BAB 18

1.2K 151 3
                                    

'Ck, perasaanku mempunyai firasat buruk tentang ini...' gumam Kiyoomi

Kiyoomi mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Ia tak mau terburu-buru, ia membawa dengan kecepatan sedang dan mengendarai di jalan sepi.

Ia memakai jalan pintas juga.

Pikirannya hanya fokus ke jalanan, dan (Name). Jika manager menelpon Kiyoomi tak masalah, biasanya ia mengundang Kiyoomi untuk menonton istrinya.

Manager nya sangat baik, bahkan Kiyoomi mempercayai nya. Manager nya itu sungguh baik sekali kepada (Name) dan Kiyoomi.

Bahkan Kiyoomi berpikir, orang sebaik dia kenapa tidak ada yang mau menikah dengannya?

Orang-orang selalu berpikir. Pasti karena tidak good looking . Wajah manager sedikit berjerawat.

Jika tak salah, ia adalah adiknya Yamaguchi dari Karasuno.

Kiyoomi memikirkan tentang ini. Managernya menelpon lebih dari dua kali.

Lalu, sambungan terputus saat itu. Jaringan nya macet.

Kiyoomi memarkirkan mobilnya di parkiran khusus Chef. Tenang, semua orang tau bahwa mobil yang paling bersih, mengkilap, putih kinclong adalah mobil suaminya (Name).

CCTV kamera yang berada di kamera pun tak akan berbunyi nyaring. Karena mereka mengawasi parkir dengan benar.

Kiyoomi mengunci pintu mobil,dan berjalan kearah pintu masuk. Tampak mobil ambulance yang baru keluar dari area stasiun TV.

Semua orang menaiki mobil, dan ada yang berdiri menatap perginya mobil ambulance.

Suara sirine Ambulance membuat Kiyoomi semakin gelisah. Ia masuk ke dalam gedung besar itu.

Tampak Tendou dan manager Yamaguchi mendekati Kiyoomi yang baru masuk.

"Hah..hah..akhirnya kau datang!" ucap tegas manager Yamaguchi

"Ikut kami!" ucap Tendou

"Tunggu..ada apa ini?"

"Tak sempat! Cepat!" kata Tendou sambil menarik tangan Kiyoomi

Kiyoomi hanya menurut ucapan Tendou dan berlari kearah parkiran lagi. Manager mengeluarkan mobilnya, dan menyuruh Tendou dan Kiyoomi memasuki mobilnya itu.

Selama di perjalanan manager Yamaguchi membawa mobil dengan kecepatan tinggi. Ia mengikuti mobil ambulance.

Wajah manager pucat pasi, keringat panas dingin menusuk di tubuhnya. Begitu juga Tendou, ia melepas topi Chef nya dan menatap jalanan.

Kiyoomi menatap dua orang itu. Rasa ingin taunya sangat besar. Ia akan menanyakan apa yang terjadi.

"Yamaguchi..ada apa sebenarnya?" tanya Kiyoomi

"Istrimu!"

"Istrimu pingsan Omi-kun!" kata Tendou

"Hah?!" terkejut Kiyoomi

"Kenapa bisa? Dia dirumah kan? Lalu? Kenapa bisa di stasiun TV?! Kenapa ia bisa pingsan?!" sambung pertanyaan Kiyoomi

"Istrimu memang datang ke stasiun TV, karena hari ini ada Livestream di TV Korea Selatan. Istrimu (Name). Dia pingsan saat tengah-tengah memasak. Saat ia sedang menggoreng ikan. Lalu, minyak panas tumpah di kakinya. Kami semua panik, dan langsung segera menelpon ambulance" ucap manager Yamaguchi menjelaskan

Kiyoomi menyimak dengan benar apa yang dikatakan oleh Manager. Pikirannya kosong.

(Name)? Pingsan? Kakinya terkena minyak panas?

Lalu, kenapa dia ke stasiun TV? Bukannya ia dirumah? Ia tak mengatakan bahwa hari ini ada Livestream.

Kiyoomi meremas celana nya. Kenapa (Name)? Kenapa?

Istrinya yang tadi pagi utuh bersih di hadapan Kiyoomi dan tampak sehat. Sekarang, ia dibawa ke rumah sakit dan pingsan di stasiun TV.

Apa? Kenapa?

Kiyoomi melepaskan maskernya. Ia mengelap air matanya. Tiba-tiba saja ia menangis.

Ia melihat ke jalanan, di depannya mobil ambulance. Sekarang, saat ini mereka sedang mengikuti jejak ambulance itu.

Suara nyaring sirine ambulance terdengar di pendengaran Kiyoomi.

Kenapa ia harus mendapatkan ini? Apa (Name) sakit? Kenapa ia tak izin saja untuk menjaga (Name)?

Kenapa? Kenapa penyesalan selalu di akhir?

Sekarang, mobil manager berhenti di parkiran. Kiyoomi bergegas turun dari mobil dan Tendou ikut turun.

Manager Yamaguchi mematikan mesin mobil dengan cepat, lalu mengejar (Name) yang baru saja diturunkan dari mobil ambulance.

Tampak ia berbaring lemas di ranjang dorong. Perawat-perawat yang berada di depan pintu segera melakukan tindak pertolongan pertama.

Kaki (Name) terkena minyak panas. Harus segera di obati. Apalagi dalam keadaan pingsan.

Kiyoomi mengekori perawat, begitu juga dengan manager Yamaguchi dan Tendou.

Tak peduli apa-apa selain (Name).

Kiyoomi peduli dengan (Name) karena istrinya. Manager Yamaguchi peduli karena ia menganggap (Name) adalah kakaknya. Tendou peduli dengan (Name) karena ia adalah teman paling terbaik di deretan Chef.

Tendou dan (Name) selalu di undang bersama di acara memasak.

Perawat masuk kedalam ruang IGD. Intulasi Gawat Darurat. Perawat mengatakan bahwa mereka harap menunggu di luar ruangan.

Karena ini adalah peraturan rumah sakit. Mereka tak membantah. Karena keadaan panik. Mereka menurut saja. Sedangkan Kiyoomi gelisah bukan main.

Ia menunggu hasil dari proses ini. Apakah kaki (Name) selamat? Kenapa ia pingsan? Apakah ada penyakit?

Semua memori tadi pagi terlintas di benak Kiyoomi.

Ia duduk di kursi dan memegang kepala nya. Seperti nya ia harus berpikir positif untuk ini.

'(Name) itu kuat! Perempuan saja kuat! Masa' aku laki-laki lemah! Ingat Kiyoomi! (Name) kuat!' batin Kiyoomi

🌸🌸🌸

Bersambung! (。•̀ᴗ-)✧

Kira-kira nama author siapa? Biar rame aja sih-


Gomen jika banyak typo ( ꈍᴗꈍ)

𝐁𝐄 𝐌𝐘 𝐖𝐈𝐅𝐄✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang