'Akhirnya sampai!' batin (Name)
(Name) meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa pegal. Kiyoomi saat ini sedang mandi. Ia tak tahan dengan kuman yang sudah menempel di tubuhnya.
Tendou berada di kamar sebelah, dan manager berada di depan kamar mereka.
Saat ini, mereka berdekatan agar informasi tetap terjaga. Polisi-polisi Jepang juga menginap disini.
Mereka tidur di kamar sebelah manager.
Kamar mereka berada di lantai lima. (Name) membooking seluruh kamar lantai lima hanya untuk mereka.
(Name) berjalan pelan menuju jendela besar yang menampakkan kota Australia. Tampak lampu-lampu dari rumah menghiasi langit sore.
Sebentar lagi akan makan malam. (Name) harus mandi sebelum makan. Jika tidak, Kiyoomi akan memarahi nya.
"Apa yang kau lihat?" tanya Kiyoomi
"Lihat! Lampu-lampu nya menghiasi langit sore! Indah kan?"
Kiyoomi yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk pun mendekati (Name).
Kiyoomi melihat kearah luar jendela. Tampak semua kota menghidupkan lampu. Sungguh, semua kota ini sangat indah saat malam.
Apalagi berada di hotel di lantai lima.
"(Name)..." panggil Kiyoomi
"Hm?"
"Mandi.."
(Name) melihat ke wajah Kiyoomi. Tampak ia ingin memeluk (Name), namun tidak bisa ia takut. Ia baru habis mandi.
"Haha! Baiklah!" ceria (Name)
(Name) pun mengambil handuknya, dan masuk ke kamar mandi. Kiyoomi melihat kearah punggung (Name) yang menghilang dari pandangan nya.
'Hah...apa habis perlombaan ini ada lagi? Kasihan istriku harus berjalan banyak' batin Kiyoomi
🌸🌸🌸
"Woah bisa lihat pemandangan!" histeris (Name)
Saat ini, (Name) berendam di bathtub . Dekat bathtub ada jendela besar dengan gorden yang bisa dibilang mahal.
Pemandangan langit sore yang menjelang malam menghiasi kota Australia. Apalagi (Name) sedang berendam, rasanya adem banget.
"Lihat nak! Kotanya indah banget kan?!"
Lagi-lagi (Name) berbicara sendiri. (Name) sangat menantikan kehadiran seorang malaikat kecil. (Name) memang sering berbicara sendiri semenjak hamil.
Kiyoomi bahkan membiarkan (Name) untuk berbicara sendiri. Kiyoomi pun tak melarang untuk (Name) berbuat seperti itu. Sebab, ini anaknya juga.
'Kapan kau lahir nak?' gumam (Name)
🌸🌸🌸
Langit malam yang dihiasi dengan bintang-bintang, dan bulan yang bersinar terang.
Mobil-mobil mulai sedikit karena jam sudah menunjukkan bahwa sudah tengah malam.
Sedangkan (Name) yang tak bisa tidur hanya membolak-balik badannya. Matanya sama sekali tak bisa ditutup.
Seketika ia menjadi lapar. Ia menginginkan makanan hangat yang akan menghiasi lidahnya itu.
'Beli Ramen kali ya? Ga ga! Ini di Australia!' batin (Name)
(Name) pun entah kenapa menjadi menginginkan mie khas Australia. Saat ini ia menginginkan makanan itu masuk ke dalam tubuhnya.
(Name) pun berbalik dan menatap wajah Kiyoomi yang tampak tidur pulas.
"Omi.." panggil (Name) sambil menusuk-nusuk pipi Kiyoomi
"..."
"Omiii"
"H-hm...?"
"Beliin mie khas disini"
"(Name)...ini sudah malam..tidur ya?" ucap Kiyoomi tanpa membuka matanya sama sekali
"Ihhh aku maunya sekarang!"
"Sayang... nanti ya? Lusa juga sudah perlombaan...kan? Nanti...bisa..makan..puas"
"Engga mau!"
Dengan kesal, (Name) memukul wajah Kiyoomi dengan bantal tidurnya. Membuat tidur nyenyak Kiyoomi hancur.
Kiyoomi dengan terpaksa ia membuka matanya, dan menatap lesu ke arah (Name).
"Mau kan?" tanya (Name) dengan mata yang berbinar-binar
"Sayang..."
"Omiii... please...."
"Iya deh. Itu aja kan?" tanya Kiyoomi dengan mengucek matanya
"Hehe. Iya! Makasih sayangg"
(Name) memeluk leher Kiyoomi dan mencium pipi Kiyoomi dengan gemas. Membuat mata Kiyoomi yang awalnya sangat malas membuka, menjadi membuka matanya lebar-lebar.
"Iya..sama-sama"
Kiyoomi pun menyibak selimutnya, dan memakai jaket. Tak lupa memakai masker, mengambil hand sanitizer.
Kiyoomi pun membuka pintu, dan menguncinya lagi. Ia tak mau jika terjadi apa-apa yang melibatkan (Name).
Juga, (Name) tadi berpesan bahwa Kiyoomi yang akan mengunci pintunya.
Kiyoomi menarik nafasnya perlahan, dan berjalan menuju lift.
"Mau kemana Tuan?"
Kiyoomi pun menoleh kearah suara, dan terdapat dua polisi yang menatap Kiyoomi. Sepertinya mereka bertugas menjaga (Name) dan Kiyoomi di malam hari.
"(Name) meminta ku untuk membeli mie" ucap Kiyoomi
"Kami siap membantu anda!" tegas polisi itu
"Baiklah.."
Kiyoomi pun berjalan bersama dua polisi tersebut dan menuju ke lift.
'Moga-moga ada mie nya...' gumam Kiyoomi
🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐄 𝐌𝐘 𝐖𝐈𝐅𝐄✅
Romance𝑩𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒔𝒊𝒉 𝒓𝒂𝒔𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒑𝒆𝒎𝒂𝒊𝒏 𝒗𝒐𝒍𝒊 𝑴𝑺𝑩𝒀 𝑩𝒍𝒂𝒄𝒌 𝑱𝒂𝒄𝒌𝒂𝒍?