu aja" ucap Clara yang masi fokus dengan ponselnya. Tidak berselisih lama Vita datang membawa pesanan mereka "Noh capek gue antri!"

"Ye gitu doank capek, capean gue yang kelaperan" cloteh Nay.

"Belum ngerasain lo, awas aja besok lo yang antri, gue ogah!" ucap Vita kesal, sedari tadi dia antri menunggu giliran dan apa ini bukanya berterimakasih, Nay malah membuatnya kesal.

"Dih ngambek Markonah" ledek Nay.

"Serah!"

"Debat aja terus kek bocil" cibir Clara.

Kini ketiga gadis itu tengah menyantap makananya "Oh iya nanti setelah makan temenin gue" ucap Clara teringat akan tugasnya.

"Kemana?" tanya Vita.

"Perpus tadi gue disuruh bantuin pindahin buku-buku sama Bu Suzi, ya kalian jangan cuma liat sekalian bantuin gue" ujar Clara.

"Oke" jawab Nay dan Vita serempak. Setelah menghabiskan pesananya mereka mengambil cup jus dan membawanya.

"Yuk" ajak Clara yang dibalas anggukan oleh kedua sahabatnya.

Ketiga gadis itu berjalan beriringan, melangkah sambil menceritakan hal-hal konyol dan aneh yang membuat ketiganya tertawa bersama. Sampai pada sudut gedung, tapatnya belokan koridor fokus Clara pecah, asik bersanda gurau membuatnya tak memperhatikan depan, hingga cup yang digenggamnya tumpah.

Brshh..

Tampa di sadari Jus Clara tumpah mengenai seseorang "Aw" refleks Clara.

Clara mendongak menatap mata laki-laki yang lebih tinggi darinya, perasaan aneh itu kembali hadir, mata cowok itu yang semakin menajam membuatnya semakin begidik "So-sorry gue ga sengaja" ucap Clara.

Zean berdecih, sudah sangat sering dia menemui drama seperti ini "Klasik!" tekusnya, bukan tanpa alasan Zean mengatakan itu, tapi ia benar-benar bosan dan sangat muak, sudah terhitung berapa kali para gadis menggunakan alasan yang sama dengan teknik mencari perhatian dari aksi tambarak-menabrak seperti yang terjadi barusan.

Alis Clara menaut, menatap sinis tubuh tegap dihadapannya "Maksud lo! Lo pikir gue sengaja!" Tuturnya tidak terima, nada ketus dan tuduhan klasik itu membuat Clara geram, seolah dia sengaja menjatuhkan harga dirinya, yang padahal sama sekali tidak mungkin, tabrakan tadi murni ketidak sengajaan.

"JALAN PAKEK MATA" tegas Zean.

"Kok lo nyolot sih! kan gue udah bilang gue gak sengaja!" balas Clara ikut tersulut emosi.

"Cla udah" ucap Vita mencoba mendinginkan situasi meski atmosfer disana sudah berbeda jauh dari perkiraan.

Zean kembali berdecih, menatap remeh gadis dihadapannya, ia menunduk sedikit mensejajarkan wajahnya dengan si gadis, dapat dipastikan tubuh gadis itu menegang sesat "Gak usah caper depan gue!" bisiknya pelan namun mampu membuat emosi Clara bangkit.

NYCTOPHILIACTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang