BAB 34

832 105 7
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun si kembar yang ke tiga!

Sudah setahun sejak covid-19 menyerang Jepang. Protokol kesehatan sangat ketat apalagi ditambah Kiyoomi yang super duper ketat penjagaan nya.

(Name) dengan telaten menghiasi kue dengan selai strawberry. Si kembar sangat suka strawberry.

Beberapa teman si kembar datang kerumah (Name). Anaknya bokuto, Atsumu, Hinata, Kageyama, Ushijima, Kourai, Yaku, Komori, dan tentu saja keluarga (Name) dan keluarga Kiyoomi.

Sebenarnya acara ini tidak diperbolehkan oleh Kiyoomi. Katanya covid sedang merajalela. Namun, Kiyoomi berpikir bahwa mereka semua di tim nasional sudah di vaksin.

Dan, rata-rata sudah terbiasa pakai masker juga mencuci tangan. Jadi ia bolehkan dengan syarat protokol kesehatan berlaku dimanapun kecuali saat makan.

Jangan makan dan minum sambil pakai masker!

"(Name)" panggil Kiyoomi

"Ya? Ada apa?" tanya (Name)

"Kue nya sudah selesai ya.."

"Begitulah! Bagaimana?!"

"Setiap masakanmu enak (Name). Jangan diragukan lagi"

"Ih! Aku kan minta pendapat!"

"Kuenya cantik, sama kayak yang buatnya" ucap Kiyoomi

"A-apa sih?"

Ting tong..

Suara bel rumah terdengar. Dengan cepat, Kiyoomi berjalan kearah pintu masuk. Sedangkan (Name) berjalan menuju kamar di lantai atas, dan melihat si kembar.

"Izumiii, Yujii..." panggil (Name)

"Mama!" panggil Izumi

Mata (Name) seketika membulat sempurna. Wajah, baju, dan rambut Izumi dan Yuji sama persis seperti Kiyoomi!

Rasanya (Name) melihat masa saat kecilnya Kiyoomi!

"IHHHH! INI BENERAN ANAKKU?!" teriak (Name)

"Kenapa Mama?" tanya Yuji

"IHHH KALIAN BENERAN MIRIP PAPA YA!"

"Aku kan anak Papa" ucap Yuji

"Dih" sambung Izumi

"Kenapa?" tanya Kiyoomi

"IHHHH BENERAN MIRIP KALIAN!"

"Kan kembar(Name)..."

🌸🌸🌸

"Selamat ulang tahun!" ucap Shouko(anak Hinata)

Izumi dan Yuji sangat tampan hari ini. Mereka sangat mengikuti ayahnya. Hanya warna mata saja yang mengikuti (Name).

"Selamat ya! Anakku akan nyusul bulan depan!" ucap istrinya Kageyama

"Iya, jika mau order kue juga bisa!"

"Eh?! Beneran (Name)?! Serius?! "

"Iya, aku juga sudah mulai berjualan di Anstagram. Banyak yang order kue dan cemilan"

"Kok aku baru tau?!"

"Baru saja kemarin aku membukanya"

"Keren!"

(Name) berbincang-bincang dengan semua orang. Bokuto, Hinata dan Kourai sangat meriahkan pesta ini.

Tidak dengan Kiyoomi yang bersandar di pojokan dinding. Ia paling malas begini, ada tamu.

Tapi, protokol kesehatan tetap berjalan. Walau harus waspada..

"Eh? Kau beneran hamil lagi?!" tanya istri Kageyama

"Iya, sudah satu bulan" ucap istrinya Ushijima

"Woah! Selamat deh! Anak pertama perempuan, yang kedua laki-laki ya!"

"Haha! Semoga! (Name) kapan?"

"Eh?" kaget (Name)

"Lho? Ga ada rencana tambah anak lagi?" tanya istrinya Kourai

"E-eum ya.."

"Walau kembar ya.. pasti mereka ingin adik lagi kan?"

'Ini maksudnya apa ya..ngode?' batin (Name)

"A-aku tak berpikiran"

"Kau jarang melakukan hubungan dengan suamimu?" tanya istrinya Komori

"Eum..ya..tau kan..aku..sibuk di stasiun TV, dan Omi latihan voli.."

"Ga mulai duluan?" tanya istrinya Ushijima

"Eh?"

"Memangnya harus suami duluan?"

🌸🌸🌸

"Memangnya harus suami duluan?"

"..."

"(Name)?" panggil Kiyoomi

"..."

"(Name)?"

"..."

"(Name)~"

"Eh?" kaget (Name)

"Harus ya aku memanggil mu seperti itu dulu?" tanya Kiyoomi

"Eng-engga.."

"Kenapa? Ada hal yang tidak enak?"

"Aku cuma berpikir besok tanggal merah.. jadi.. aku berpikir ada Livestream apa tidak.."

"Oh..begitu.."

Kiyoomi pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju kamar si kembar. Ia harus memastikan bahwa mereka tidur tidak bertengkar.

"Aku.." gumam (Name)

(Name) menatap sendu kearah tangannya. Ia menatap tangannya dengan perasaan sedih.

"Tangan ini...sangat pandai..memasak..tapi..aku.."

(Name) pun mengusap air matanya yang sudah mengalir. Tanpa terasa air matanya mengalir sejak tadi.

"Hiks..aku.. istri..yang baik tidak sih..?" gumam (Name)

Tak ada satupun suara yang terdengar di ruangan itu. Hanya isakan (Name) dan ucapan (Name) yang berbicara sendiri.

Begitulah (Name), terlihat bahagia diluar dan memendam semua perasaan itu sendiri. Menangis sendiri di malam hari. Overthingking. Stres dengan ucapan buruk orang lain.

Kenapa ia tidak bisa seperti orang lain? Yang tidak memedulikan apapun, dan bahagia.

Kehidupan sekolah memang membuat stress, namun kehidupan setelah sekolah itu sangat kejam.

🌸🌸🌸

𝐁𝐄 𝐌𝐘 𝐖𝐈𝐅𝐄✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang