22. Ungkapan

52 29 31
                                    

Untuk pria menyebalkan
"apakah kamu adalah dia dalam
versi lain?"

-Clara-

Hari mulai sore, matahari telah menunjukkan meganya tanda-tanda akan terbenam, di salah satu kamar apartemen VIP seorang gadis tengah terbaring.

Kian lama waktu ia tak sadarkan diri gadis itu mulai terusik "nggh" lenguh nya pelan khas bangunan tidur, spontan jari-jarinya memijat plipis yang terasa pusing. Perlahan bulu mata lentik itu membuka, menampakan bola mata kecoklatan yang mengedip beberapa kali "gue dimana?" Batinya bertanya-tanya.

"Eh!" Clara terkejut kala merasakan dingin punggung tangan kekar yang menempel di dahinya. Ia secara cepat merubah posisi menjadi terduduk. Yang dilihatnya kali ini justru Zean dengan wajah datarnya.

Zean memberikan segelas air putih, Clara yang masih belum faham mengernyit "hah a..apa?" Tidak tahu kenapa ingatan dan daya kerja otaknya menjadi lambat.

Zean memutar bola matanya malas "ini air kalo lo lupa" ucapan ketus.

"Iya tau! Tapi-- "

"Ck takut banget gue racun nin" potong Zean

"Engga gitu tap--"

"Minum, atau gue yang minum!" Serkas Zean, baru saja cowok itu hendak menuangkan air ke dalam mulutnya, Clara lebih dulu merampasnya, meminum air itu dengan cepat dan habis.

Setalahnya Zean meletakan gelas itu diatas nakas "ganti baju" ucapan nya memerintah.

"Hah?" Clara mengernyit bingung.

"Buruan, baju lo masi basah, tar lo demam!" geram Zean. Entah mengapa ia kesal melihat Clara yang bertingkah seperti orang bodoh.

"Lo perduli" ucap Clara sinis.

Zean berdecih dalam hati, ia menatap tajam kearah cewek di depannya "Lo mau ganti, atau gue gantiin!" ucapnya penuh pamakasaan.

Mendengar itu Clara melotot " Gak! Gak perlu! Gue bisa sendiri! lagian kalo disuruh ganti pakek apa! emang lo ada baju cewek!" ucapnya memaki kesal.

"Ada!" jawab Zean yang sukses membuat kerutan didahi Clara.

Zean beranjak dari posisinya dan mengambil sebuah paper bag berwarna putih yang terletak di atas meja sisi kiri sofa "Nih pake!" ucap Zean memberikannya kepada Clara, didalamnya berisi satu paket baju lengkap, Zean memang sempat menyuruh orang apartemennya untuk membelikan semua itu.

Setelah gadis itu menerima nya, Zean pergi, Clara dengan langkah tersegel-segal segera menuju kamar mandi untuk mengganti bajunya.

Setelah usai dengan perkara ganti baju, gadis itu mendekat ke arah wastafel, menyentuh pipinya yang memerah lecet "Awhh" ia merintis, rasanya perih dan ngilu menjadi satu. Selepas itu ia keluar, kamar ini nampak kosong tanpa penghuni. Karena Zean tidak disini, Clara memutuskan keluar kamar, mencari dimana cowok itu berada "Zen" panggilan melihat sekeliling "Zen..Ah!"

Dug!

Clara terpeleset, tapi berkat gerakan cepat Zean, tubuh mungil itu tidak terjatuh. Jantung keduanya berdebar hebat, iris mata mereka kembali bertemu untuk sekian kalinya, jaraknya terbilang sangat dekat. Tiga detik setelah itu Zean tersadar, ia menegakkan tubuh Clara perlahan "ceroboh!" Decihnya.

Clara menunduk, kebiasaan gadis itu ketika berbuat kesalahan. Zean meraih jari-jarinya, menarik perlahan gadis itu untuk duduk di atas sofa, tangannya dengan lincah membuka kotak p3k "Mana yang sakit?" Tanyanya sedikit memperlembut nada bicara.

Clara menggeleng, gadis itu masih tertunduk. "Liat gue" Pinta Zean, masih mencoba bersabar, dengan perlahan Clara mengangkat wajahnya menatap manik mata Zean yang memperhatikannya.

NYCTOPHILIACTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang