Aku menghabiskan beberapa hari berikutnya dengan tersiksa atas keputusan ku. Sebagian dari diriku senang karena aku diminta berkencan oleh Zed. Aku telah dimanuver untuk menyetujuinya, itu benar, tapi aku bukan manusia jika aku tidak merasa tersanjung.
Seperti yang pernah dikatakan Zoe kepada ku, wanita mana pun yang memiliki denyut nadi pasti ingin diajak kencan oleh seorang Benedict. Tetap saja, aku tidak ingin terlalu berharap yang berlebihan bahkan kepada pacar ku, terutama karena aku tidak berani menganggapnya benar.
Aku memiliki gagasan gila bahwa mengatakannya dengan keras mungkin akan membuatnya menghilang seperti Cinderella di tengah malam. Aku juga khawatir apa yang akan dikatakan Tina. Seperti bisa di bilang 'apakah kau kehilangan akal?'.
Aku takut jika aku berbicara dengannya, dia akan meyakinkanku bahwa Zed sedang memanipulasiku, bahwa dia akan mencintaiku dan meninggalkanku seperti anak nakal lakukan di jaman sekarang.
Aku ingin percaya pada Zed yang baru, kalau aku salah paham, bahwa dia bisa lembut, kalau kami memiliki kesamaan dan dapat menemukan lebih banyak waktu.
Tapi ada begitu banyak hal yang harus diambil seperti hal-hal yang belum ku mengerti, seperti pasangan jiwa, savant dan kekuatan.
Ketakutan terdalam ku adalah kalau dia hanya berpura-pura menyukai ku karena dia membutuhkan ku dengan cara yang belum dapat ku pahami.
Ibu ku memperhatikan kegelisahan ku tapi dia tidak menebak penyebabnya.
"Sky, apakah kau mendengarkanku?"
"Um ... ya'" Aku hanya mengiyakan.
" Kau tidak mendengarkan ku ya"
"Maaf, aku tidak mendengarnya. Apa katamu?"
"Kubilang kami harus membelikan mu sesuatu yang spesial untuk pembukaan rumah seni." Sally mengamati isi lemari ku yang terbatas dengan seleranya yang biasa. "Kau sudah mengkhawatirkannya, kan? Itulah yang membuatmu bengong."
"Um ..."
"Aku setuju, kau tidak punya apa-apa di sini yang bisa di kenakan. Kami harus membelikan mu pakaian baru untuk pesta"
Pusat Kesenian mengadakan acara pembukaan resminya dengan pesta dasi hitam. Semua orang di Wrickenridge diharapkan hadir, lagi pula tidak banyak persaingan untuk hiburan sampai musim ski tiba. Dan jika Sally mengira aku tidak memiliki pakaian yang cocok, aku dalam masalah, Zed pasti ada di sana.
"Aku ingin itu tapi di mana kita bisa pergi berbelanja? Aku tidak tahan pergi jauh-jauh ke Denver."
"Nyonya Hoffman-"
Aku mengerang.
"Katanya ada butik yang sangat bagus di Aspen, hanya empat puluh lima menit kalau lewat tol"
Pada akhirnya, Simon juga datang, mengatakan bahwa kami tidak menghabiskan cukup waktu bersama sebagai sebuah keluarga sejak tiba di sini.
Dia mentraktir kami makan siang di tempat Italia, lalu membuat dirinya sibuk sementara Sally dan aku pergi ke butik.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVANT (COMPLETED)
Ficção AdolescenteSavant adalah sebuah kaum atau sebutan bagi orang orang yang mempunyai kekuatan. Setiap savant bisa bertelepati satu sama lain dan para savant bisa menggerakkan benda atau di sebut Telekinesis. Setiap savant mempunyai kekuatan spesial sendiri sepe...