Yang bisa ku pikirkan hanyalah, dia begitu seperti seorang bad boy. Bukan karena dia terlihat seperti Bad boy, dia lebih seperti amarah yang terpendam, seperti harimau yang mondar-mandir di kandang. Aku tidak bisa melepaskan tatapaku darinya.
Aku bukan satu-satunya yang terpengaruh. Suasana di ruangan itu berubah. Gadis-gadis duduk sedikit lebih tegak, anak-anak lelaki menjadi gelisah, semua karena makhluk seperti dewa ini telah berkenan datang di antara kita manusia biasa. Atau bisa di sebut serigala di antara domba-domba?
"Tuan Benedict, Anda baik sekali mau bergabung dengan kami," kata Pak Keneally dengan nada sarkasme, humornya yang bagus sebelumnya menjadi dingin.
Sebuah adegan kecil melintas di pikiran ku, Master musik menghadapi Wolfman Jahat.
"Kami semua senang kau telah memisahkan diri dari jadwal mu yang pasti jauh lebih penting untuk membuat musik bersama kami, bahkan jika kedatangan mu agak terlambat."
Cowok itu mengernyit kan alis, jelas tidak menyesal. Dia mengambil sepasang stik drum dengan jari-jarinya. "Aku terlambat?" Suaranya sedalam yang aku bayangkan, mengangkat bahu nada bass.
Pemain klarinet dengan berani menyikut tulang rusuknya, pengingat untuk berperilaku baik di depan guru.
Kesabaran Pak Keneally benar-benar ditekan. "Ya, kau terlambat. Aku percaya itu adalah kebiasaan di sekolah ini untuk meminta maaf kepada guru jika kau terlambat"
Stik drum berhenti, cowok itu menatap Pak Keneally sejenak, ekspresinya arogan seperti tuan muda yang berani mengoreksinya. Akhirnya, dia berkata, "Maaf."
Aku mendapat kesan bahwa seisi ruangan mendesah lega karena konflik telah dihindari.
"Kau baik tapi itu memang harus dilakukan. Perhatikan sikapmu Tuan Benedict, kau mungkin berbakat tapi aku tidak tertarik pada primadona yang tidak tahu bagaimana memperlakukan sesama musisi dengan baik . Dan kau, Nona Bright, apakah kau seorang pemain tim" Pak Keneally berbalik ke arahku, menghancurkan harapanku bahwa aku telah dilupakan. "Atau apakah kau menderita sikap yang sama seperti Tuan Zed Benedict kami?"
Sebuah pertanyaan yang sangat tidak adil. Disamakan dengan cowok arogan itu dan aku bahkan bukan apa apa dan tidak sebanding dengan dia.
Aku belum pernah berbicara dengan Wolfman dan aku sudah diminta untuk mengkritiknya. Dia memiliki jenis penampilan yang membuat gadis yang paling percaya diri pun sedikit kagum padanya dan karena harga diri ku jauh di bawah untuk memulai, apa yang aku rasakan lebih dekat dengan teror.
"Aku ... Aku tidak tahu. Tapi aku juga terlambat."
Tatapan anak laki-laki itu beralih ke arahku, lalu menganggap ku tidak lebih dari setitik lumpur di sepatu bot Wolfman-nya.
"Mari kita cari tahu apa yang bisa kau lakukan Nona Bright. Band jazz!" Pak Keneally menembakkan musik seperti Frisbee.
"Tuan Hoffman, kau mengambil saksofon, Yves Benedict bagian klarinet. Mungkin kau bisa membujuk saudara mu untuk menyenangkan kami semua dengan drumnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVANT (COMPLETED)
Teen FictionSavant adalah sebuah kaum atau sebutan bagi orang orang yang mempunyai kekuatan. Setiap savant bisa bertelepati satu sama lain dan para savant bisa menggerakkan benda atau di sebut Telekinesis. Setiap savant mempunyai kekuatan spesial sendiri sepe...