41. Terlambat

131K 18.2K 8.3K
                                    

Ayo absen dulu, kamu baca jam berapa?

Kamu readers aku sejak jaman kapan? Jaman Darka, Destin atau Dia Naina?

Kamu readers baru? Salam kenal ya 🤗

Vote dan comment yang banyak untuk bagian ini ya!

Karena hari kamis aku bakal update lagi!

Happy reading 💙

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agra sudah menghabiskan lima menit yang sia-sia di tengah kemacetan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Agra sudah menghabiskan lima menit yang sia-sia di tengah kemacetan. Lalu dia harus mengutuk lagi saat mendapati tulisan 'mohon maaf sementara jalan ditutup, ada pembangunan jalan'. Agra pikir hari itu dia benar-benar sial, sudah terjebak macet dan dia harus pasrah berputar balik, mencari akses jalan lain agar bisa sampai tepat waktu.

Ternyata kesialan Agra masih berlanjut.

Rombongan orang-orang yang baru keluar dari dalam mobil membuat Agra seketika mengerem laju motornya, cowok itu menarik ke atas kaca helmnya, mencari-cari celah untuk motornya lewat. Sial, semakin banyak orang-orang yang berkumpul.

Agra menghentikan bapak-bapak berpeci yang bagian dari rombongan.

"Pak maaf, mau tanya, ada apa ya rame-rame?"

"Ini semua rombongan manten Dek, di depan ada nikahan cucu dari orang terpandang di kampung ini."

Agra seketika membisu mendengar penuturan itu, dia memukul stank motornya dengan keras tidak peduli bapak tadi menatapnya dengan heran.

"Kenapa harus hari ini!" teriaknya cukup frustasi.

Agra mengecek jam tangannya, dia berjanji akan sampai setelah sepuluh menit. Tapi sekarang dia sudah menghabiskan lima belas menit yang sia-sia di jalan.

Agra memundurkan motornya, bermaksud mencari jalan yang lain. Suara klakson mobil membuatnya menoleh.

"Dek liat-liat kalo mau mundur, hampir mobil sewaan saya lecet."

"Yah Bang, ngapain parkir di belakang motor saya." Agra protes saat menyadari mobil sedan itu berjarak hanya sepuluh senti dari ban motornya. "Mundurin mobilnya Bang, saya mau keluar."

Garis LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang