20. About Fara

48 14 6
                                    

Hola!!!
Sapa author dulu dong❤️

"Oke, siapa dulu yang cerita," tutur Wulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke, siapa dulu yang cerita," tutur Wulan.

Wulan dan Fara duduk di lantai seraya menyandarkan punggung di ranjang.

"Aku duluan," ucap Fara. Fara menghela napas melihat Wulan yang sangat serius menatapnya. "Ibuku masih hidup."

Wulan membelalak kaget. "Hah? Gimana ceritanya? Udah ketemu langsung sama ibu lo? Tapi lo bilang pihak panti nemuin lo di halaman. Nggak mungkin, kan, mereka yang ngasih tau lo," tanya Wulan bertubi-tubi.

Fara menghela napas, memutar bola matanya, lalu menepuk bahu Wulan pelan. "Satu-satu, ya, Wulandari!" ucap Fara dengan nada menekan.

Wulan mengangguk lalu menggaruk kepalanya. "Kayaknya gue punya kutu, deh."

"Wulan!" tegur Fara untuk menghentikan leluconnya.

"Iya-iya." Wulan duduk tegak bersiap mendengar cerita Fara.

Fara kembali menarik napasnya, mengingat kejadian pagi tadi di mana ia pergi diam-diam tanpa memberi tahu Wulan yang sedang membuat kue.

Fara menaiki ojek menuju alun-alun untuk bertemu pengurus panti. Ia turun dengan langkah sedikit gugup mencari-cari di mana perempuan gendut berkacamata itu berada. Matanya menangkap pengurus panti yang bernama Elija itu berdiri di pinggir pagar putih yang melindungi sebuah pohon beringin tua. Fara melangkahkan kakinya mendekati wanita tersebut.

"Pagi, Buk Eli," sapa Fara.

Buk Eli hanya mengangguk, wajar saja karena beliau terkenal dingin dan galak selama ia di panti.

Fara tersenyum kaku, bingung harus dari mana ia memulai. "Kalau boleh, Ibuk ceritain gimana Ibuk menemukan Fara? Nggak mungkin, kan, ibuk nemuin Fara di halaman tanpa keterangan apapun. Walaupun itu mungkin saja, tapi Fara mohon, Buk. Tolong bantu Fara kali ini saja. Fara mendapatkan kabar ibu Fara masih hidup dan nggak mungkin, kan, orang itu tau gitu aja," ucap Fara panjang lebar seraya memilit jari tangan.

Jujur, Fara mengumpulkan banyak keberlanjutan untuk berbicara terus terang kepada Bu Eli.

Bu Eli menaikkan kacamatanya yang sedikit turun, lalu menatap Fara tajam. "Kamu jangan asal percaya sama orang, Fara. Kamu ibu temukan tanpa ada barang apapun selain kain yang membalutmu." Nada Elija meninggi tiap kalimatnya.

Fara menggeleng. Terus dari mana Keisya tau tentang ibu, pikirnya. Seketika udara di sekitar mereka terasa mencengkam, jujur saja ia tidak berani terus memaksa Bu Eli, bisa-bisa ia tidak bisa pulang hari ini. Fara yang tertunduk bersama pikirannya tiba-tiba menoleh melihat sepasang suami istri yang mendekati mereka.

Elija yang ikut menoleh ke samping membelalakkan matanya, melihat orang yang di maksud gadis di depannya sekarang ada di sampingnya.

"Kamu mau tau, siapa ibu kamu, kan?" tanya wanita yang sedang menggandeng suaminya.

KALIBIRU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang