Chapture 43

33 10 0
                                    

Ayah Zed mendekati kami tetapi tidak tega memisahkan ku dari putranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayah Zed mendekati kami tetapi tidak tega memisahkan ku dari putranya. ''Tidak apa-apa, sampai kita tahu mengapa dia ada di sini. Dia berjalan melewati batas keamanan kita. Dia tidak bisa melakukannya tanpa bantuan. Kekuatannya tidak begitu kuat.''

Victor menjauhkanku dari Zed membuat pelukan kami terlepas dan menahan mataku dengan tatapan tajamnya. ''Beri tahu aku mengapa kau ada di sini. Apakah seseorang mengirim mu?'' Dia menggunakan bakatnya, melapisi kata-katanya dengan paksaan untuk menjawab. Aku bisa mendengarnya seperti harmoni yang berjalan di bawah melodi. Itu sakit. "Sky, kau harus memberitahuku."

"Hentikan, hentikan!'' Aku terisak, menarik diri dari nya, tersandung ke belakang. ''Keluar dari otakku, kalian semua!'' Aku tersandung, berakhir duduk di salju, kepala terjepit di antara kedua tanganku.

Zed mendorong lalu memukul Victor agar menyingkir dan menarikku ke dalam pelukannya lagi. Dia sangat marah. "Aku akan membawanya ke dalam dan aku tidak peduli apa yang kalian katakan. Dia milikku, pasangan jiwaku dan sebaiknya kau Vict tidak mencoba menghentikanku.'' kedua mata Zed memandang kakaknya dengan penuh amarah.

Pengumuman ini disambut dengan keterkejutan dari saudara-saudaranya, kecuali dari dari Ayahnya.

''Lihat dia, dia membiru karena kedinginan.'' Zed berjalan melewati keluarganya dan membawaku ke dapur. Xav ada di sana, bersama Will, salah satu saudara yang belum pernah kutemui dengan baik, mereka sedang memeriksa monitor yang telah dipasang di meja dapur.

"Dia masuk sendiri," kata Will. Dia menjalankan beberapa liputan CCTV dari gerbang ke kompleks kereta gantung. "Tidak ada tanda-tanda orang lain."

''Sky, kenapa kau ke sini malam malam?'' Xav bergerak ke arahku, lalu melihat kakiku.
''Sheesh, Zed, tidakkah kau memperhatikan kakinya berdarah? Taruh dia di kursi."

Zed memeluk ku saat Xav melepaskan apa yang tersisa dari sepatuku. Dia menutup matanya dan meletakkan telapak tangannya di telapak kaki ku. Aku segera merasakan sensasi kesemutan seperti ditusuk jarum dan kemudian rasa sakit saat Xav menyembuhkan ku perlahan menghilang.

Victor menjatuhkan pistolnya ke meja dan mengeluarkan berita yang baru dia dengar dari Zed. ''Will, Xav, ada sesuatu yang adik laki-laki kita lupa sebutkan.''

Trace menggelengkan kepalanya. ''Ya, dia pasangan jiwanya.''

Sentuhan Xav terjepit sesaat, sentakan aliran energi sedikit kacau, seperti nya Xav kaget lalu dia kembali fokus menyembuhkan.

Will bersiul. "Zed tidak sedang bercanda kan?"

"Itu yang dia katakan." Trace melirik ayahnya, mencari konfirmasi. Ayah Zed mengangguk.

''Yah, mana kau tahu.'' Will menyeringai padaku, kebahagiaannya tulus. ''Punya kakak perempuan, Sky?''

Zed tersenyum padanya dengan rasa terima kasih. "Bukannya dia tidak tau tapi kami akan mencoba mencari tahu untukmu." Lalu dengan lembut mengusap kepala ku.

SAVANT (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang