Jangan redup, bisa jadi hadirmu adalah alasan seseorang untuk hidup.
•••
Lantunan ayat suci Al-Qur'an terbaca syahdu menyeruak hati setiap pendengaran tamu undangan. Sungguh Aska sangat beruntung di hari pernikahannya. Ia menjadikan timnya sebagai fotografer dan staf kafenya sebagai penyelenggara acara.
Aska duduk di depan penghulu, hatinya gemetar, ini terlalu cepat untuknya. Diusia 23 tahun Aska harus menikahi seorang wanita yang tidak ia cintai. Matanya menoleh, ia menangkap sosok wanita yang berdiri di depan rumahnya.
Wanita yang memakai songket batik khas Indonesia dengan kebaya modern berwarna pink. Anggun dan cantik, satu kata yang mendeskripsikan Wulan saat ini. Ia berdiri tanpa berniat beranjak duduk di kursi keluarga.
Sedangkan di dalam rumah, ada wanita dengan gaun putih yang membalut tubuhnya, ia sedang menunggu acara ijab kabul selesai dan ia bisa bersanding dengan Aska.
Wulan datang dan berdiri di belakang Asya yang sedang menatap pantulan dirinya dari cermin. "Cantik." Satu kata yang lolos dari bibir Wulan.
"Lo juga cantik, Pelangi. Gue jadi merasa bersalah ngerebut Aska dari lo." Asya berbalik menatap Wulan. "Lo nggak akan ngerusak acara gue, kan?"
Wulan tersenyum. "Gue nggak selicik lo, Asya. Bahkan sebelum akad gue bakalan pergi dari sini." Wulan berbalik dan keluar dari rumah.
•••
Aska memastikan Wulan melihat semua ini, ia melihat Wulan ternyata gadis itu masih berdiri di depan rumah. Aska menerima jabatan dari Papa Asya.
"Perlu latihan dulu?" tanya Penghulu kepada Aska dan Papa Asya.
Aska mengangguk, tangannya benar-benar gemetar, hatinya ikut sakit melihat Wulan yang tiba-tiba berjalan mendekat seakan tidak ada beban. Aska beralih menjabat tangan penghulu sebagai latihan.
"Saya nikahkan dan kawinkan anak saya Diah Asya dengan engkau Aska Nugraha bin Surya Bachtiar dengan maskawin 10 gram emas dibayar tunai," ucap sang penghulu.
"Saya terima nikahnya Diah Asya binti Putra Soedirdja dengan maskawin 10 gram emas dibayar tunai," balas Aska.
Desiran aneh mengalir dari tubuh Wulan melihat Aska dengan lancar mengucapkan ijab kabul. Hatinya sakit, padahal ia tahu ini baru percobaan. Matanya memanas, ia tak dapat menahan sesak yang menyerang tubuhnya. Aku nggak kuat kalau harus di sini.
Aska kembali menjabat tangan Papa Asya. Ia berkata dalam hati, kalau Pelangi nggak batalin pernikahan ini, maka aku harus menerima bahwa memang Asya yang ditakdirkan untukku.
Sedangkan di sana Wulan mundur perlahan sehingga suara mic mengecil di telinganya. Wulan sudah memesan taksi untuk kembali ke kosnya tanpa memberitahu Aska dan Fara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALIBIRU (End)
Romance[TOP #8 Author Got Talent 2021 Kategori Best Branding] "Karena sebenarnya perasaan kamu udah berubah, kan? Karena kamu takut kehilangan aku, iya, kan?" Kisah seorang gadis berlesung pipi yang bersikeras mengembalikan seluruh ingatan orang yang disay...