Satu minggu berlalu sejak kejadian diparkiran itu berlangsung, hingga membuat hubungan kedua sejoli itu semakin renggang, mereka napak terlihat asing meski sejatinya dari awal mereka hanyalah orang asing. Sampai saat ini pun tidak ada komunikasi, Clara dan Zean pun terlihat acuh saat berpapasan, lebih tepatnya Clara, gadis itu selalu menghindari tatapan Zean.
Ya, seperti saat ini, Zean menghela nafas saat gadis yang diharapkannya justru tidak meliriknya sama sekali, dengan berat hati ia melangkah meningkatkan kelas, rasanya sangat sulit mengingat mereka satu kelas, sungguh Zean ingin menghilang saja sekarang.
Vita yang melihat interaksi keduanya menepuk jidat kesal, setelah dilihat Zean keluar dari kelas Vita beralih menatap Clara yang sibuk membuka lembaran buku paket "Apa gak sebaiknya lo kasih kesempatan buat komunikasi sama dia?" Ujar Vita membuat Clara terhenti dari aktivitasnya.
Clara yang mengerti jalur pembicaraan ini melempar tatapan datar "Gue mau fokus sama ujian dulu" Ucapnya kemudian kembali terfokus dengan bukunya.
Sementara itu Nayla yang memang ada di kelas IPA-1 lantas ikut bicara "Udah ujian aja, enggak terasa ya, perasaan baru kemarin kita masuk SMA" Ucapnya merasa waktu berlalu kian cepat.
"Kerasa goblok! Lo tiap hari ngapain aja dari pagi sampe malem gak dirasain?!" Vita membantah dengan sinis ke arah Nayla.
Nayla berdecak kesal dengan pernyataan Vita barusan "PMS lo?!" Ketusnya menebak.
Vita membuang nafas kesal "Lo yang bikin gue emosi" Cetusnya memutar bola mata malas. Sesungguhnya dia memang sedang dalam masa itu jadi wajar jika moodnya berubah-ubah.
"Udah deh, kalau kalian cuma mau berantem mending pergi, gue lagi butuh konsentrasi" Sahut Clara, rasanya pusing sendiri mendengar perdebatan teman-temannya yang mempermasalahkan hal-hal kecil.
Mendengar itu lantas Vita berdiri "Ya udah, gue mau ke kantin dulu" Ucapnya meninggalkan bangku.
"Tunggu!" Nayla berseru saat Vita sampai di ambang pintu kelas "Ikut! Gue juga laper" Ucap nya berlari menghampiri.
Derap langkah kian terdengar di sepanjang koredor saat siswa-siswi berlalu lalang, langit kerap berwarna abu-abu karena sekumpulan awan altotratus yang mendominasi, di depan sana ada dua remaja laki-laki yang berjalan ke arah mereka. Hendak saja Vita dan Nayla menyapa namun keduanya terlihat berjalan menjauh tanpa menghiraukan keberadaan kedua gadis ini.
"Dih" Ketus Nayla memperhatikan Zean dan Varel yang pergi melewatinya.
Sedangkan Vita hanya melihat punggung Varel yang kian menjauh "Lo ngerasa aneh gak?" Pertanyaan yang diajukan Nayla menyadarkannya dari lamunan "Aneh Kenapa?" Vita balik bertanya.
"Tentang cowok itu sama Clara" Ujar Nayla curiga.
"Zean maksud Lo?"
Nayla mengganguk membenarkan perkataan Vita "Minggu lalu gue sama Satya ngeliat mereka berantem di parkiran" Ujarnya teringat kejadian waktu itu, bukan bermaksud sengaja ingin melihat, tapi Nayla memang kebetulan akan pulang dan tidak sengaja melihat pertengkaran Clara dan Zean.
"Hah? Berantem gimana?" Vita membeo penasaran.
"Nggak tau, tapi gue shock berat waktu itu, sumpah gue gak pernah liat Clara Se-marah itu" Ucapnya memperlihatkan mimik serius, Jujur saja emosi Clara saat itu adalah hal langka yang belum pernah ia lihat, Clara memang sering marah, tapi bukan dalam artian marah yang berlebihan sampai membentak seperti waktu itu.
"Hm.. kalau dipikir-pikir hubungan mereka sekarang memeng kelihatan renggang, gue pikir moodnya yang buruk karena dia belum berhasil nyatain perasaannya, tapi ternyata itu bukan satu-satunya alasan" Vita berkesimpulan karena ia selalu memperhatikan sikap Clara yang akhir-akhir ini terlihat murung.
![](https://img.wattpad.com/cover/281340086-288-k496328.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NYCTOPHILIAC
Teen Fiction⚠️MENOLAK PLAGIAT⚠️ Zean Drayn Lorenzo seorang pemuda berdarah dingin yang dipertemukan dengan Clara Avza Edward, gadis cantik yang hatinya telah hancur. Pertemuan yang tidak tepat membuat mereka saling membenci. Hingga Zean memutar keadaan setelah...