Hotel bintang lima itu sudah didekorasi dengan megah nan mewah, hotel Adition ini telah disewa oleh keluarga Lorenzo, didalam sana ada banyak tamu yang hadir mulai dari rekan-rekan kerja dan teman bisnis bersama keluarga mereka. Acara ini digelar untuk memeriahkan kembalinya Presidir Renzo.
"Jadi mana ortu lo?" tanya Clara.
Zean memperhatikan sekelilingnya kemudian menunjuk ke salah satu meja dimana orang tuanya berada.
Clara mengedarkan pandangan ke arah yang ditunjukkan Zean "O-om Renzo?" Clara membulatkan mata, ia beralih menatap Zean penuh kebingungan.
"Jangan bilang kalo lo anak om Renzo" tanya Clara ragu-ragu.
"Lo kenal?"
Pertanyaan yang dilontarkan Zeam membuat Clara mengumpat "Astaga mati gue!" batinnya meruntuki nasib.
"Drayn?" panggil seseorang yang mendekat ke arah mereka membuat kedua remaja itu menolah ke sumber suara "Loh Clara?" beo Difya saat mendapati putri sahabtnya di sini.
"Ta-tante" kejut Clara gugup, gadis itu bingung sekarang dia harus bersikap bagaimana, dan kenapa dia baru tahu jika Zean adalah putra keluarga Lorenzo, ah Clara seperti terperangkap dalam jebakan batman sekarang.
"Mommy kanel?" tanya Zean, sekarang Zean yang dibuat bingung, kenapa kedua perempuan ini seolah saling menganal.
"Iya kenal lah" jawab Difya cepat.
"Dari mana?"
"Tumben nanya-nanya" ucap Difya curiga, terlihat dari mata wanita itu yang menyipit. Zean berdecak, ia memutar bola matanya malas melihat respons ibunya.
"Clara kesini sama siapa?" tanya Difya.
Clara melirik Zean sesaat, sungguh dirinya sangat gugup "Sa-sama Zen tante" ucap Clara seadanya.
Difya mengerutkan keningnya bingung "Beneran? kalian ada hubungannya apa" tannya Difya dengan rasa curiga yang sudah melebihi setandarnya, faktanya yang ia tahu Zean sama sekali tidak pernah dekat dengan perempuan manapun, lalu mengapa anak dari sahabat datang bersama putranya.
Huftt..
Zean mengembuskan nafas ringan, berharap dia tidak salah dalam mengambil langkah, semoga saja dengan semua ini orang tuanya akan percaya dan tidak akan melanjutkan perjodohan sialan itu "Pacar Drayn" ucap Zean dengan setengah hati, sungguh sangat berat untuk mengetakan hal itu.
Mendengar itu Difya terkejut bukan main, senyum mengembang di bibirnya "Benarkah?" Ucap Difya beralih menatap Clara dan Zean bergantian meminta kebenaran dari keduanya.
Clara hannya menganguk kaku, ia bingung harus bersikap bagaimana, Clara masi tidak yakin dengan perbuatannya ini.
"Kenapa gak bilang dari kemarin-kemarin sih Zen, kalo kaya gini kan susah jadinya" ucap Difya bersemangat.
Deg..
Entah mengapa Clara merasa tak nyaman, seperti akan terjadi sesuatu yang dapat merubah hidupnya. Melihat ekspresi Difya yang sepertinya sangat senang membuat Zean amat bingung, cowok itu penasaran kenapa ibunya bersikap seperti ini.
"Kalian ikut Mommy" ucap Difya mengajak keduanya, Clara dan Zean saling pandang sebelum akhirnya mengikuti Difya. Mereka duduk menghampiri Renzo, rekan-rekan kerjanya sudah pergi sejak tadi.
"Clara?" Renzo heran, mengapa gadis kecil itu ada di sini, apa mungkin kedua orangtua Clara mengajak gadis itu. Ia melirik putranya meminta penjelasan kala Clara yang terus-menerus melirik Zean.
Zean yang sadar tatapan aneh ayahnya berusaha akan menjelaskan "Dad--"
"Dia pacar kamu?" tebak Renzo bertanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
NYCTOPHILIAC
Teenfikce⚠️MENOLAK PLAGIAT⚠️ Zean Drayn Lorenzo seorang pemuda berdarah dingin yang dipertemukan dengan Clara Avza Edward, gadis cantik yang hatinya telah hancur. Pertemuan yang tidak tepat membuat mereka saling membenci. Hingga Zean memutar keadaan setelah...