BAB 24

925 126 9
                                    

Udara malam menghembus ke kulit Kiyoomi bersama dua polisi yang menjaganya. Bintang-bintang bertaburan, lampu dari toko dan rumah juga tak kalah menghiasi langit.

Sudah satu kilometer Kiyoomi berjalan demi mendapatkan mie khas Australia.

Semua toko sudah tutup, walau hanya yang buka cuma supermarket. Disana tidak menjual mie instan.

'Hah..mau cari dimana?' batin Kiyoomi

"Ah! Itu ada mesin makanan!" ucap salah satu polisi itu

Kiyoomi pun melihat kearah yang ditunjukkan oleh polisi itu. Kiyoomi mendekat ke mesin makanan, dan mencari makanan yang ia cari.

Mata Kiyoomi membola saat melihat makanan yang ia cari sudah dapat. Makanan itu tersedia dalam beberapa rasa.

'Dapat ujian apa lagi ini?' batin Kiyoomi

Masalahnya, jika ia membeli mie rasa pedas takutnya (Name) tidak mau. Jika ia membeli rasa original, takutnya (Name) malah ngambek pilih rasa yang original.

"Ah! Ini ada yang rasa spesial" ucap polisi itu

Kiyoomi melihat ada mie rasa spesial. Mungkin ini cocok untuk (Name). Terdapat di atas produk tertulis 'New' yang artinya baru.

Apa ini produk yang lama dengan rasa yang berbeda?

Kiyoomi mengambil uang miliknya, dan memasukkan koin kedalam mesin makanan. Ia memilih mie itu tiga kali, dan Kiyoomi mengambil mie itu dari lubang bawah.

"Ini, terimakasih untuk menemani saya" ucap Kiyoomi sambil menyodorkan mie instan

"A-ah! Tidak usah! Kami tidak perlu" ucap salah satu polisi itu sambil menggeleng cepat

"Tidak apa-apa. Pasti kalian kelaparan"

Dengan demikian, polisi itu berterimakasih dengan Kiyoomi. Walau mereka sebagai polisi keamanan, Kiyoomi tetap mempedulikan mereka.

'Semoga sampai di hotel ia tak tertidur' batin Kiyoomi

🌸🌸🌸

"Hah, Omi mana ya?" tanya (Name) dengan diri sendiri

(Name) sudah keliling kamar ini hanya menunggu Kiyoomi pulang. (Name) saat ini sangat ingin makan mie itu.

Apapun cerita, ia harus makan mie itu!

"Please... kok gini amat jadi ibu hamil? Untung di Australia, bukan di Jepang.Kayaknya kalo ngidam di Jepang bakalan minta makanan dari Miyagi, Tokyo, Hyogo, Shizuoka, dan sebagainya" ucap (Name) dengan diri sendiri

(Name) mengelus perutnya, rasanya ia mau tidur. (Name) menahan rasa kantuknya demi Kiyoomi.

Kasihan jika ia sudah menyuruh nya pergi keluar, lalu ia tertidur. Rasanya ia membebaninya.

"Omii aku mau makannn" rengek (Name)

(Name) pun merebahkan dirinya di ranjang, dan menatap langit-langit kamar. Rasanya pengen tidur.

Apalagi ditambah cuaca yang sangat pas buat tertidur. Udara AC yang menjalar ke tubuhnya membuat kedinginan.

(Name) menggosokkan tangannya dan bahunya. Kenapa makin dingin ya?

(Name) pun hanya bisa menunggu Kiyoomi. Itupun harus ia paksakan untuk membuka matanya.

🌸🌸🌸

"Apa?! Dia udah menikah?!"

"Hey hey tenanglah"

"Tidak bisa dibiarkan!"

Stella menghela nafasnya. Adiknya ini, Souma. Ia tergila-gila dengan Sakusa Kiyoomi.

Souma baru mengetahui bahwa Kiyoomu sudah menikah dengan (Name). Teman juri kakaknya itu.

"Dia sudah menikah. (Name) juga sedang hamil. Jangan kacaukan rumah tangga mereka" tegas Stella

"Tapi kakak! Aku sudah mengenal dia saat pertama kali dia masuk di grup MSBY!" ucap Souma tidak terima

"Sedangkan (Name) satu SMA dengan Sakusa. Dia lebih mengenal Sakusa. Berhentilah menghalusinasi menjadi istrinya. Dia sudah ada pasangan hidup" ucap Stella

Stella pun pergi dari hadapan adiknya. Meninggalkan adiknya yang mematung di tempat.

Matanya berkaca-kaca, tangannya ia kepal hingga bergetar. Kukunya memutih.

'Liat saja! Aku yang lebih berhak menjadi istrinya Sakusa! Apa-apaan (Name) menjadi istrinya?!' batin Souma dengan kesal

🌸🌸🌸

Maaf jika lama update. Akhir ini sibuk belajar untuk ujian (。•́︿•̀。).

Tapi tetap update oke? (。•̀ᴗ-)✧

𝐁𝐄 𝐌𝐘 𝐖𝐈𝐅𝐄✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang