Banyak hal baru yang datang, namun hanya hadirmu yang selalu ku harapkan.
Aku tidak bisa menemukan penjaga sehebat dirimu,
pangeran setampan dirimu, dan kebahagiaan pada waktu itu.-Clara-
● ● ●
Kegelapan ini semakin terasa sunyi, hanya terdengar suara kendaraan yang melintas di jalanan sepi, akibat diamnya kedua sejoli keheningan pun tercipta, tidak ada yang saling bicara, Zean fokus menyetir, dan Clara fokus dengan ponselnya.
Setelah debat yang cukup panjang akhirnya Zean mengantarkan Clara dengan paksaan Difya. Clara bosan sekarang, tidak ada yang bisa ia lakukan, gadis itu beralih menatap Zean yang fokus menyetir.
"Ze, Zea, Zen, Zean, atau Drayn? Menurut lo gue harus panggil apa? Zea aja kalik ya lebih simpel" ucap Clara meneka-neka, entah kenapa gadis itu menjadi sedikit cerewet.
"Ck" Zean hanya berdecak lirih menanggapi, dia tidak perduli.
"Zen aja deh biar mirip sabun Zen" ujar Clara berceloteh. Ia melirik Zean yang sama sekali datar "Kok lo diem sih?!" Sinis Clara merasa terabaikan.
Zean masih diam ia hanya melirik Clara sekilas lalu kembali fokus ke depan, tidak memperdulikan Clara yang sudah menatapnya tajam.
Clara berdecak, ia merasa kesal karena diabaikan " Berhenti gue mau turun!" Ucapnya memerintah. Zean masi acuh, dia benar-benar tidak berniat menjawab maupun berdebat sekarang.
"Berhenti! Ih turunin gue!" sentak Clara, gadis itu melepas seatblet nya dengan kasar.
"Arghh turunin gue!" Pinta Clara lagi yang mulai frustrasi.
"Berhenti gue bilang!" Gadis itu meraih pergelangan tangan Zean agar berhenti, namun Zean tidak mau ia tetap mengemudikan mobil, dia melepas kasar jari-jari Clara hingga mobil terasa sedkit oleng.
"DIEM!" Bentak Zean, ia menatap tajam Clara.
Clara mendelik tidak terima "Lo bentak gue?!" Hedik nya ikut ngegas.
"Lo bawel!" Desis Zean muak.
Clara berdecak, gadis itu menatap Zean kejam "Ini terakhir! Gue gak mau bantu cowok rese kayak lo lagi!" Putusnya yang sudah sangat kesal.
Zean mengerem mobil mendadak, hingga dahi Clara hampir membentur kabin mobil karena gadis itu lupa memasang kembali seatblet nya "Lo gila!" Makinya.
Zean berdecih, ia menatap Clara malas "Gue pastikan satu sekolah tau, lo pacar gue!" Ancamnya penuh penekanan.
"Lo ngeselin!" Murka gadis itu.
"Tau, gue ganteng" songongnya.
"Gue bilang lo ngeselin. Bukan ganteng! Dasar jelek!"
♡♡♡
Suasana pagi ini cukup cerah, namun tidak dengan suasana hati si gadis yang kali ini sedang menggerutu kesal, ia yang semula sedang merapikan rambut kini dikejutkan dengan suara klakson mobil. Ah sial sekali karena orang tuanya yang berbeda di luar kota dan kakaknya yang sudah berangkat kuliah membuat pengendara mobil yang telah sampai itu seenak hati menganggu Clara di paginya yang cerah ini.
PIMM!
PIMMM
Clara ngedumel seraya menghentakkan kakinya geram. Gadis itu melangkah lebar menghampiri sang pelaku.
Pimm!
Piimmm..!
Suara klakson mobil yang terdengar semakin nyaring di telinga Clara, membuat gadis itu mengusap telinganya kasar "Heh sabun Zen! Gak bisa apa lo kalem dikit, ini masi pagi woi" ocehnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
NYCTOPHILIAC
Teen Fiction⚠️MENOLAK PLAGIAT⚠️ Zean Drayn Lorenzo seorang pemuda berdarah dingin yang dipertemukan dengan Clara Avza Edward, gadis cantik yang hatinya telah hancur. Pertemuan yang tidak tepat membuat mereka saling membenci. Hingga Zean memutar keadaan setelah...