39. Kemunculan

106K 17.8K 8.3K
                                    

Sebelum baca bagian ini pastikan kamu udah mengikuti akun wattpad aku khairanihasan biar enggak telat dapat info apa pun seputar cerita ini.

Ayo absen dulu, jam berapa di tempat kamu sekarang?

Kamu tau cerita ini dari mana?

Tinggalkan vote!

Perbanyak comment untuk bagian ini!

Happy reading 💙

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Agra keluar dari kamar setelah mengganti baju sekolahnya dengan celana denim hitam dan juga kaos oblong dengan warna serupa. Sebelum turun ke bawah, sebentar cowok itu menoleh ke kamar Zeta.

Dia perlu bicara dengan gadis itu nanti. 

Di ruang makan Bi Izah dan dua pekerja lainnya sedang menata makanan di meja. 

Agra menarik bangku. "Zeta udah makan, Bi?" tanyanya saat duduk. 

"Zeta belum pulang, Den," balas Bi Izah. Mendengarnya kepala Agra cepat melihat ke arah jam dinding. Sudah hampir pukul empat sore. Dia terlambat pulang karena harus menemui Bu Uni. Selama itu kenapa Zeta belum sampai ke rumah. 

Agra mengambil ponselnya di kantong celana, membiarkan Bi Izah menungkan air putih untuknya. 

"Lo di mana?" Agra bertanya saat panggilannya tersambung. 

"Rumah."

"Jadi lo bawa Zeta ke rumah lo?"

"Ngapain gue bawa Zeta ke sini."

Satu alis Agra tertarik. Mengabaikan Sakha sebentar, dia menoleh pada Bi Izah yang sedang menyendok nasi untuknya.

"Zeta beneran belum sampe rumah, Bi?" tanyanya untuk memastikan lagi. 

"Iya, belum."

"Zeta belum sampe rumah?" Sakha bertanya karena mendengar suara Bi Izah. 

"Dia pulang sama lo kenapa lo tanya gue," ucap Agra mulai kesal. 

"Dia nggak pulang sama gue. Sempat ketemu di parkiran, tapi gue pikir dia bakal pulang sama lo."

"Ngapain dia pulang sama gue kalo piginya aja dia sama lo!" Agra ngegas, tiba-tiba bangkit yang menimbulkan suara gesekan cukup keras antara kaki bangku dan ubin lantai. Membuat Bi Izah dan dua pekerja lainnya memandang terkejut. 

"Dia nggak bilang mau pulang sama gue. Makanya gue pikir pulang sama lo."

"Goblok ya lo, Ka? Mana mungkin dia mau pulang sama gue!" bentaknya sekali lagi. Tadi pagi dia sudah mengajak Zeta pergi bersama dan cewek itu tidak mau merespons ajakannya, makanya dia menghubungi Sakha biar pergi sekolah bersama Zeta. 

Garis LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang