BAB 14

1.1K 153 0
                                    

Kau kemana sih (Name)? batin Kiyoomi dengan khawatir

Sudah ia keliling kota untuk mencari (Name). Ia memutuskan untuk pulang saja, palingan jika (Name) kabur dia juga pulang soalnya ia tak tahan dengan dingin malam.

Hidung (Name) sangat sensitif terhadap angin malam. Sekali ia keluar saat malam hari tanpa jaket, besoknya flu dan demam.

Kiyoomi memarkirkan sepeda nya di garasi, dan mencuci tangan sebelum masuk rumah.

Kiyoomi saking takutnya dengan kuman, ia meletakkan satu ember besar di depan rumah beserta dengan sabun-sabun disitu.

Setelah Kiyoomi mencuci tangannya, ia masuk kedalam. Ia melihat jam. Jam sekarang menunjukkan pukul  dua belas malam.

Tandanya ia segera tidur dan tak mau lanjut begadang hanya demi (Name).

Jika (Name) ketahuan begadang, Kiyoomi akan menceramahi nya. Kiyoomi tak suka begadang, sebab jika begadang hal yang kita lakukan itu apakah bersih apa tidak?

Dan saat begadang tubuh kita lemah, dan sekali keluar rumah nanti diserang penyakit berbahaya dan menempel ke seluruh tubuh kita yang lemah.

Kiyoomi dan (Name) telah membuat peraturan di rumah ini. Siapa yang melanggarnya akan kena hukuman.

(Name)  telah begadang dua kali, dan kena ceramah dari Kiyoomi.

Kiyoomi mandi membersihkan badannya, dan memakai baju. Ia memasuki kamar, dan terdapat (Name) yang tidur di dalam selimut.

Suara kipas angin terdengar, dan (Name) sangat nyenyak tidur. Ia memeluk guling dan menenggelamkan wajahnya di sisi guling .

Entah kenapa, rasanya Kiyoomi agak kesal dengan ini. Saat dia panggil-panggil kenapa (Name) tak datang?

Dan sekarang di hadapannya. Rasanya bagaimana gitu. Tapi ia teringat dengan istrinya, rasa kesal luap begitu saja.

Ia pun agak kasihan dengan (Name) yang pergi ke luar negeri hanya perlombaan memasak dan menjadi juri Chef Dunia.

(Name) itu terkenal ya!

Kiyoomi pun berbaring di samping (Name) dan perlahan-lahan ia memindahkan guling itu, dan menaruh tangan (Name) di pelukan Kiyoomi.

Nafas (Name) sangat terasa di dada Kiyoomi. Kiyoomi mencium ubun-ubun kepala (Name), dan tercium aroma shampoo.

Ada-ada saja kau (Name)..batin Kiyoomi

Kiyoomi memejamkan matanya, lalu tertidur dalam posisi pelukan bersama (Name).

🌸🌸🌸

"Onii-chan! Aku mau ketemu sama (Name)!" rengek Natsu

"Tapi hari ini libur Natsu, pasti ia pergi bersama suaminya"

"Engga! Pokoknya Onii-chan harus kirim pesan dengannya! Dan temani aku kerumahnya (Name)!" tegas Natsu

Natsu membanting pintu kamar Hinata, dan meninggalkan Hinata yang mematung di tempat.

Hinata menggeleng kepalanya, dan mengirim pesan kepada Kiyoomi.

Chat WhatsApp

Sakusa Kiyoomi MSBY

Hinata
Err, Omi-san ada dirumah? Maaf menganggu jika pagi-pagi begini aku mengirim pesan. Natsu, adikku ingin bertemu dengan (Name). Bisa kan? Dia tak ke stasiun TV kan?

~°~

Hinata menekan tombol mengirim, dan pesan itu akan diterima oleh Kiyoomi.

Natsu itu memang fans beratnya (Name). Jadi, Hinata sudah terbiasa dengan hal itu.

Kira-kira apa reaksi anak (Name) kalo tau mamanya seorang Chef ya? Pasti enak.. gumam Hinata

Hinata menaruh tangannya di dagu, dan berpose seperti orang memikir.

Hinata berpikir bahwa jika ada seorang anak dari seorang Chef pasti bisa memasak, dan anaknya tak perlu ke restoran untuk memakan makanan.

Hanya minta sama Mamanya pasti dikasih. Hebat bukan?

Hinata berpikir apa istrinya nanti saat ia menikah bisa memasak? Ia sangat menginginkan nya. Jika tidak bisa ya tidak apa-apa. Hinata hanya menginginkan istrinya sama seperti (Name).

Ia hanya menginginkan nyaa..

🌸🌸🌸

Bersambung! (。•̀ᴗ-)✧

Gomenn kalo pendek, ehe biar chapter nya panjang dikit gitu Yeah!

𝐁𝐄 𝐌𝐘 𝐖𝐈𝐅𝐄✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang