12. Tatapan

72 53 8
                                    

😉Lanjut...

❤Ayo baca sampai selesai...

😍Semoga kalian suka...

📖Selamat membaca...

_______________♥________________

Matahari telah muncul sempurna, gadis cantik itupun telah keluar dari mobilnya setelah diperlihatkan pelataran sekolahnya.
Sekolah kini sudah cukup ramai dipenuhi banyak sisiwa yang mulai berdatangan, sementara itu Clara bergegas menuju kelasnya.

Di depan sana terlihat seseorang yang tidak asing bagi Clara tengah berdiri menyandar di dekat pintu dengan kaki kiri yang diteku menapak tembok dan fokus dengan ponsel genggamnya. Menyadari siapa itu Clara bersikap acuh, dia terus berjalan melewati nya tanpa melihat sedikitpun, sungguh ia sama sikali tidak ingin memperdulikan hadirnya manusia itu, tapi tidak tahu kenapa alam semesta selalu mempertemukan mereka, seperti contoh kali ini.

Sementara cowok itu yang tak lain adalah Zean hanya melirik sesaat sepatu cewek yang melintasinya sedetik setelahnya ia tersadar bahwa tali tepatu abu-abu bercora putih itu hanya milik Clara. Zean terdiam sesaat.

Tapi pada detik itu juga entah ide dari mana sikap licik Zean muncul tiba tiba kaki yang tadinya menapak tembok kini beralih ke lantai dengan sedikit dimajukan, alhasil Clara yang sedang lewat pun tersandung

"Aw" rintis Clara saat tubuhnya terjatuh.

Sedangkan Zean, dengan tanpang datar tanpa rasa bersalahnya kembali memainkan ponsel tanpa menghiraukan gadis yang jatuh dihadapannya. Rasanya Zean ingin tertawa pada detik itu juga, tapi dia masi cukup waras untuk menjatuhkan imagenya di depan gadis itu, membuatnya memasang wajah datar seolah tidak terjadi apa-apa.

Clara bangkit seraya menatap Zean sinis dan tajam penuh kebencian, sunguh dia sangat kesal pada laki-laki ini, ingin rasanya memukuli habis-habisan. Namun, Clara memilih untuk pergi masuk ke kelasnya meninggalkan cowok menyebalkan itu, dibanding harus bertengkar dan membuat moodnya hilang pagi ini.

Zean yang melihat Clara pergi dengan langkah lebar hanya tersenyum tipis, sangat tipis dan itu hanya bisa disadari olehnya "Ck."

♥♥♥

Guyuran air hujan terdengar di telinga para peserta didik yang tengah melaksanakan aktivitas pembelajaran. Cuaca akhir-akhir ini cukup buruk, hujan turun tanpa terkendali.

Di kelas X.IPA-1 para siswa tengah melakukan pembelajaran materi Fisika "Selesaikan catatan Fisika kalian, Minggu depan kita akan adakan Ulangan Harian 1 bertepatan dengan pengambilan nilai catatan, jika ada salah satu dari kalian yang memiliki catatan kurang lengkap, saya akan coret daftar nilai UH 1 kalian, mengerti? " ucap Pak Joy selaku guru fisika mereka yang dikenal tegas.

"Mengerti Pak" jawab murid-mirid serempak.

"Silahkan Buka halaman 37, kerjakan 10 soal ini. Bapak tinggal sebentar, jangan ada yang ribut" Pinta pak Joy.

"Ya Pak" Kompak seluruh siswa di sela-sela kepergian guru Fisika mereka.

Semua murid menghela nafas setelah pak Joy keluar dari ruangan, jujur saja ketiga guru itu mengajar semua siswa merasa tertekan. "Yaampun! kenapa banyak banget soalnya sih, lama-lama pecah otak gue" grutu Vita memijat pelipisnya.

"Nih gua ada lem" ucap Varel datar dengan menyodorkan lem yang di pegangnya.

"Bu.. Buat?" bingung Vita.

"Buat ngelem otak lo biar ga pecah" ucap Varel cepat dan berhasil membuat orang di sekitarnya tertawa

"Anjir lo!" kesal Vita.

NYCTOPHILIACTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang