BAB 37

784 98 0
                                    

"Sakusa hari ini izin, kalian semua berlatih lah! Aku ada urusan sebentar!" ucap Iwaizumi

Semua tim mengangguk, lalu kembali latihan.

"Tumben minta izin" ucap Atsumu

"Apa sakit?" tanya Hinata

"Sakusa-san bisa sakit ya.." kata Kageyama

"Mungkin ada keperluan mendadak" ucap Yaku

"Apa kita kerumahnya?" tanya Komori

"Kita tanya saja dulu. Coba kirimkan pesan, manatau dia balas" ucap Yaku

BUGH!

"TSUMU-TSUMU! KALO MAU OPER YANG BENER DONG!" kesal Bokuto

"Ah! Maaf!"

"Bicara apa sih?!"

"Sakusa izin"

"Hah?" bingung Bokuto

🌸🌸🌸

"Ma, mama ga kerja?" tanya Yuji

"Tidak, mama libur"

"Kakak mana?"

"Bukannya di kamar ya? Dia dari tadi hanya menonton tv"

(Name) bangkit dari meja makan, dan mengambil piring-piring kotor. Menaruhnya di wastafel, dan segera mencucinya.

"Papa mana?"

"Eh..eum..tidur"

"Oh"

Yuji mendorong kursi di meja makan, dan mencoba menaik kursi itu. Setelah berhasil, ia duduk sambil mengintip pekerjaan sang ibunda.

"Ndak nampak.." ucap Yuji

Wajahnya tidak sampai di meja, hanya bisa pasrah dan cemberut. Padahal dia ingin duduk seperti ayahnya.

Citt..citt..

Yuji mendengar suara itu dari balik kulkas, ia kembali turun dari kursi dan mencoba melihat ke belakang kulkas.

Citr..citt..

Suaranya terdengar seperti sedang kesakitan. Yuji mengintip di balik kulkas dan mendapatkan tikus yang sedang terjepit oleh perangkap tikus.

"Lucuu" ucap Yuji

"Yuji? Sedang apa?" tanya (Name) tanpa melihat kearah Yuji

(Name) mendengar suara-suara Yuji yang sedang mencari sesuatu. (Name) pun menutup kran air, dan melihat Yuji sedang duduk sambil tersenyum.

"Pegang apa kamu nak?" tanya (Name)

"Mama! amter nya lucu!" ceria Yuji
(Mama! Hamster nya lucu)

(Name) yang melihat itu pun bergetar. Tikus adalah salah satu kelemahan (Name). Bulu kuduk berdiri sendiri, bahkan mata (eyes colour) mencari sesuatu yang bisa di pukul untuk ini.

"Zumiii" panggil Yuji

"Be-bentar! Yuji!"

Yuji berjalan dengan cepat, dan menaiki tangga ke kamar (Name). Sedangkan (Name) terus mencari sapu yang lupa ia taruh dimana.

"Yuji! Bisa gawat tikus itu ke kamar!" panik (Name)

"Ada apa?" tanya Kiyoomi yang baru bangun

Tampak rambutnya, dan wajah yang kental baru bangun tidur. Ia hanya memakai kain yang menutupi sebagian tubuhnya. Menampilkan dada dan perut atletisnya.

"Tikus!" panik (Name)

"Hah?"

"TIKUS OMI"

"DIMANA?!"

(Name) mendapatkan sapu itu di samping kulkas dan segera berlari kearah kamarnya.

"(Name)! Dimana?!" teriak Kiyoomi

"DI KAMAR! YUJI MEMBAWA NYA!"

Dengan secepat kilat, Kiyoomi membuka lemari dimana tempat alat kebersihan tersimpan.

Mulai dari masker, sarung tangan, bahkan pemukul rotan ada disana. Ia dengan cepat memakai dan berlari tanpa memedulikan apapun.

"Amter! Lucuuu" ucap Izumi

"Amter! Ayo jalan!" ucap Yuji

Tikus yang berada di tangan Yuji hanya diam saja. Yuji dan Izumi pun kebingungan.

"Ihh! Amternya ga mau jalan!" kesal Izumi

"Amternya ada ekor?" tanya Yuji

"...."

"...."

"BERIKAN TIKUS MENJIJIKKAN ITU KEPADAKU" teriak Kiyoomi

"MANA TIKUSNYA?! BERIKAN KE MAMA!" teriak (Name)

Yuji dan Izumi sama-sama kaget dengan penampilan ayahnya dan ibunya.

(Name) yang memakai apron dan memegang sapu berdiri tegak di pintu kamar. Sedangkan Kiyoomi memakai masker, sarung tangan, dan membawa rotan. Tak lupa ditangan satu lagi ia membawa bay*on.

"Ih! Amternya lucu Mama!" ucap Yuji

"BERIKAN! KOTOR ITU!" teriak Kiyoomi

"NDAK!"

Yuji menghindari dari (Name) dan Kiyoomi. Ia berlari ke lantai satu. Sedangkan Izumi juga ikut-ikutan.

"BERIKAN!" teriak Kiyoomi

"YUJI! BUANG TIKUS ITU!" teriak (Name)

"NDAK! AMTER PUNYA UJI!" balas Yuji

🌸🌸🌸

"Rumah nya terasa sangat ramai ya" ucap perempuan paruh baya

"Hm? Oh rumah sebelah?"

Terdengar suara samar-samar teriakan (Name) dan Kiyoomi yang sedang berebutan membuang tikus.

"Bukannya..itu..rumah (Name) dan Kiyoomi ya?" ucap Akaashi

Mereka hari ini mulai tinggal di komplek ini. Dengan beruntung nya ia dapat sebelahan dengan rumah (Name).

"Apa aku sapa?" gumam Akaashi

"Sapa mereka ya Keiji. Mereka tetangga mu" ucap perempuan paruh baya itu

Itu adalah tante Akaashi. Ia membantu Akaashi pindah rumah hari ini.

"Terimakasih"

"Sama-sama!"

🌸🌸🌸

𝐁𝐄 𝐌𝐘 𝐖𝐈𝐅𝐄✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang