Annyeong!
Kembali lagi bersama Aska dan Wulan di sini.
Jangan lupa Vote, komen, dan share ke teman-teman kalian ya!
Happy Reading ❤️
🦋🦋🦋
Dua hari berada di rumah sakit benar-benar menjadi waktu yang membosankan. Membuat Wulan berinisiatif untuk bersemangat menyambut Dokter agar diizinkan pulang. Sepertinya rencananya manjur, infusnya sudah dilepas dan dia sudah siap dengan sweater dan rok selutut untuk pulang ke kos. Bahkan ia menolak untuk diatarkan pakai kursi roda.
Setelah menyelesaikan pembayaran Aska, Wulan, dan Fara keluar dari rumah sakit menuju parkiran. Wulan masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Aska, sedangkan Fara duduk di belakang dengan wajah kesal dan mulut yang terus mengomel sejak di lobi rumah sakit.
"Udah, dong, ngomelnya. Gue baru sembuh juga," potong Wulan di sela omelan Fara. Ia meregangkan otot tangannya dan menimbulkan nyeri di punggungnya.
"Aku merasa nyamuk di sini, kamu juga ngapain harus duduk di samping kak Aska segala, sih?" Fara memutar bola matanya, mencoba meredam emosinya yang sudah meluap karena Wulan tidak acuh padanya semenjak pagi.
Tidak ada yang menjawab pertanyaan Fara membuat Fara merasa dikacangi. Fara menghela napas sambil mengelus dadanya. "Sabar, Far. Orang sabar disayang Tuhan," gumamnya.
Mereka sampai di kos pukul 11 siang, Aska membantu mengangkat barang ke dalam kos dan pamit untuk membeli makan. Wulan langsung mengeluarkan ponselnya untuk menelpon mama tercinta.
"Assalamualaikum, Mama kuh tercintah!" salamnya sedikit lebay.
"Wa'alaikumussalam, tumben vc, ada apa?" tanya Mama.
Wulan tidak memberitahukan mamanya bahwa dia sakit agar beliau tidak cemas. "Mama mau lihat seseorang nggak?" tanya Wulan membuat ibunya penasaran.
"Siapa? Fara?" tebak Mama. Mama dan Fara sudah lumayan akrab semenjak mereka satu kos.
"Eits, no." Wulan menggeleng sambil menggoyangkan jari telunjuknya.
Fara muncul di belakang sambil melambaikan tangannya. Dia tersenyum melihat mama Wulan yang sudah seperti ibunya sendiri.
"Apa kabar, Fara?" tanya Mama.
"Alhamdulillah Fara baik, Ma. Mama apa kabar?" tanyanya balik.
"Mama juga ba-," suaranya terpotong kala mendengar suara bariton dari seberang.
"Assalamualaikum" Aska masuk dan meletakkan makanan di atas karpet bulu berwarna biru muda.
"Wulan, Fara, kalian bawa lelaki ke kamar? Itu nggak bo-"
Wulan mengarahkan kameranya memperlihatkan Aska yang berdiri mematung.
"As-Aska, ini kamu, Nak." Mama menatap tidak percaya.
Aska sedikit kikuk dan tampak berpikir. Ia mengambil ponsel dari tangan Wulan. "Iya, ini Aska bunda. Maaf Aska belum sempat kunjungi Bunda, tapi Pelangi di sini aman kok sama Aska," ucapnya melirik Wulan yang tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALIBIRU (End)
Romance[TOP #8 Author Got Talent 2021 Kategori Best Branding] "Karena sebenarnya perasaan kamu udah berubah, kan? Karena kamu takut kehilangan aku, iya, kan?" Kisah seorang gadis berlesung pipi yang bersikeras mengembalikan seluruh ingatan orang yang disay...